Pembuktian Penggawa Veteran Persegres

Rabu, 07 Januari 2015 - 14:55 WIB
Pembuktian Penggawa Veteran Persegres
Pembuktian Penggawa Veteran Persegres
A A A
GRESIK - Dalam dua partai Piala Gubernur Jawa Timur, Persegres Gresik United banyak memakai pemain muda dan belum begitu terkenal. Namun di antara mereka ada sejumlah nama yang bahkan sudah berstatus veteran.
Tiga pemain super senior yang ditampilkan adalah Bima Sakti Tukiman, Supriono, dan M Kamri. Mereka memberikan kontribusi besar pada permainan Persegres secara umum. Bahkan M Kamri mencetak satu gol lawan Persebaya Surabaya.

Melihat usia mereka, publik mungkin memvonis kemampuannya sudah tak layak untuk Indonesia Super League (ISL). Bima Sakti kini berusia 38 tahun, M Kamri 35 tahun, dan Supriono tak terpaut jauh yakni hampir 34 tahun.

Namun, Pelatih Persegres Liestiadi tak sependapat. Dia meyakini pemain seniornya masih bisa memberikan dampak positif pada tim, baik di dalam maupun di luar pertandingan. Dipilihnya tiga pemain tersebut juga melalui berbagai pertimbangan.

"Pertimbangan pertama jelas pengalaman dan kemampuan, karena banyak pemain muda di Persegres. Pertimbangan lainnya juga menyangkut unsur non-teknis," tukas Liestiadi.

Aspek nonteknis adalah menyangkut pengaruh. Pemain senior yang didatangkan ke Gresik diyakini memiliki kemampuan dalam membimbing pemain lain yang lebih muda. Mereka juga tidak memandang perbedaan usia dalam sebuah tim, sehingga mudah beradaptasi.

"Biasanya ada pemain senior yang merasa lebih baik dan sulit bersanding dengan pemain yang usianya jauh di bawahnya. Tapi tidak demikian dengan pemain senior di Persegres sekarang. Mereka sangat bisa beradaptasi," tambah Liestiadi.

Selain itu, tim Laskar Joko Samudro menurutnya butuh sosok pemimpin di lapangan walau tak selalu berwujud sebagai kapten. Keberadaan Bima Sakti di lini tengah dan Supriono di lini belakang akan menjadi panutan pemain muda.

Sejauh ini kolaborasi antara pemain senior dan muda terlihat menjanjikan. Tapi tentu saja belum bisa dinilai daya kompetitif mereka karena pertarungan di ISL bakal jauh lebih keras dibandingkan Piala Gubernur.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8371 seconds (0.1#10.140)