Spanyol diunggulkan, Prancis bisa mengejutkan
A
A
A
Sindonews.com - Semua tim yang lolos ke babak semifinal Piala Eropa 2012 memiliki kualitas yang tidak jauh berbeda. Walau memang ada tim-tim yang sudah difavoritkan dari awal jalannya turnamen, di fase ini, semua hal itu bisa saja berbalik.
Tim-tim yang awalnya dipandang sebelah mata, bisa saja keluar sebagai kejutan. Secara kolektivitas, semua orang tahu jika Spanyol adalah juaranya. Kenapa begitu? Sebab, La Furia Roja––julukan Spanyol––diuntungkan dengan banyaknya pemain yang berada dalam satu klub yang sama.
Dengan keuntungan tersebut, tentu akan lebih mudah menyatukan para pemain yang ada. Ya, di skuad tim asuhan Vicente del Bosque, banyak pemain inti yang ada diambil dari dua klub besar Spanyol, yakni Barcelona dan Real Madrid.
Dari Barcelona ada nama-nama top, seperti Gerard Pique, Sergio Busquets, Xavi Hernandez, Andres Iniesta, Cesc Fabregas. Sementara Los Merengues––julukan Madrid––juga tidak kalah mencoloknya dalam menyumbangkan pemain-pemain berkualitas di dalam tubuh timnas Spanyol.
Iker Casillas, Sergio Ramos, dan Xabi Alonso dan beberapa pemain El Barca––julukan Barcelona––di atas adalah penggawa-penggawa yang selalu dipercaya Del Bosque untuk menggalang kekuatan juara bertahan Piala Eropa 2008 tersebut.
Kebersamaan yang sudah berjalan sejak lama membuat antara pemain satu dan pemain lain begitu paham apa kekurangan dan kelebihan sesama rekan satu tim. Itulah mengapa Spanyol sampai saat ini selalu ditetapkan sebagai tim paling kolektif dalam periode lima tahun terakhir. Namun, pertandingan antara Spanyol kontra Prancis dipastikan tetap berlangsung sengit.
Pada babak ini, seperti yang sudah diterangkan sebelumnya, setiap tim mempunyai peluang yang sama besarnya. Sebab, sudah bisa dipastikan Prancis pun akan mengeluarkan seluruh kemampuan terbaik yang mereka miliki. Berbagai kejutan yang sudah tersaji sejak fase grup bukan tidak mungkin akan kembali terulang pada babak perempat final.
Tersingkirnya Belanda dan Rusia yang begitu diunggulkan dan lolosnya Yunani menjadi pertanda jika Piala Eropa tahun ini akan kembali melahirkan hal-hal di luar prediksi banyak pihak. Banyak prediksi tidak seperti dugaan awal. Semua melenceng dari perkiraan. Les Bleus––julukan Prancis––memang peluangnya ditempatkan sedikit di bawah Spanyol dalam laga tersebut.
Kekalahan 0-2 Karim Benzema dkk dari Swedia di partai terakhir Grup D menjadi salah satu alasan prediksi tersebut selalu diapung- apungkan. Akan tetapi, hal itu tentu saja sudah diantisipasi Laurent Blanc. Pelatih yang membawa Prancis menjadi juara Piala Dunia 1998 dan Piala Eropa 2000 pasti telah melakukan berbagai evaluasi.
Blanc pun diyakini sudah mencari- cari seperti apa strategi terjitu untuk meredam berbagai gelombang serangan anak-anak La Furia Roja. Pelatih berusia 46 pasti sudah tahu apa yang harus dilakukannya. Dalam pertandingan nanti, baik Spanyol dan Prancis sepertinya juga tidak akan melakukan banyak perubahan strategi. Akan tetapi, bagi Les Bleus, Blanc diprediksi lebih menguatkan lini belakang.
