Indra Gunawan Pikul Beban Berat

Selasa, 13 Januari 2015 - 02:48 WIB
Indra Gunawan Pikul Beban Berat
Indra Gunawan Pikul Beban Berat
A A A
JAKARTA - Tim renang Indonesia mendapat kekuatan baru setelah Indra Gunawan bisa masuk dalam Pelatnas dan tampil di SEA Games XXVIII Singapura tahun 2015. Kabar bahagia ini datang setelah masa hukuman atau skorsing Federasi Renang Internasional (FINA) perenang Tanah Air ini berakhir pada 31 Desember lalu.

Pelatih renang nasional Albert C Sutanto mengatakan, kehadiran Indra semakin menambah kepercayaan diri tim bahwa mereka dapat memenuhi target merebut medali emas di ajang multi event tersebut.

"Masuknya kembali Indra dalam tim SEA Games XXVIII Singapura tahun 2015 dapat dijadikan penambah kekuatan tim renang Indonesia. Dengan harapan, peluang penambah medali emas di multi event dua tahunan ASEAN bisa terkabul," jelas Albert dikutip Satlak Prima, Selasa (13/1/2015).

Sebelumnya, Lembaga Anti-Doping Indonesia memutuskan menjatuhkan sanksi tiga bulan larangan bertanding terhadap Indra dan Guntur karena mengonsumsi suplemen terlarang berjenis Methylhexaneamine.

Namun dengan kembalinya Indra dalam Pelatnas sudah tentu kekuatan tim renang tidak lagi bertumpu pada Siman Sudartawa, Triady Sidiq, Glenn Victor, dan Dennis Tiwa. Albert menambahkan diharapkan tim renang mampu mengumpulkan minimal tujuh medali emas di Singapura nanti.

Kendati demikian, Albert mengakui bahwa persaingan tim renang Indonesia tidak mudah. Pasalnya Singapura sudah mulai mempersiapkan perenang naturalisasi. Bahkan Singapura sesumbar menyabet 20 medali emas di SEA Games XXVIII tahun 2015.

Melalui persaingan ketat itu katanya, perenang Indonesia yang terjaring masuk Pelatnas harus melakukan training camp baik di Australia maupun di Amerika. Sementara ajang try-out bisa dikawasan ASEAN dan Asia. Dengan harapan, semua prestasi yang dimiliki perenang nasional bisa meningkat untuk menggapai medali emas di Singapura.

Senada dengan Albert, Ketua Umum PB PRSI Sandiaga Uno pernah mengatakan jika tim renang Indonesia memiliki tantangan yang tidak mudah. Kegagalan meraih medali pada perhelatan Asian Games 2014 Korsel disebutkan memberikan dampak psikologis yang cukup kuat. Diibaratkannya, saat ini posisi renang Indonesia berada di persimpangan jalan.

Dibutuhkan tekad untuk segera berbenah diri, agar tidak terus terpuruk dan kembali bangkit meraih prestasi. "Maka dari itu saya juga berharap dari KRAPSI ini akan lahir bibit perenang andal Indonesia di masa depan. Terlebih di edisi 26 ini jumlah peserta terbanyak dibanding KRAPSI sebelumnya," tandas Sandiaga Uno, saat membuka Kejuaraan Renang Antarperkumpulan Seluruh Indonesia (KRAPSI) di Yogyakarta, bulan lalu.
(sha)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4332 seconds (0.1#10.140)