Marquez Sengaja Belajar Bermanuver Ekstrem
A
A
A
CERVERA - Kevin Cameron mengomentari gaya balap Marc Marquez di musim lalu. Wartawan senior majalah Cycle World magazine mengatakan bahwa juara dunia dua kali itu sengaja bejalar bermanuver ekstrem untuk menyalip pembalap lain.
Di kalangan pecinta balap nama Cameron sudah tidak asing lagi. Terlebih saat dia mengkritik gaya balap Gilles Villeneuve di Formula 1 sampai akhirnya pilot jet darat itu tewas di GP Belgia pada 1981.
Sekarang Cameron mulai menyoroti gaya bermanuver Marquez di lintasan balap motor dan dia berkata tidak mungkin Baby Alien masuk ke kelas utama tanpa memiliki bekal yang cukup. Pasti, tambahnya, sudah mempersiapkan sejumlah hal untuk mengatasi permasalahan yang akan dihadapinya nanti.
"Ada pertanyaan yang muncul setiap ada pengendara yang baru mampu lebih cepat dari seniornya. Ini tidak terlepas dari teori yang didapatnya. Orang baru seperti Marquez datang karena dia sudah tahu konsekwensinya bagaimana mendahului kecepatan pembalap lain. Dan, terkadang mereka mengabaikan kecelakaan di dalam lintasan hanya untuk mengamankan kemenangan," kata Cameron dikutip ESPN, Kamis (1/1/2015).
Pembalap kelahiran Cervera, Spanyol, 17 Februari 1993 itu pernah mempunyai pengalaman buruk sewaktu mengalami insiden di Sirkuit Sepang pada 2011 lalu. Bahkan saat itu karirnya diprediksi bakal berakhir setelah cedera yang dialaminya begitu parah, namun takdir berkata lain dan dia kembali meneruskan hobinya tersebut hingga saat ini.
Pada 2014, Marquez tercatat mengalami 11 kali insiden kecelakaan. Jika dibandingkan musim lalu, pemilik nomor 93 itu mengoleksi 15 kali kecelakaan. Dengan kata lain, dia berhasil meminimalisir kejadian atau risiko kecelakaan.
Seiring berjalannya waktu, pembalap berusia 21 tahun itu sadar akan risiko. "Kita semua tahu risiko. Drama tentang Marco Simoncelli telah sekali lagi mengingatkan kita. Sulit untuk menerima atau menghindari risiko, tapi kami mencintai dunia MotoGP. Sehingga pada akhirnya kita menerimanya. Kita tahu semua aspek," timpal Marquez.
Cameron mengomentari pernyataan joki Repsol Honda itu dengan kepala dingin. Dia beranggapan bahwa Marquez sengaja belajar bermanuver ekstrem hanya untuk mengamankan setiap kemenangan.
"Marquez akan berkata saya selalu berada di batas yang normal. Tetapi Anda akan melihat bahwa dia jarang mengalami kecelakaan dalam balapan. Itu berarti dia sengaja belajar bermanuver ekstrem. Saya rasa ia adalah pembalap yang cerdas dan mampu memperhitungkan atau meminimalisir kecelakaan hanya untuk mendapatkan hasil positif," tukas Cameron.
Di kalangan pecinta balap nama Cameron sudah tidak asing lagi. Terlebih saat dia mengkritik gaya balap Gilles Villeneuve di Formula 1 sampai akhirnya pilot jet darat itu tewas di GP Belgia pada 1981.
Sekarang Cameron mulai menyoroti gaya bermanuver Marquez di lintasan balap motor dan dia berkata tidak mungkin Baby Alien masuk ke kelas utama tanpa memiliki bekal yang cukup. Pasti, tambahnya, sudah mempersiapkan sejumlah hal untuk mengatasi permasalahan yang akan dihadapinya nanti.
"Ada pertanyaan yang muncul setiap ada pengendara yang baru mampu lebih cepat dari seniornya. Ini tidak terlepas dari teori yang didapatnya. Orang baru seperti Marquez datang karena dia sudah tahu konsekwensinya bagaimana mendahului kecepatan pembalap lain. Dan, terkadang mereka mengabaikan kecelakaan di dalam lintasan hanya untuk mengamankan kemenangan," kata Cameron dikutip ESPN, Kamis (1/1/2015).
Pembalap kelahiran Cervera, Spanyol, 17 Februari 1993 itu pernah mempunyai pengalaman buruk sewaktu mengalami insiden di Sirkuit Sepang pada 2011 lalu. Bahkan saat itu karirnya diprediksi bakal berakhir setelah cedera yang dialaminya begitu parah, namun takdir berkata lain dan dia kembali meneruskan hobinya tersebut hingga saat ini.
Pada 2014, Marquez tercatat mengalami 11 kali insiden kecelakaan. Jika dibandingkan musim lalu, pemilik nomor 93 itu mengoleksi 15 kali kecelakaan. Dengan kata lain, dia berhasil meminimalisir kejadian atau risiko kecelakaan.
Seiring berjalannya waktu, pembalap berusia 21 tahun itu sadar akan risiko. "Kita semua tahu risiko. Drama tentang Marco Simoncelli telah sekali lagi mengingatkan kita. Sulit untuk menerima atau menghindari risiko, tapi kami mencintai dunia MotoGP. Sehingga pada akhirnya kita menerimanya. Kita tahu semua aspek," timpal Marquez.
Cameron mengomentari pernyataan joki Repsol Honda itu dengan kepala dingin. Dia beranggapan bahwa Marquez sengaja belajar bermanuver ekstrem hanya untuk mengamankan setiap kemenangan.
"Marquez akan berkata saya selalu berada di batas yang normal. Tetapi Anda akan melihat bahwa dia jarang mengalami kecelakaan dalam balapan. Itu berarti dia sengaja belajar bermanuver ekstrem. Saya rasa ia adalah pembalap yang cerdas dan mampu memperhitungkan atau meminimalisir kecelakaan hanya untuk mendapatkan hasil positif," tukas Cameron.
(bbk)