Terkendala Cuaca, Djurovic Tetap Menggoda
A
A
A
GRESIK - Persegres Gresik United tergoda aksi Marko Djurovic, penyerang asal Montenegro selama menjalani trial di Gresik. Dalam sesi latihan awal, impresi pemain berusia 26 tahun tersebut cukup menggoda pelatih Liestiadi.
Dari tongkrongannya, Djurovic yang memiliki postur 186 cm cocok diplot sebagai target man, sesuai formasi satu striker Persegres. Sedangkan pergerakan dan skill individu juga dinilai lebih baik dibanding pemain yang ada sebelumnya. "Itu kesan pertama. Saya lihat dia cukup menjanjikan dan memiliki kelebihan. Tapi masih perlu waktu,"kata Liestiadi.
Dia tidak bisa memberikan penilaian mutlak karena Djurovic baru bergabung dan beradaptasi dengan suasana di Kota Pudak. Salah satunya mengatasi cuaca panas yang membuatnya staminanya lebih cepat terkuras.
"Dia masih mengalami masalah dengan cuaca, jadi belum maksimal. Dalam beberapa hari ke depan mungkin bisa lebih baik. Tapi saya tak akan terburu merekomendasikan ke manajemen," jelas eks pelatih Persiba Balikpapan ini.
Marko Djurovic rencananya bakal langsung dilibatkan di final Piala Gubernur Jawa Timur pada Minggu (11/1). Sebuah keberuntungan bagi mantan pemain FK Lovcen tersebut karena langsung tampil di final turnamen tahunan itu.
Tapi sekaligus menjadi tekanan karena dia dituntut memberikan kemampuan terbaiknya di pertandingan menentukan. Sekali lagi, Liestiadi bakal memantau kondisi fisiknya sebelum memutuskan apakah dia menjadi striker utama.
Djurovic sendiri mengaku masih kesulitan menunjukkan performa terbaik di sesi latihan karena faktor cuaca. "Saya harus secepatnya menyesuaikan diri. Di sini sangat panas dan saya harus bisa punya daya tahan lebih,"ungkap dia.
Keberadaan pemain ini di Kota Pudak lebih memiliki prospek dibanding pemain asing yang seleksi lebih dulu yakni Julio Lopez. Walau Lopez sudah berjibaku di Piala Gubernur sebelumnya dan sempat menciptakan gol, namun dari beberapa aspek masih kalah.
Walau belum mengenal atmosfer kompetisi Indonesia, Djurovic lebih muda dan cocok sebagai centre forward dibanding Lopez. Adaptasi cuaca serta gaya sepak bola Indonesia menjadi tantangan terbesar bagi dia.
Dari tongkrongannya, Djurovic yang memiliki postur 186 cm cocok diplot sebagai target man, sesuai formasi satu striker Persegres. Sedangkan pergerakan dan skill individu juga dinilai lebih baik dibanding pemain yang ada sebelumnya. "Itu kesan pertama. Saya lihat dia cukup menjanjikan dan memiliki kelebihan. Tapi masih perlu waktu,"kata Liestiadi.
Dia tidak bisa memberikan penilaian mutlak karena Djurovic baru bergabung dan beradaptasi dengan suasana di Kota Pudak. Salah satunya mengatasi cuaca panas yang membuatnya staminanya lebih cepat terkuras.
"Dia masih mengalami masalah dengan cuaca, jadi belum maksimal. Dalam beberapa hari ke depan mungkin bisa lebih baik. Tapi saya tak akan terburu merekomendasikan ke manajemen," jelas eks pelatih Persiba Balikpapan ini.
Marko Djurovic rencananya bakal langsung dilibatkan di final Piala Gubernur Jawa Timur pada Minggu (11/1). Sebuah keberuntungan bagi mantan pemain FK Lovcen tersebut karena langsung tampil di final turnamen tahunan itu.
Tapi sekaligus menjadi tekanan karena dia dituntut memberikan kemampuan terbaiknya di pertandingan menentukan. Sekali lagi, Liestiadi bakal memantau kondisi fisiknya sebelum memutuskan apakah dia menjadi striker utama.
Djurovic sendiri mengaku masih kesulitan menunjukkan performa terbaik di sesi latihan karena faktor cuaca. "Saya harus secepatnya menyesuaikan diri. Di sini sangat panas dan saya harus bisa punya daya tahan lebih,"ungkap dia.
Keberadaan pemain ini di Kota Pudak lebih memiliki prospek dibanding pemain asing yang seleksi lebih dulu yakni Julio Lopez. Walau Lopez sudah berjibaku di Piala Gubernur sebelumnya dan sempat menciptakan gol, namun dari beberapa aspek masih kalah.
Walau belum mengenal atmosfer kompetisi Indonesia, Djurovic lebih muda dan cocok sebagai centre forward dibanding Lopez. Adaptasi cuaca serta gaya sepak bola Indonesia menjadi tantangan terbesar bagi dia.
(aww)