Kemenpora Ogah Benahi Sirkuit Sentul
A
A
A
JAKARTA - Penantian pecinta balap motor melihat sirkus MotoGP tampil di Sirkuit Sentul, Jawa Barat, masih belum bisa terealisasikan. Pasalnya anggaran dari Kemenpora tidak diperuntukan untuk membenahi arena pacuan kuda besi tersebut.
Indonesia tengah dalam sorotan Dorna, penyelenggara MotoGP. Meski saat ini mereka menganggap Sirkuit Sentul masih belum layak untuk menggelar Kejuaraan Dunia MotoGP, namun dukungan datang dari manajer tim Repsol Honda, Livio Suppo.
Dia begitu terkesan dengan sambutan yang diperlihatkan penggemar Indonesia saat Marc Marquez dan Dani Pedrosa. Bahkan bos tim pabrikan asal Jepang ini bersikukuh bahwa Indonesia layak untuk menggelar balapan MotoGP.
"Sebelum kami menjalani balapan di GP Malaysia, kami menyempatkan diri untuk berkunjung ke Indonesia bersama dua pembalap (Marc Marquez dan Dani Pedrosa). Saya melihat antusiasme pada olahraga balap motor ini sangat besar, sehingga kita perlu untuk menggelar balapan di sana," terang Suppo.
Mananggapi perihal tersebut, Deputi Bidang V Harmonisasi dan Kemitraan Menpora, Gatot S Dewa Broto berkata bahwa anggaran yang ada saat ini lebih diproyeksikan untuk penempaan atlet Tanah Air menuju Asian Games 2018. Artinya, Kemenpora tetap menyerahkan kepada pihak swasta.
"Mau sih turut membenahi, tapi anggaran tidak memungkinkan. Apalagi mengambil alih. Anggaran kami mulai 2015 akan lebih banyak untuk Asian Games 2018 dan sejumlah cabor lain yang lebih membutuhkan. Kemenpora saat ini akan lebih mendayagunakan swasta. Silakan swasta terus melanjutkan," kata Gatot kepada Sindonews, Jumat (26/12/2014).
Terakhir kali Indonesia menggelar GP pada tahun 1997 di Sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat. Satu-satunya ajang MotoGP yang ada di Asia Tenggara adalah Malayia dengan GP Sepang.
Indonesia tengah dalam sorotan Dorna, penyelenggara MotoGP. Meski saat ini mereka menganggap Sirkuit Sentul masih belum layak untuk menggelar Kejuaraan Dunia MotoGP, namun dukungan datang dari manajer tim Repsol Honda, Livio Suppo.
Dia begitu terkesan dengan sambutan yang diperlihatkan penggemar Indonesia saat Marc Marquez dan Dani Pedrosa. Bahkan bos tim pabrikan asal Jepang ini bersikukuh bahwa Indonesia layak untuk menggelar balapan MotoGP.
"Sebelum kami menjalani balapan di GP Malaysia, kami menyempatkan diri untuk berkunjung ke Indonesia bersama dua pembalap (Marc Marquez dan Dani Pedrosa). Saya melihat antusiasme pada olahraga balap motor ini sangat besar, sehingga kita perlu untuk menggelar balapan di sana," terang Suppo.
Mananggapi perihal tersebut, Deputi Bidang V Harmonisasi dan Kemitraan Menpora, Gatot S Dewa Broto berkata bahwa anggaran yang ada saat ini lebih diproyeksikan untuk penempaan atlet Tanah Air menuju Asian Games 2018. Artinya, Kemenpora tetap menyerahkan kepada pihak swasta.
"Mau sih turut membenahi, tapi anggaran tidak memungkinkan. Apalagi mengambil alih. Anggaran kami mulai 2015 akan lebih banyak untuk Asian Games 2018 dan sejumlah cabor lain yang lebih membutuhkan. Kemenpora saat ini akan lebih mendayagunakan swasta. Silakan swasta terus melanjutkan," kata Gatot kepada Sindonews, Jumat (26/12/2014).
Terakhir kali Indonesia menggelar GP pada tahun 1997 di Sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat. Satu-satunya ajang MotoGP yang ada di Asia Tenggara adalah Malayia dengan GP Sepang.
(bbk)