Agus Puas Persik Jadi Penguasa Jatim
A
A
A
KEDIRI - Persik Kediri membuktikan sesumbarnya menjuarai Piala Gubernur Jawa Timur 2015. Itu menjadi gelar kelima yang dipetik Persik seusai mengalahkan Persegres Gresik United 2-1 pada final di Stadion Brawijaya, Kediri, Minggu (11/1/2015) petang.
Persik sempat tertinggal di babak pertama lewat gol winger Persegres M. Kamri pada menit ke-20. Namun, pasukan Macan Putih bangkit di babak kedua dan mencetak dua gol yang dikemas Agung Suprayogi (69) dan Ugiek Sugianto (78). Pelatih Persik Agus Yuwono tersenyum lebar karena target juara di turnamen ini akhirnya tercapai kendati dengan perjuangan berat. Agus memuji tekad dan perjuangan timnya selama 90 menit.
"Kami sempat tertekan dan tertinggal lebih dulu. Dalam situasi itu dibutuhkan ketenangan dan semangat untuk bangkit. Saya sedikit mengubah komposisi dan tim akhirnya bisa mengubah keadaan di babak kedua. Kami pantas mendapatkan juara," ulas Agus Yuwono.
Dia tak menampik dukungan penuh Persikmania menjadi faktor krusial yang menentukan hasil akhir laga final. "Persikmania sudah pasti menjadi salah satu pendorong tim untuk memenangi pertandingan. Seluruh elemen tim berterimakasih pada Persikmania," tandas Agus.
Sejatinya Persik tidak tampil dalam performa terbaiknya sore itu. Pada paruh pertama, tuan rumah yang didukung belasan ribu Persikmania beruntung hanya kecolongan satu gol karena Persegres lebih berkualitas.
Kolaborasi dua pemain asing Persegres, Shohei Matsunaga dan striker anyar Marko Djurovic memusingkan lini belakang Macan Putih. Belum lagi kecepatan sayap yang diperagakan M Kamri. Secara umum Persik layak kalah di babak pertama.
Namun di babak kedua justru Persik yang mencatat progres positif. Ketika level performa Persegres stagnan dan tak efektif dalam pemanfaatan peluang, Persik menemukan momentum untuk bangkit dan membalikkan keadaan.
Gol Agung Suprayogi menit 69 menjadi titik balik perjuangan Macan Putih. Walau mutu permainan sebenarnya tidaklah melonjak drastis, namun efektivitas penyelesaian peluang layak diapresiasi. Terutama munculnya gol kedua via Ugiek Sugianto.
Gol kedua ini secara resmi membunuh perlawanan Persegres yang tensinya terus menurun di paruh kedua. Kendati Persik cenderung bertahan di akhir laga, anak-anak Gresik tak mampu lagi memberikan ancaman berarti.
Agung Suprayogi layak mendapat kredit tersendiri di Piala Gubernur 2015 ini. Pemain berposisi striker tersebut menciptakan gol krusial dalam dua laga. Dua golnya lawan Persela Lamongan ikut menentukan langkah ke final.
Sedangkan gol ke gawang Persegres di pertandingan final, membangkitkan asa dan semangat Macan Putih. Agung menjadi pemain yang cukup konsisten di Brawijaya sejauh ini, sementara pemain lainnya masih cenderung labil.
Pelatih Persegres Liestiadi mengakui timnya kurang efektif di laga tersebut. "Tim bermain bagus, koordinasi juga sudah baik, tapi kurang efektif. Seharusnya kami sudah bisa unggul minimal dua gol sebelum Persik membalas," ujar Liestiadi.
Secara permainan dia menyatakan tidak kecewa dengan apa yang ditampilkan anak asuhnya. "Ini akan menjadi bahan evaluasi. Masih ada kesempatan mematangkan tim lagi. Selamat untuk Persik Kediri," kata dia.
Persik sempat tertinggal di babak pertama lewat gol winger Persegres M. Kamri pada menit ke-20. Namun, pasukan Macan Putih bangkit di babak kedua dan mencetak dua gol yang dikemas Agung Suprayogi (69) dan Ugiek Sugianto (78). Pelatih Persik Agus Yuwono tersenyum lebar karena target juara di turnamen ini akhirnya tercapai kendati dengan perjuangan berat. Agus memuji tekad dan perjuangan timnya selama 90 menit.
"Kami sempat tertekan dan tertinggal lebih dulu. Dalam situasi itu dibutuhkan ketenangan dan semangat untuk bangkit. Saya sedikit mengubah komposisi dan tim akhirnya bisa mengubah keadaan di babak kedua. Kami pantas mendapatkan juara," ulas Agus Yuwono.
Dia tak menampik dukungan penuh Persikmania menjadi faktor krusial yang menentukan hasil akhir laga final. "Persikmania sudah pasti menjadi salah satu pendorong tim untuk memenangi pertandingan. Seluruh elemen tim berterimakasih pada Persikmania," tandas Agus.
Sejatinya Persik tidak tampil dalam performa terbaiknya sore itu. Pada paruh pertama, tuan rumah yang didukung belasan ribu Persikmania beruntung hanya kecolongan satu gol karena Persegres lebih berkualitas.
Kolaborasi dua pemain asing Persegres, Shohei Matsunaga dan striker anyar Marko Djurovic memusingkan lini belakang Macan Putih. Belum lagi kecepatan sayap yang diperagakan M Kamri. Secara umum Persik layak kalah di babak pertama.
Namun di babak kedua justru Persik yang mencatat progres positif. Ketika level performa Persegres stagnan dan tak efektif dalam pemanfaatan peluang, Persik menemukan momentum untuk bangkit dan membalikkan keadaan.
Gol Agung Suprayogi menit 69 menjadi titik balik perjuangan Macan Putih. Walau mutu permainan sebenarnya tidaklah melonjak drastis, namun efektivitas penyelesaian peluang layak diapresiasi. Terutama munculnya gol kedua via Ugiek Sugianto.
Gol kedua ini secara resmi membunuh perlawanan Persegres yang tensinya terus menurun di paruh kedua. Kendati Persik cenderung bertahan di akhir laga, anak-anak Gresik tak mampu lagi memberikan ancaman berarti.
Agung Suprayogi layak mendapat kredit tersendiri di Piala Gubernur 2015 ini. Pemain berposisi striker tersebut menciptakan gol krusial dalam dua laga. Dua golnya lawan Persela Lamongan ikut menentukan langkah ke final.
Sedangkan gol ke gawang Persegres di pertandingan final, membangkitkan asa dan semangat Macan Putih. Agung menjadi pemain yang cukup konsisten di Brawijaya sejauh ini, sementara pemain lainnya masih cenderung labil.
Pelatih Persegres Liestiadi mengakui timnya kurang efektif di laga tersebut. "Tim bermain bagus, koordinasi juga sudah baik, tapi kurang efektif. Seharusnya kami sudah bisa unggul minimal dua gol sebelum Persik membalas," ujar Liestiadi.
Secara permainan dia menyatakan tidak kecewa dengan apa yang ditampilkan anak asuhnya. "Ini akan menjadi bahan evaluasi. Masih ada kesempatan mematangkan tim lagi. Selamat untuk Persik Kediri," kata dia.
(sha)