FORKI Siap Tunjuk Ketua Baru
A
A
A
BANDUNG - Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia akan memilih Ketua Umum baru periode 2014-2019, melalui musyawarah olahraga provinsi (Musorprov) Jawa Barat, di Gedung KONI Jabar, Minggu (18/1/15). Menurut ketua Organisasi Komite (OC) Musorprov FORKI, Budiana, dari agenda musyawarah ini diharapkan bisa melahirkan pemimpin Karate yang bisa membawa Jabar Kahiji pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX 2016 mendatang.
"Kita tidak ingin menjadi tamu di tanah kelahiran sendiri. Cabor Karate harus menjadi cabor yang menyaksikan atletnya berjaya di PON," kata Budiana saat ditemui wartawan.
''Untuk itu, dalam musyawarah ini, mengusung tema persatuan tekad demi mewujudkan Jabar Kahiji di PON XIX. Melalui Musprov Forki Jawa Barat Kita Satukan Tekad untuk mewujudkan Jabar Kahiji. Kalimat ini yang akan kita ke depankan di FORKI," terangnya.
Budiana juga mengatakan dari data Forki, ada 27 pengurus FORKI dari Kabupaten/kota dan 20 perguruan anggota FORKI yang mempunyai hak untuk memilih Ketua umum Forki untuk empat tahun ke depan.
"Mereka akan mengutus 2 orang. Ada juga Peninjau dari FORKI Jabar, Para mantan atlet Jabar dan nasional serta para senior karate,"ujarnya.
Ketika ditanya tentang calon Ketua Umum FORKI 2014-2018, Budiana membeberkan saat ini baru ada satu calon yang siap memimpin FORKI, yakni Gianto Hartono. Namun, lanjutnya, FORKI memberikan keleluasaan kepada stake holder melalu usulan secara langsung dan tidak melakukan proses penjaringan tahap awal.
"Kita beri kebebasan semacam usulan dari anggota atau insan karate-do tentang siapa yang paling cocok untuk memimpin FORKI," tegasnya.
Sementara itu, saat dihubungi wartawan, Gianto Hartono membenarkan tentang pencalonan dirinya duduk di Ketua Umum FORKI untuk empat tahun ke depan. "Doakan saja, saya bisa dipercaya para anggota FORKI," singkatnya.
Pasalnya Gianto sadar, bahwa untuk memimpin suatu organisasi sebesar FORKI tidak mudah seperti membalikan telapak tangan. Namun butuh loyalitas dan kerjasama kuat, kesungguhan dari semua anggota dan pengurus FORKI Jabar.
Apalagi Jabar dihadapkan kepada agenda olahraga terbesar di Indonesia, yakni PON XIX/2016. Butuh kerja keras agar FORKI bisa merasakan Jabar Kahiji di PON itu.
"Ini adalah pengabdian saya terhadap olahraga. Khususnya di dunia Karate, tapi saya tidak bisa bekerja sendirian, butuh rekanan yang solid demi tekad Jabar Kahiji," pungkasnya.
"Kita tidak ingin menjadi tamu di tanah kelahiran sendiri. Cabor Karate harus menjadi cabor yang menyaksikan atletnya berjaya di PON," kata Budiana saat ditemui wartawan.
''Untuk itu, dalam musyawarah ini, mengusung tema persatuan tekad demi mewujudkan Jabar Kahiji di PON XIX. Melalui Musprov Forki Jawa Barat Kita Satukan Tekad untuk mewujudkan Jabar Kahiji. Kalimat ini yang akan kita ke depankan di FORKI," terangnya.
Budiana juga mengatakan dari data Forki, ada 27 pengurus FORKI dari Kabupaten/kota dan 20 perguruan anggota FORKI yang mempunyai hak untuk memilih Ketua umum Forki untuk empat tahun ke depan.
"Mereka akan mengutus 2 orang. Ada juga Peninjau dari FORKI Jabar, Para mantan atlet Jabar dan nasional serta para senior karate,"ujarnya.
Ketika ditanya tentang calon Ketua Umum FORKI 2014-2018, Budiana membeberkan saat ini baru ada satu calon yang siap memimpin FORKI, yakni Gianto Hartono. Namun, lanjutnya, FORKI memberikan keleluasaan kepada stake holder melalu usulan secara langsung dan tidak melakukan proses penjaringan tahap awal.
"Kita beri kebebasan semacam usulan dari anggota atau insan karate-do tentang siapa yang paling cocok untuk memimpin FORKI," tegasnya.
Sementara itu, saat dihubungi wartawan, Gianto Hartono membenarkan tentang pencalonan dirinya duduk di Ketua Umum FORKI untuk empat tahun ke depan. "Doakan saja, saya bisa dipercaya para anggota FORKI," singkatnya.
Pasalnya Gianto sadar, bahwa untuk memimpin suatu organisasi sebesar FORKI tidak mudah seperti membalikan telapak tangan. Namun butuh loyalitas dan kerjasama kuat, kesungguhan dari semua anggota dan pengurus FORKI Jabar.
Apalagi Jabar dihadapkan kepada agenda olahraga terbesar di Indonesia, yakni PON XIX/2016. Butuh kerja keras agar FORKI bisa merasakan Jabar Kahiji di PON itu.
"Ini adalah pengabdian saya terhadap olahraga. Khususnya di dunia Karate, tapi saya tidak bisa bekerja sendirian, butuh rekanan yang solid demi tekad Jabar Kahiji," pungkasnya.
(rus)