Menang Dramatis, IPC FC Juara
A
A
A
JAKARTA - IPC FC tampil sebagai yang terbaik pada turnamen futsal AFF Futsal Club Championship 2015 setelah menang dramatis atas Felda United 5-3 di Istora Senayan, Jakarta, tadi malam.
Kendati bukan laga final, pertemuan kedua tim layak disebut sebagai the real final. Pertarungan kedua tim menyuguhkan atraksi yang menarik dan menghibur di sepanjang pertandingan.
Secara keseluruhan turnamen AFF Futsal Club Championship berlangsung lancar. Wakil Ketua Umum Asosiasi Futsal Indonesia (AFI) Syafril Nasution tak bisa menyembunyikan kegembiraannya lantaran turnamen ini berlangsung tanpa hambatan. Event ini juga sebagai bukti bahwa klub futsal Indonesia mampu bersaing dengan tim asing.
Ke depan, Syafril menegaskan AFI akan menggelar turnamen yang lebih menantang demi meningkatkan prestasi futsal Indonesia. “Prestasi luar biasa bagi IPC. Tahun ini ada beberapa event akan diselenggarakan seperti AFF Club Championship, Liga Futsal Indonesia, dan turnamen amatir putra dan putri. Tujuan kita membuat beberapa event untuk mencari bibit muda pemain futsal di Indonesia,” papar Syafril selepas menyerahkan medali kepada para pemenang.
Pada pertandingan yang berlangsung di Istora Senayan itu, permainan IPC layak diacungi jempol. IPC mampu bangkit setelah tertinggal lewat aksi Abu Haniffa bin Hassan pada menit keenam. Gol itu membuat tuan rumah kehilangan irama permainan dan berujung pada dua gol tambahan dari Ahmad Fawzul Hadzir bin Mohammad. Akan tetapi, keunggulan itu tak bertahan lama. IPC mampu membalikkan keadaan berkat dua gol Jaelani Ladjanibi (31, 35) serta Randi Satria yang menciptakan hattrick.
Pelatih IPC Dadang Iskandar mengaku puas atas permainan timnya. Dengan pertandingan yang ketat seperti itu, para pemain mampu membalikkan keadaan meski sedang tertekan. Alhasil mereka mampu menunjukkan mental juara dan memastikan gelar juara dengan mengumpulkan tujuh poin atau unggul satu angka atas Felda.
“Ini kerja keras yang membuahkan hasil dari semua elemen tim. Perubahan taktik mampu diimplementasikan dengan baik sehingga mengubah irama permainan lawan dan mampu melakukan comeback ,” ujar Dadang. Di bagian putri, tim asal Vietnam Thai Son Nam merengkuh gelar juara meski hanya bermain imbang 2-2 dengan UNJ Jakarta di laga terakhir.
Thai Son Nam mengumpulkan 7 angka atau unggul dua poin dari UNJ. Manajer tim UNJ Andri Paranoa mengungkapkan timnya kurang beruntung. “Banyak peluang terbuang sia-sia, tapi inilah hasil terbaik yang bisa kita dapat,” kata Andri. Sebelumnya, Ketua Umum AFI Hary Tanoesoedibjo (HT) optimistis futsal Indonesia akan lebih berkembang pada 2015.
Dia yakin futsal Indonesia bisa menembus empat besar Asia dan mampu tampil di ajang Piala Dunia Futsal nantinya. “Kami akan terus membina para pemain dan para pemain yang ada memang berbakat. Apalagi sekarang AFI akan memaksimalkan semua kemampuan mereka. Kami akan adakan pelatihan, pembinaan, dan kompetisi,” ungkap HT.
Saat ini futsal Indonesia berada di 10 besar Asia dan 45 dunia. Beberapa negara Asia yang saat ini masih ada di atas Indonesia adalah Iran, Thailand, Uzbekistan, Australia, China, Kirgistan, Kuwait, dan Vietnam. Tapi, melihat jarak yang tidak terlalu jauh tersebut, pria yang juga CEO MNC Group itu melihat adanya peluang futsal Indonesia menembus 4 besar Asia. Apalagi jika berbagai program yang disusun AFI berjalan sesuai harapan.
“Dari situ akan dilihat apakah mereka betul-betul bisa menjadi pemain yang bagus dan saya secara pribadi cukup optimistis mereka bisa tampil baik ke depannya. Maka dari itulah mengapa kami memasang target menjadi 4 besar Asia dan bisa ikut di ajang Piala Dunia Futsal nantinya,” lanjut HT.
Dukungan atas programprogram yang akan dilakukan AFI mendapat sambutan dari PSSI. Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Hardi Hasan mengaku yakin futsal Indonesia bisa jauh lebih baik ke depannya di bawah kendali AFI. “AFI ini masa kepengurusannya sampai empat tahun ke depan. Saya yakin dalam waktu tersebut, futsal Indonesia akan jauh lebih berkembang dibandingkan sebelum-sebelumnya,” tutur Hardi.
