Berharap Tuah Pelatih Anyar
A
A
A
PEKALONGAN - Manajemen Persip Pekalongan berharap, pelatih anyar Gatot Barnowo bisa memperbaiki performa tim. Laskar Kalongtampil buruk di Divisi Utama musim lalu, bahkan nyaris terdegradasi.
Aris Fandi dkk kebobolan 29 gol, tidak sebanding dengan jumlah gol yang dilesakkan ke gawang lawan, yakni 15 gol. “Saya berharap ada pembenahan kualitas tim musim depan karena musim lalu kami banyak kebobolan. Tentu saja, pelatih sangat berperan untuk memperbaiki performa tim,” kata General Manager Persip Aam Ikhwan.
Menurut Aam, musim lalu pemain Persip juga masih demam panggung. Mereka tampil kurang tenang, meski bermain di kandang sendiri. “Saya akui memang banyak kekurangan. Musim depan kami menargetkan bisa lolos dari fase grup dulu,” ujarnya.
Atas dasar itu, para pemain musim lalu pun tidak diberi garansi bisa bergabung dengan mudah. Aris Fandi, center backan dalan Persip sudah menyatakan kesediaan untuk mengikuti seleksi ulang. Begitu juga Gipsy Salaita, gelandang asal Jepara itu juga sudah memberikan konfirmasi ke manajemen akan mengikuti seleksi lagi.
Dia menjelaskan, pemain musim lalu tetap akan dipandang sama dengan wajah baru yang mengikuti seleksi. Pasalnya, Gatot Barnowo saat melatih Laskar Nusakambangan tidak satu grup dengan Persip sehingga masih buta kekuatan musim lalu. “Silakan saja kalau mau ikut seleksi,” tuturnya.
Tidak hanya pemain yang harus rela merangkak dari nol. Akibat performa buruk musim lalu, jajaran pelatih juga menjadi korban manajemen yang memutuskan tidak memperpanjang kontrak pelatih Sugeng Widodo. Saat ini mantan pelatih kepala PSCS Cilacap itu belum memiliki asisten dan hanya didampingi pelatih kiper Alfian Tanjung serta staf yang lain.
Pelatih Kepala Persip Gatot Barnowo mengaku siap menjaga kepercayaan dari manajemen yang sudah menunjuknya membesut Persip. Karena itu, dirinya siap menyeleksi pemain yang benar-benar siap untuk berkompetisi. “Saya tidak ingin membeli kucing dalam karung,” ucap Gatot.
Arif purniawan
Aris Fandi dkk kebobolan 29 gol, tidak sebanding dengan jumlah gol yang dilesakkan ke gawang lawan, yakni 15 gol. “Saya berharap ada pembenahan kualitas tim musim depan karena musim lalu kami banyak kebobolan. Tentu saja, pelatih sangat berperan untuk memperbaiki performa tim,” kata General Manager Persip Aam Ikhwan.
Menurut Aam, musim lalu pemain Persip juga masih demam panggung. Mereka tampil kurang tenang, meski bermain di kandang sendiri. “Saya akui memang banyak kekurangan. Musim depan kami menargetkan bisa lolos dari fase grup dulu,” ujarnya.
Atas dasar itu, para pemain musim lalu pun tidak diberi garansi bisa bergabung dengan mudah. Aris Fandi, center backan dalan Persip sudah menyatakan kesediaan untuk mengikuti seleksi ulang. Begitu juga Gipsy Salaita, gelandang asal Jepara itu juga sudah memberikan konfirmasi ke manajemen akan mengikuti seleksi lagi.
Dia menjelaskan, pemain musim lalu tetap akan dipandang sama dengan wajah baru yang mengikuti seleksi. Pasalnya, Gatot Barnowo saat melatih Laskar Nusakambangan tidak satu grup dengan Persip sehingga masih buta kekuatan musim lalu. “Silakan saja kalau mau ikut seleksi,” tuturnya.
Tidak hanya pemain yang harus rela merangkak dari nol. Akibat performa buruk musim lalu, jajaran pelatih juga menjadi korban manajemen yang memutuskan tidak memperpanjang kontrak pelatih Sugeng Widodo. Saat ini mantan pelatih kepala PSCS Cilacap itu belum memiliki asisten dan hanya didampingi pelatih kiper Alfian Tanjung serta staf yang lain.
Pelatih Kepala Persip Gatot Barnowo mengaku siap menjaga kepercayaan dari manajemen yang sudah menunjuknya membesut Persip. Karena itu, dirinya siap menyeleksi pemain yang benar-benar siap untuk berkompetisi. “Saya tidak ingin membeli kucing dalam karung,” ucap Gatot.
Arif purniawan
(bbg)