Persaingan Dimulai
A
A
A
JAKARTA - Turnamen AFF Club Futsal Championship 2015 dimulai di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, kemarin. Turnamen yang digelar untuk pertama kalinya ini diharapkan bisa membawa nama baik bagi prestasi futsal Indonesia.
Turnamen ini dibuka dengan penyerahan bola dari Ketua Asosiasi Futsal Indonesia (AFI) Hary Tanoesoedibjo yang didampingi Sekretaris Jenderal PSSI Joko Driyono dan perwakilan Federasi Sepak Bola Asia Tenggara (AFF) Datu Ahmad Fuad kepada wasit. Hary berharap turnamen ini bisa membawa nama baik bagi prestasi futsal Indonesia. Apalagi, ada empat tim dari Indonesia, Malaysia, dan Vietnam yang berlaga di kompetisi tingkat Asia Tenggara tersebut.
“Tentunya kami berharap Indonesia yang keluar sebagai pemenang dengan mengirim dua timnya di ajang AFF. Ini juga diharapkan bisa menghidupkan prestasi futsal di Tanah Air,” kata Hary. Setelah pembukaan, turnamen ini mempertandingkan dua tim putri, UPI Bandung yang mewakili Indonesia A kontra Thai Son Nam asal Vietnam. Sayang, UPI Bandung kalah 2-4, meski sempat unggul.
Kekalahan ini terjadi karena kualitas lawan yang memang masih di atas rata-rata pemain putri Indonesia. Manajer UPI Bandung Dhidik mengakui bahwa futsal putri Indonesia memang masih kalah bersaing dengan tim lain di Asia tenggara, khususnya dengan tim Vietnam.
Apalagi, materi pemain di tim UPI Bandung juga tidak berimbang dengan Thai Son Nam yang hadir di turnamen sebagai ajang latihan pemanasan untuk mengembangkan futsal di Vietnam. “Untuk level AFF, kami mengakui tim futsal wanita kami ada di bawah mereka. Kami hanya memiliki enam pemain yang kira-kira selevel dengan pemain mereka. Nanti kami berharap bisa lebih baik lagi,” kata Manajer UPI Bandung Dhidik.
Di bagian putra, tim IPC FC yang mewakili Indonesia A juga kurang beruntung karena hanya mendapatkan hasil imbang 2-2 dari Hai Phong Nam asal Vietnam. Pada laga itu IPC sebenarnya tampil bagus sejak dimulainya babak pertama. Buktinya, mereka mampu menggempur pertahanan lawan dan langsung menghasilkan gol pada menit kedua berkat Jaelani Ladjanibi.
Sementara gol kedua disumbangkan Sandy Gempur pada menit ke-22. Sayangnya, keunggulan itu tak mampu dipertahankan setelah Nguyen Van Trung memborong dua gol Hai Phong Nam pada menit ke-23 dan 38. Pelatih IPC Dadang Iskandar menyesalkan hasil imbang ini.
Apalagi, mereka sempat memimpin dua gol dan mendominasi jalannya pertandingan. Namun, dia merasa ini menjadi pelajaran paling penting untuk pasukannya agar bisa memperbaiki pertahanannya untuk menghadapi Libido FC (Indonesia B), Sabtu (17/1).
Raikhul amar
Turnamen ini dibuka dengan penyerahan bola dari Ketua Asosiasi Futsal Indonesia (AFI) Hary Tanoesoedibjo yang didampingi Sekretaris Jenderal PSSI Joko Driyono dan perwakilan Federasi Sepak Bola Asia Tenggara (AFF) Datu Ahmad Fuad kepada wasit. Hary berharap turnamen ini bisa membawa nama baik bagi prestasi futsal Indonesia. Apalagi, ada empat tim dari Indonesia, Malaysia, dan Vietnam yang berlaga di kompetisi tingkat Asia Tenggara tersebut.
“Tentunya kami berharap Indonesia yang keluar sebagai pemenang dengan mengirim dua timnya di ajang AFF. Ini juga diharapkan bisa menghidupkan prestasi futsal di Tanah Air,” kata Hary. Setelah pembukaan, turnamen ini mempertandingkan dua tim putri, UPI Bandung yang mewakili Indonesia A kontra Thai Son Nam asal Vietnam. Sayang, UPI Bandung kalah 2-4, meski sempat unggul.
Kekalahan ini terjadi karena kualitas lawan yang memang masih di atas rata-rata pemain putri Indonesia. Manajer UPI Bandung Dhidik mengakui bahwa futsal putri Indonesia memang masih kalah bersaing dengan tim lain di Asia tenggara, khususnya dengan tim Vietnam.
Apalagi, materi pemain di tim UPI Bandung juga tidak berimbang dengan Thai Son Nam yang hadir di turnamen sebagai ajang latihan pemanasan untuk mengembangkan futsal di Vietnam. “Untuk level AFF, kami mengakui tim futsal wanita kami ada di bawah mereka. Kami hanya memiliki enam pemain yang kira-kira selevel dengan pemain mereka. Nanti kami berharap bisa lebih baik lagi,” kata Manajer UPI Bandung Dhidik.
Di bagian putra, tim IPC FC yang mewakili Indonesia A juga kurang beruntung karena hanya mendapatkan hasil imbang 2-2 dari Hai Phong Nam asal Vietnam. Pada laga itu IPC sebenarnya tampil bagus sejak dimulainya babak pertama. Buktinya, mereka mampu menggempur pertahanan lawan dan langsung menghasilkan gol pada menit kedua berkat Jaelani Ladjanibi.
Sementara gol kedua disumbangkan Sandy Gempur pada menit ke-22. Sayangnya, keunggulan itu tak mampu dipertahankan setelah Nguyen Van Trung memborong dua gol Hai Phong Nam pada menit ke-23 dan 38. Pelatih IPC Dadang Iskandar menyesalkan hasil imbang ini.
Apalagi, mereka sempat memimpin dua gol dan mendominasi jalannya pertandingan. Namun, dia merasa ini menjadi pelajaran paling penting untuk pasukannya agar bisa memperbaiki pertahanannya untuk menghadapi Libido FC (Indonesia B), Sabtu (17/1).
Raikhul amar
(bbg)