Absennya Philippe Mexes akan membuat mantan pelatih Girondins de Bordeaux itu memutar otak lebih keras untuk melapis absennya pemain belakang AC Milan tersebut. Selain faktor strategi dan pemainpemain yang dimiliki kedua tim tersebut, mental bertanding juga jadi satu hal terpenting. Spanyol dan Prancis sama memiliki keduanya. Sama-sama berstatus sebagai tim yang pernah merasakan manisnya gelar Piala Eropa akan membuat laga di antara keduanya makin menarik. ●
AJI SANTOSO
Pelatih Timnas U-23 Indonesia
Tim-tim yang awalnya dipandang sebelah mata, bisa saja keluar sebagai kejutan. Secara kolektivitas, semua orang tahu jika Spanyol adalah juaranya. Kenapa begitu? Sebab, La Furia Roja––julukan Spanyol––diuntungkan dengan banyaknya pemain yang berada dalam satu klub yang sama.
Dengan keuntungan tersebut, tentu akan lebih mudah menyatukan para pemain yang ada. Ya, di skuad tim asuhan Vicente del Bosque, banyak pemain inti yang ada diambil dari dua klub besar Spanyol, yakni Barcelona dan Real Madrid.
Dari Barcelona ada nama-nama top, seperti Gerard Pique, Sergio Busquets, Xavi Hernandez, Andres Iniesta, Cesc Fabregas. Sementara Los Merengues––julukan Madrid––juga tidak kalah mencoloknya dalam menyumbangkan pemain-pemain berkualitas di dalam tubuh timnas Spanyol.
Iker Casillas, Sergio Ramos, dan Xabi Alonso dan beberapa pemain El Barca––julukan Barcelona––di atas adalah penggawa-penggawa yang selalu dipercaya Del Bosque untuk menggalang kekuatan juara bertahan Piala Eropa 2008 tersebut.
Kebersamaan yang sudah berjalan sejak lama membuat antara pemain satu dan pemain lain begitu paham apa kekurangan dan kelebihan sesama rekan satu tim. Itulah mengapa Spanyol sampai saat ini selalu ditetapkan sebagai tim paling kolektif dalam periode lima tahun terakhir. Namun, pertandingan antara Spanyol kontra Prancis dipastikan tetap berlangsung sengit.
Pada babak ini, seperti yang sudah diterangkan sebelumnya, setiap tim mempunyai peluang yang sama besarnya. Sebab, sudah bisa dipastikan Prancis pun akan mengeluarkan seluruh kemampuan terbaik yang mereka miliki. Berbagai kejutan yang sudah tersaji sejak fase grup bukan tidak mungkin akan kembali terulang pada babak perempat final.
Tersingkirnya Belanda dan Rusia yang begitu diunggulkan dan lolosnya Yunani menjadi pertanda jika Piala Eropa tahun ini akan kembali melahirkan hal-hal di luar prediksi banyak pihak. Banyak prediksi tidak seperti dugaan awal. Semua melenceng dari perkiraan. Les Bleus––julukan Prancis––memang peluangnya ditempatkan sedikit di bawah Spanyol dalam laga tersebut.
Kekalahan 0-2 Karim Benzema dkk dari Swedia di partai terakhir Grup D menjadi salah satu alasan prediksi tersebut selalu diapung- apungkan. Akan tetapi, hal itu tentu saja sudah diantisipasi Laurent Blanc. Pelatih yang membawa Prancis menjadi juara Piala Dunia 1998 dan Piala Eropa 2000 pasti telah melakukan berbagai evaluasi.
Blanc pun diyakini sudah mencari- cari seperti apa strategi terjitu untuk meredam berbagai gelombang serangan anak-anak La Furia Roja. Pelatih berusia 46 pasti sudah tahu apa yang harus dilakukannya. Dalam pertandingan nanti, baik Spanyol dan Prancis sepertinya juga tidak akan melakukan banyak perubahan strategi. Akan tetapi, bagi Les Bleus, Blanc diprediksi lebih menguatkan lini belakang.
Absennya Philippe Mexes akan membuat mantan pelatih Girondins de Bordeaux itu memutar otak lebih keras untuk melapis absennya pemain belakang AC Milan tersebut. Selain faktor strategi dan pemainpemain yang dimiliki kedua tim tersebut, mental bertanding juga jadi satu hal terpenting. Spanyol dan Prancis sama memiliki keduanya. Sama-sama berstatus sebagai tim yang pernah merasakan manisnya gelar Piala Eropa akan membuat laga di antara keduanya makin menarik. ●
AJI SANTOSO
Pelatih Timnas U-23 Indonesia
(aww)