Dua Pelatih PSMS Nyaris Baku Hantam
A
A
A
MEDAN - Dualisme kepengurusan PSMS Medan mulai berdampak negatif. Kemarin, Stadion Kebun Bunga menjadi arena sabung ayam antara dua Ayam Kinantan.
PSMS di bawah asuhan Pelatih Legirin bertemu dengan PSMS yang dikomandoi Jefrizal di Stadion Kebun Bunga untuk latihan. PSMS versi Sunardi A yang dilatih Legirin mendatangi PSMS versi Ahmad Rivai Lubis yang dilatih Jefrizal. Para pemain yang berada di bawah asuhan Jefrizal merupakan para pemain yang sebelumnya telah dicoret Legirin.
Legirin marah dan meminta manajer PSMS versi Ahmad Rivai melunasi gaji pemain dan pelatih yang belum dibayar. “Enaksaja mau bentuk skuad baru, yang lama saja gajinya belum dibayar. Kalau manusia yang tidak mengerti berorganisasi, buat keputusan seenaknya saja tanpa mengikuti aturan yang ada dalam organisasi. Ahmad Rivai harus membayar dulu tunggakan gaji kami,” ujar Legirin, dengan nada tinggi.
Menurut Legirin, seharusnya Ketua Umum PSMS Indra Sakti Harahap sadar bahwa pelatih dan manajemen sudah berusaha habishabisan untuk mempertahankan tim ini. “Indra Sakti itu banci. Dia tidak pantas menjadi ketua di klub sebesar PSMS. Dia cocoknya hanya ketua SSB. Kalau memang mau bentuk manajemen baru, bayar dululah gaji kami, bukan seenaknya saja dibiarbiarkan seperti ini,” ujarnya.
Melihat Legirin emosi, sejumlah pengurus baru PSMS versi Ahmad Rivai datang. Kedatangan mereka justru menambah ketegangan dan menyulut emosi Colly Misrun, asisten Legirin. Adu mulut dan jotos nyaris terjadi, jika tidak dilerai masyarakat sekitar. Ketua Umum PSMS Indra Sakti Harahap mengatakan akan segera menggelar rapat masalah tersebut. Dia mengakui polemik ini terjadi karena kesalahan komunikasi.
“Sebenarnya kesalahan ini akibat kesalahan komunikasi antarpengurus. Karena itu, kubu Legirin dan Jefrizal akan dipanggil duduk bersama untuk membahas persiapan tim sehingga PSMS tetap satu,” pungkasnya.
Haris dasril
PSMS di bawah asuhan Pelatih Legirin bertemu dengan PSMS yang dikomandoi Jefrizal di Stadion Kebun Bunga untuk latihan. PSMS versi Sunardi A yang dilatih Legirin mendatangi PSMS versi Ahmad Rivai Lubis yang dilatih Jefrizal. Para pemain yang berada di bawah asuhan Jefrizal merupakan para pemain yang sebelumnya telah dicoret Legirin.
Legirin marah dan meminta manajer PSMS versi Ahmad Rivai melunasi gaji pemain dan pelatih yang belum dibayar. “Enaksaja mau bentuk skuad baru, yang lama saja gajinya belum dibayar. Kalau manusia yang tidak mengerti berorganisasi, buat keputusan seenaknya saja tanpa mengikuti aturan yang ada dalam organisasi. Ahmad Rivai harus membayar dulu tunggakan gaji kami,” ujar Legirin, dengan nada tinggi.
Menurut Legirin, seharusnya Ketua Umum PSMS Indra Sakti Harahap sadar bahwa pelatih dan manajemen sudah berusaha habishabisan untuk mempertahankan tim ini. “Indra Sakti itu banci. Dia tidak pantas menjadi ketua di klub sebesar PSMS. Dia cocoknya hanya ketua SSB. Kalau memang mau bentuk manajemen baru, bayar dululah gaji kami, bukan seenaknya saja dibiarbiarkan seperti ini,” ujarnya.
Melihat Legirin emosi, sejumlah pengurus baru PSMS versi Ahmad Rivai datang. Kedatangan mereka justru menambah ketegangan dan menyulut emosi Colly Misrun, asisten Legirin. Adu mulut dan jotos nyaris terjadi, jika tidak dilerai masyarakat sekitar. Ketua Umum PSMS Indra Sakti Harahap mengatakan akan segera menggelar rapat masalah tersebut. Dia mengakui polemik ini terjadi karena kesalahan komunikasi.
“Sebenarnya kesalahan ini akibat kesalahan komunikasi antarpengurus. Karena itu, kubu Legirin dan Jefrizal akan dipanggil duduk bersama untuk membahas persiapan tim sehingga PSMS tetap satu,” pungkasnya.
Haris dasril
(ars)