Marquez: Semua Orang Telah Salah Paham
A
A
A
CERVERA - Kepindahan Marc Marquez dari Cervera ke Andorra terus menjadi polemik berkepanjangan. Pasalnya media di Spanyol tak pernah lelah menghujani juara dunia dua kali itu dengan kritikan. Joki Repsol Honda itu berkata bahwa semua orang telah salah paham menanggapi kepindahannya tersebut.
"Beberapa orang telah salah paham. Saya sekarang memiliki sebuah rumah di Andorra dan akan tinggal di sana, berarti secara bertahap saya mulai menggeser kehidupan saya di sana. Jadi saya tidak mungkin langsung melupakan semua kenangan di Cervera, karena saya tidak akan selalau berada di Andorra. Apa yang terjadi di masa depan, saya tidak tahu," tuturnya dikutip Speedweek, Jumat (9/1/2015).
Marquez itu sadar selama dirinya menetap di Cervera, dukungan dari masyarakata di sana begitu besar. Bahkan tak jarang bendera nomor 93 berkibar hampir di sepanjang jalan. Namun yang harus mereka tahu dirinya hanya ingin mencari ketenangan dalam melakukan persiapan jelang MotoGP 2015.
"Di Cervera saya mendapatkan banyak dukungan, jadi saya tidak ingin kehilangan itu. Tapi terkadang Anda juga perlu ruang dan ingin melihat sesuatu yang berbeda. Rumah saya hanya satu setengah jam dari Cervera, jadi saya pasti tetap mengunjungi mereka. Alex akan menemani saya untuk melatih di sana. Apakah dia akan mengikuti jejak saya, belum jelas," tukasnya.
Andorra memiliki kesan yang baik di mata Marquez. Bukan hanya kondisi cuaca di sana yang sangat mengesankan, tetapi di negara yang memiliki tingkat populasi 85,082 jiwa, merupakan surga pajak.
Sehingga banyak pendatang baru yang menetap di sana hanya untuk menghindari pajak mahal di kota asal sebelumnya. Oleh karena itu, Marquez memilih pindah ke Andorra.
Meskipun dia sempat menangis saat memberikan penjelasan mengapa memilih menetap di sana, namun pada akhirnya masalah pajak menjadi salah satu faktor yang membuatnya mengambil keputusan tersebut. Keputusan itulah yang memancing debat publik antara orang-orang yang membenarkan keputusan Marquez, serta orang-orang yang mengutuk dia.
"Beberapa orang telah salah paham. Saya sekarang memiliki sebuah rumah di Andorra dan akan tinggal di sana, berarti secara bertahap saya mulai menggeser kehidupan saya di sana. Jadi saya tidak mungkin langsung melupakan semua kenangan di Cervera, karena saya tidak akan selalau berada di Andorra. Apa yang terjadi di masa depan, saya tidak tahu," tuturnya dikutip Speedweek, Jumat (9/1/2015).
Marquez itu sadar selama dirinya menetap di Cervera, dukungan dari masyarakata di sana begitu besar. Bahkan tak jarang bendera nomor 93 berkibar hampir di sepanjang jalan. Namun yang harus mereka tahu dirinya hanya ingin mencari ketenangan dalam melakukan persiapan jelang MotoGP 2015.
"Di Cervera saya mendapatkan banyak dukungan, jadi saya tidak ingin kehilangan itu. Tapi terkadang Anda juga perlu ruang dan ingin melihat sesuatu yang berbeda. Rumah saya hanya satu setengah jam dari Cervera, jadi saya pasti tetap mengunjungi mereka. Alex akan menemani saya untuk melatih di sana. Apakah dia akan mengikuti jejak saya, belum jelas," tukasnya.
Andorra memiliki kesan yang baik di mata Marquez. Bukan hanya kondisi cuaca di sana yang sangat mengesankan, tetapi di negara yang memiliki tingkat populasi 85,082 jiwa, merupakan surga pajak.
Sehingga banyak pendatang baru yang menetap di sana hanya untuk menghindari pajak mahal di kota asal sebelumnya. Oleh karena itu, Marquez memilih pindah ke Andorra.
Meskipun dia sempat menangis saat memberikan penjelasan mengapa memilih menetap di sana, namun pada akhirnya masalah pajak menjadi salah satu faktor yang membuatnya mengambil keputusan tersebut. Keputusan itulah yang memancing debat publik antara orang-orang yang membenarkan keputusan Marquez, serta orang-orang yang mengutuk dia.
(bbk)