Enam Tim Terancam
A
A
A
JAKARTA - Persik Kediri dan Persiwa Wamena bisa jadi bukan dua tim terakhir yang dicoret dari daftar peserta Indonesia Super League (ISL) 2015. PT Liga Indonesia menyebut, jika enam klub yang masuk kategori kedua dengan status pendalaman bisa saja mengikuti nasib Persik dan Persiwa.
Selepas menggelar rapat pleno, Senin (12/1), Liga berkeputusan Persik dan Persiwa dinyatakan tidak lolos verifikasi. Dengan begitu, jumlah kontestan ISL 2015 yang awalnya diikuti 20 klub berkurang menjadi 18 peserta saja. Namun, jumlah itu tidak mutlak, jumlah 18 klub masih bersifat sementara dan bisa berkurang lagi.
Enam klub yang masuk zona bahaya adalah Pelita Bandung Raya (PBR), PSM Makassar, Persebaya Surabaya, Persija Jakarta, Arema Cronus, dan Gresik United. Keenamnya akan kembali dipanggil, Kamis (15/1), untuk diminta melengkapi semua persyaratan yang dinilai Liga belum lengkap.
”Sejauh ini kontestan ISL musim depan akan diikuti 18 klub. Sebab, kami masih akan melakukan pendalaman kepada enam klub yang masuk kategori kedua atau bisa dibilang lolos bersyarat. Namun, jumlah 18 tim itu masih perhitungan sampai sejauh ini. Kalau nantinya ada kejadian yang luar biasa terjadi (enam klub yang masuk kategori dua tidak lagi lolos verifikasi lagi) bisa saja jumlah tersebut (18 kontestan) bisa kembali berkurang,” ungkap Sekretaris PT Liga Indonesia Tigor Shalomboboy, dihubungi KORAN SINDO, kemarin.
Khusus Persik dan Persiwa, Tigor menegaskan bahwa Liga sudah berkeputusan kedua klub itu sudah pasti tidak bisa tampil di ISL musim depan. Namun, apakah keduanya musim depan akan tampil di Divisi Utama atau vakum semusim dari kompetisi, semuanya akan diputuskan PSSI. ”Sekarang untuk kedua klub itu keputusannya ada di PSSI, apakah akan main di Divisi Utama atau diistirahatkan dulu dari kompetisi.
Karena kalau dari Liga, kami melihat keduanya tidak siap untuk berkompetisi di ISL. Tapi, jika di Divisi Utama mungkin masih bisa,” papar Tigor. Sementara manajemen Persik masih tidak percaya dan memilih bersikap wait and see. ”Saya jelas terkejut, tapi tunggu saja perkembangan selanjutnya. Belum ada surat keputusan yang kami terima,” ujar Ketua Umum Persik Kediri Barnadi.
Namun, staf Pelatih Persik belum terpengaruh dengan tercoretnya Macan Putihdari ISL. Agus Yuwono yang sementara ditunjuk sebagai pelatih berkomitmen tetap mempersiapkan tim, terlepas nantinya bermain di mana. ”Harapan saya Persik Kediri tetap di ISL. Sejauh ini keputusan PT Liga Indonesia belum berpengaruh apa-apa. Saya sebagai pihak yang ditunjuk membentuk tim masih tetap fokus pada tugas saya,” papar Agus, yang belum menandatangani kontrak resmi sebagai pelatih Persik.
Hal senada juga disampaikan Musikan, asisten pelatih yang musim lalu berjasa membawa tim kebanggaan Persikmaniabertahan di ISL. Walau masih belum percaya vonis PT Liga, dia menyatakan ini menjadi pembelajaran bagi Persik. ”Kami musim lalu sudah berjuang keras agar tidak terdegradasi. Ternyata kami dinyatakan tak layak di ISL dengan cara lain. Benar atau tidaknya keputusan tersebut, semua elemen di Persik harus menyikapinya dengan bijak,” ungkap Musikan, yang juga menyatakan tetap berkomitmen untuk Persik.
Decky irawan jasri/Kukuh setyawan
Selepas menggelar rapat pleno, Senin (12/1), Liga berkeputusan Persik dan Persiwa dinyatakan tidak lolos verifikasi. Dengan begitu, jumlah kontestan ISL 2015 yang awalnya diikuti 20 klub berkurang menjadi 18 peserta saja. Namun, jumlah itu tidak mutlak, jumlah 18 klub masih bersifat sementara dan bisa berkurang lagi.
Enam klub yang masuk zona bahaya adalah Pelita Bandung Raya (PBR), PSM Makassar, Persebaya Surabaya, Persija Jakarta, Arema Cronus, dan Gresik United. Keenamnya akan kembali dipanggil, Kamis (15/1), untuk diminta melengkapi semua persyaratan yang dinilai Liga belum lengkap.
”Sejauh ini kontestan ISL musim depan akan diikuti 18 klub. Sebab, kami masih akan melakukan pendalaman kepada enam klub yang masuk kategori kedua atau bisa dibilang lolos bersyarat. Namun, jumlah 18 tim itu masih perhitungan sampai sejauh ini. Kalau nantinya ada kejadian yang luar biasa terjadi (enam klub yang masuk kategori dua tidak lagi lolos verifikasi lagi) bisa saja jumlah tersebut (18 kontestan) bisa kembali berkurang,” ungkap Sekretaris PT Liga Indonesia Tigor Shalomboboy, dihubungi KORAN SINDO, kemarin.
Khusus Persik dan Persiwa, Tigor menegaskan bahwa Liga sudah berkeputusan kedua klub itu sudah pasti tidak bisa tampil di ISL musim depan. Namun, apakah keduanya musim depan akan tampil di Divisi Utama atau vakum semusim dari kompetisi, semuanya akan diputuskan PSSI. ”Sekarang untuk kedua klub itu keputusannya ada di PSSI, apakah akan main di Divisi Utama atau diistirahatkan dulu dari kompetisi.
Karena kalau dari Liga, kami melihat keduanya tidak siap untuk berkompetisi di ISL. Tapi, jika di Divisi Utama mungkin masih bisa,” papar Tigor. Sementara manajemen Persik masih tidak percaya dan memilih bersikap wait and see. ”Saya jelas terkejut, tapi tunggu saja perkembangan selanjutnya. Belum ada surat keputusan yang kami terima,” ujar Ketua Umum Persik Kediri Barnadi.
Namun, staf Pelatih Persik belum terpengaruh dengan tercoretnya Macan Putihdari ISL. Agus Yuwono yang sementara ditunjuk sebagai pelatih berkomitmen tetap mempersiapkan tim, terlepas nantinya bermain di mana. ”Harapan saya Persik Kediri tetap di ISL. Sejauh ini keputusan PT Liga Indonesia belum berpengaruh apa-apa. Saya sebagai pihak yang ditunjuk membentuk tim masih tetap fokus pada tugas saya,” papar Agus, yang belum menandatangani kontrak resmi sebagai pelatih Persik.
Hal senada juga disampaikan Musikan, asisten pelatih yang musim lalu berjasa membawa tim kebanggaan Persikmaniabertahan di ISL. Walau masih belum percaya vonis PT Liga, dia menyatakan ini menjadi pembelajaran bagi Persik. ”Kami musim lalu sudah berjuang keras agar tidak terdegradasi. Ternyata kami dinyatakan tak layak di ISL dengan cara lain. Benar atau tidaknya keputusan tersebut, semua elemen di Persik harus menyikapinya dengan bijak,” ungkap Musikan, yang juga menyatakan tetap berkomitmen untuk Persik.
Decky irawan jasri/Kukuh setyawan
(bbg)