Gagal Lukai Mantan
A
A
A
MIAMI - LeBron James mendapat sambutan hangat saat kembali bermain di Miami. Padahal, dia datang sebagai lawan dan ingin menumbangkan catatan impresif mantan timnya, Miami Heat di American Airlines Arena, kemarin.
James datang ke Miami sebagai pemain Cleveland Cavaliers. Tampil baik sepanjang laga, ternyata tak cukup membuat James bisa melukai mantan timnya. Menyumbang 30 poin, James gagal menghindarkan Cavaliers dari kekalahan setelah menyerah 91-101 dari Heat 91-101. Padahal, Cavs,sebutan Cavaliers, memiliki modal besar sebelum terbang ke Miami.
Mereka mencatata tiga kemenangan beruntun. Sayang, rekor positif itu tidak mampu diteruskan . Kekalahan ini membuat rekor Cavaliers menjadi 17 menang dan 11 kalah selama pada babak reguler NBA musim ini. ”Saya sudah menunggu begitu lama pertandingan ini,” ucap James, dilansir sportyahoo.
James sendiri terlihat masih memiliki kenangan indah di Miami. Di Arena, dia terlihat sangat akrab dengan shooting guard Heat Dwyane Wade . Bahkan, keduanya James menyempatkan diri berkunjung ke rumah Wadedi saat Natal. Meski begitu, James menegaskan tetap bersikap profesional sebagai pemain. Dia memiliki loyalitas tinggi pada Cavs.
”Saya memiliki perjalanan hidup di sini. Bagi saya, ini menjadi persaingan dan permainan dengan urusan masing-masing. Saya melakukan apa yang harus dilakukan sebagai pemain profesional. Saya tidak akan membiarkan persahabatan menghancurkan permainan ini,” ujarnya.
Walau James harus meninggalkan lapangan pertandingan dengan kepala tertunduk, sambutan atas karisma pebasket berusia 29 tahun ini tetap menggelayuti pikiran penggemar Heat. Berada di Heat selama empat tahun , King James, julukan James, telah memberikan prestasi mengesankan, buat klub dan penggemar.
James memberikan dua mahkota juara NBA. Itulah yang membuat peraih gelar MVP NBA empat kali itu tetap menjadi idola di Heat. ”Ini benar-benar pertandingan dengan emosi tinggi,” paparnya. Sementara itu, Heat yang tidak diperkuat bintangnya Chris Bosh tampil menekan sejak kuarter pertama dimulai.
Wade tampil sangat cemerlang setelah membukukan 24 poin pada kuarter pembuka dan mengoleksi 31 angka selama 36 menit di atas lapangan. Tak mau kalah dengan rekan setimnya, Luol Deng sukses mengoleksi 25 poin. Pelatih Heat Erik Spoelstra mengatakan, merasa senang bisa membawa timnya kemenangan kedua dari lima pertandingan terakhirnya.
Apalagi, sukses ini diraih atas tim yang diperkuat mantan pemainnya itu. Dia mengakui James merupakan salah satu pebasket terbaik dunia. Bahkan, saat berduet dengan Wade, keduanya dianggap Spoelstra sebagai salah satu generasi pasangan emas di NBA. ”Keduanya merupakan generasi pasangan terbaik di NBA. Mereka sangat spektakuler, dan saya berharap bisa kembali duduk bersama dan menikmati apa yang fans inginkan karena mereka sangat fantastis,” ujar Spoelstra.
Raikhul amar
James datang ke Miami sebagai pemain Cleveland Cavaliers. Tampil baik sepanjang laga, ternyata tak cukup membuat James bisa melukai mantan timnya. Menyumbang 30 poin, James gagal menghindarkan Cavaliers dari kekalahan setelah menyerah 91-101 dari Heat 91-101. Padahal, Cavs,sebutan Cavaliers, memiliki modal besar sebelum terbang ke Miami.
Mereka mencatata tiga kemenangan beruntun. Sayang, rekor positif itu tidak mampu diteruskan . Kekalahan ini membuat rekor Cavaliers menjadi 17 menang dan 11 kalah selama pada babak reguler NBA musim ini. ”Saya sudah menunggu begitu lama pertandingan ini,” ucap James, dilansir sportyahoo.
James sendiri terlihat masih memiliki kenangan indah di Miami. Di Arena, dia terlihat sangat akrab dengan shooting guard Heat Dwyane Wade . Bahkan, keduanya James menyempatkan diri berkunjung ke rumah Wadedi saat Natal. Meski begitu, James menegaskan tetap bersikap profesional sebagai pemain. Dia memiliki loyalitas tinggi pada Cavs.
”Saya memiliki perjalanan hidup di sini. Bagi saya, ini menjadi persaingan dan permainan dengan urusan masing-masing. Saya melakukan apa yang harus dilakukan sebagai pemain profesional. Saya tidak akan membiarkan persahabatan menghancurkan permainan ini,” ujarnya.
Walau James harus meninggalkan lapangan pertandingan dengan kepala tertunduk, sambutan atas karisma pebasket berusia 29 tahun ini tetap menggelayuti pikiran penggemar Heat. Berada di Heat selama empat tahun , King James, julukan James, telah memberikan prestasi mengesankan, buat klub dan penggemar.
James memberikan dua mahkota juara NBA. Itulah yang membuat peraih gelar MVP NBA empat kali itu tetap menjadi idola di Heat. ”Ini benar-benar pertandingan dengan emosi tinggi,” paparnya. Sementara itu, Heat yang tidak diperkuat bintangnya Chris Bosh tampil menekan sejak kuarter pertama dimulai.
Wade tampil sangat cemerlang setelah membukukan 24 poin pada kuarter pembuka dan mengoleksi 31 angka selama 36 menit di atas lapangan. Tak mau kalah dengan rekan setimnya, Luol Deng sukses mengoleksi 25 poin. Pelatih Heat Erik Spoelstra mengatakan, merasa senang bisa membawa timnya kemenangan kedua dari lima pertandingan terakhirnya.
Apalagi, sukses ini diraih atas tim yang diperkuat mantan pemainnya itu. Dia mengakui James merupakan salah satu pebasket terbaik dunia. Bahkan, saat berduet dengan Wade, keduanya dianggap Spoelstra sebagai salah satu generasi pasangan emas di NBA. ”Keduanya merupakan generasi pasangan terbaik di NBA. Mereka sangat spektakuler, dan saya berharap bisa kembali duduk bersama dan menikmati apa yang fans inginkan karena mereka sangat fantastis,” ujar Spoelstra.
Raikhul amar
(bbg)