Dramatis, Pelindo Kalahkan Libido
A
A
A
JAKARTA - Pertandingan AFF Futsal Championship 2015 antara Pelindo FC vs Libido FC patut dilabeli sebagai pertandingan cepat, keras, dan dramatis. Setelah saling kejar-mengejar kedudukan, Pelindo akhirnya keluar sebagai pemenang.
Rapatnya pertahanan Pelindo membuat Libido FC kesulitan menyerang. Tempo cepat dan benturan fisik yang intens mewarnai jalannya pertandingan. Beberapa kali, penonton tak jarang melihat benturan-benturan yang memaksa wasit harus meniup peluit tanda terjadi pelanggaran.
Pelindo mendapatkan kesempatan emas ketika pemain FC Libido melakukan kesalahan. Sayang, tendangan Hidayatullah mash membentur mistar gawang. Namun justru, Libido FC menjadi tim yang pertama mencetak angka. Andriansyah yang lolos dari pengawalan berhasil melepaskan tendangan keras kaki kiri ke gawang Pelindo.
Tidak ada gol tambahan yang tercipta membuat Libido menutup babak pertama dengan keunggulan 1-0.
Pelindo akhirnya menyamakan kedudukan di babak kedua. Sandy melakukan back heel dengan tumitnya usai memanfaatkan umpan cantik rekannya dari sisi kiri pertahanan Libido FC. Papan skor bisa saja berubah menjadi 2-1 untuk Libido andai tendangan Andrew tak membentur tiang gawang. Alhasil skor masih tetap sama kuat 1-1 bagi kedua tim.
Gol Randy sukes membuat timnya Pelindo berbalik unggul. Memanfaatkan umpan Caisar, pemain bernomor punggung 14 itu menchip bola melewati kiper Libido FC. Gol ini sepertinya memecah konsentrasi para pemain Libido. Pasalnya, pertahanan rapi yang sebelumnya berhasil mereka buat seperti hilang. Beberapa kali pemain Pelindo berhasil membuat peluang.
Namun keunggulan Pelindo ternyata tak bertahan lama. Lagi-lagi kapten tim Libido, Andriansyah menjadi momok bagi Pelindo setelah menciptakan gol penyama kedudukan usai lepas dari pengawalan.
Drama terjadi setelah wasit berbeda pendapat menanggapi pelanggaran kiper Libido FC terhadap pemain Pelindo. Wasit 1 menganggap kiper melakukan pelanggaran di kotak penalti Libido sementara wasit 2 menganggap pelanggaran terjadi di luar kotak. Akhirnya, pelanggaran diputuskan berada di luar kotak.
Pelindo kembali berbalik unggul setelah Jailani Landjanibi memasukan namanya di papan skor. Kembali tertinggal membuat Libido memainkan strategi tanpa kiper demi memburu gol. Sayangnya, strategi yang dikenal dengan sebutan power play tersebut tak mampu menghindarkan Libido FC dari kekalahan. Alhasil kemenangan 3-2 pun menjadi milik Pelindo.
Rapatnya pertahanan Pelindo membuat Libido FC kesulitan menyerang. Tempo cepat dan benturan fisik yang intens mewarnai jalannya pertandingan. Beberapa kali, penonton tak jarang melihat benturan-benturan yang memaksa wasit harus meniup peluit tanda terjadi pelanggaran.
Pelindo mendapatkan kesempatan emas ketika pemain FC Libido melakukan kesalahan. Sayang, tendangan Hidayatullah mash membentur mistar gawang. Namun justru, Libido FC menjadi tim yang pertama mencetak angka. Andriansyah yang lolos dari pengawalan berhasil melepaskan tendangan keras kaki kiri ke gawang Pelindo.
Tidak ada gol tambahan yang tercipta membuat Libido menutup babak pertama dengan keunggulan 1-0.
Pelindo akhirnya menyamakan kedudukan di babak kedua. Sandy melakukan back heel dengan tumitnya usai memanfaatkan umpan cantik rekannya dari sisi kiri pertahanan Libido FC. Papan skor bisa saja berubah menjadi 2-1 untuk Libido andai tendangan Andrew tak membentur tiang gawang. Alhasil skor masih tetap sama kuat 1-1 bagi kedua tim.
Gol Randy sukes membuat timnya Pelindo berbalik unggul. Memanfaatkan umpan Caisar, pemain bernomor punggung 14 itu menchip bola melewati kiper Libido FC. Gol ini sepertinya memecah konsentrasi para pemain Libido. Pasalnya, pertahanan rapi yang sebelumnya berhasil mereka buat seperti hilang. Beberapa kali pemain Pelindo berhasil membuat peluang.
Namun keunggulan Pelindo ternyata tak bertahan lama. Lagi-lagi kapten tim Libido, Andriansyah menjadi momok bagi Pelindo setelah menciptakan gol penyama kedudukan usai lepas dari pengawalan.
Drama terjadi setelah wasit berbeda pendapat menanggapi pelanggaran kiper Libido FC terhadap pemain Pelindo. Wasit 1 menganggap kiper melakukan pelanggaran di kotak penalti Libido sementara wasit 2 menganggap pelanggaran terjadi di luar kotak. Akhirnya, pelanggaran diputuskan berada di luar kotak.
Pelindo kembali berbalik unggul setelah Jailani Landjanibi memasukan namanya di papan skor. Kembali tertinggal membuat Libido memainkan strategi tanpa kiper demi memburu gol. Sayangnya, strategi yang dikenal dengan sebutan power play tersebut tak mampu menghindarkan Libido FC dari kekalahan. Alhasil kemenangan 3-2 pun menjadi milik Pelindo.
(rus)