Di 2015, AFI berencana menggelar kompetisi yang berkesinambungan. Dari piramida kompetisi yang disiapkan AFI, kompetisi futsal Indonesia nantinya akan terbagi dalam tiga struktur. Pertama kompetisi profesional yang akan diikuti putra dan putri.
Kedua kompetisi amatir yang bisa dibilang sebagai regenerasi futsal Indonesia karena akan lebih difokuskan pada usia di bawah 21 dan 23 tahun. Yang terakhir melibatkan unsur yang lebih dalam lagi, yakni menggelar kompetisi usia di bawah 16 dan 19 tahun.
Raikhul amar
Kendati bukan laga final, pertemuan kedua tim layak disebut sebagai the real final. Pertarungan kedua tim menyuguhkan atraksi yang menarik dan menghibur di sepanjang pertandingan.
Secara keseluruhan turnamen AFF Futsal Club Championship berlangsung lancar. Wakil Ketua Umum Asosiasi Futsal Indonesia (AFI) Syafril Nasution tak bisa menyembunyikan kegembiraannya lantaran turnamen ini berlangsung tanpa hambatan. Event ini juga sebagai bukti bahwa klub futsal Indonesia mampu bersaing dengan tim asing.
Ke depan, Syafril menegaskan AFI akan menggelar turnamen yang lebih menantang demi meningkatkan prestasi futsal Indonesia. “Prestasi luar biasa bagi IPC. Tahun ini ada beberapa event akan diselenggarakan seperti AFF Club Championship, Liga Futsal Indonesia, dan turnamen amatir putra dan putri. Tujuan kita membuat beberapa event untuk mencari bibit muda pemain futsal di Indonesia,” papar Syafril selepas menyerahkan medali kepada para pemenang.
Pada pertandingan yang berlangsung di Istora Senayan itu, permainan IPC layak diacungi jempol. IPC mampu bangkit setelah tertinggal lewat aksi Abu Haniffa bin Hassan pada menit keenam. Gol itu membuat tuan rumah kehilangan irama permainan dan berujung pada dua gol tambahan dari Ahmad Fawzul Hadzir bin Mohammad. Akan tetapi, keunggulan itu tak bertahan lama. IPC mampu membalikkan keadaan berkat dua gol Jaelani Ladjanibi (31, 35) serta Randi Satria yang menciptakan hattrick.
Pelatih IPC Dadang Iskandar mengaku puas atas permainan timnya. Dengan pertandingan yang ketat seperti itu, para pemain mampu membalikkan keadaan meski sedang tertekan. Alhasil mereka mampu menunjukkan mental juara dan memastikan gelar juara dengan mengumpulkan tujuh poin atau unggul satu angka atas Felda.
“Ini kerja keras yang membuahkan hasil dari semua elemen tim. Perubahan taktik mampu diimplementasikan dengan baik sehingga mengubah irama permainan lawan dan mampu melakukan comeback ,” ujar Dadang. Di bagian putri, tim asal Vietnam Thai Son Nam merengkuh gelar juara meski hanya bermain imbang 2-2 dengan UNJ Jakarta di laga terakhir.
Thai Son Nam mengumpulkan 7 angka atau unggul dua poin dari UNJ. Manajer tim UNJ Andri Paranoa mengungkapkan timnya kurang beruntung. “Banyak peluang terbuang sia-sia, tapi inilah hasil terbaik yang bisa kita dapat,” kata Andri. Sebelumnya, Ketua Umum AFI Hary Tanoesoedibjo (HT) optimistis futsal Indonesia akan lebih berkembang pada 2015.
Dia yakin futsal Indonesia bisa menembus empat besar Asia dan mampu tampil di ajang Piala Dunia Futsal nantinya. “Kami akan terus membina para pemain dan para pemain yang ada memang berbakat. Apalagi sekarang AFI akan memaksimalkan semua kemampuan mereka. Kami akan adakan pelatihan, pembinaan, dan kompetisi,” ungkap HT.
Saat ini futsal Indonesia berada di 10 besar Asia dan 45 dunia. Beberapa negara Asia yang saat ini masih ada di atas Indonesia adalah Iran, Thailand, Uzbekistan, Australia, China, Kirgistan, Kuwait, dan Vietnam. Tapi, melihat jarak yang tidak terlalu jauh tersebut, pria yang juga CEO MNC Group itu melihat adanya peluang futsal Indonesia menembus 4 besar Asia. Apalagi jika berbagai program yang disusun AFI berjalan sesuai harapan.
“Dari situ akan dilihat apakah mereka betul-betul bisa menjadi pemain yang bagus dan saya secara pribadi cukup optimistis mereka bisa tampil baik ke depannya. Maka dari itulah mengapa kami memasang target menjadi 4 besar Asia dan bisa ikut di ajang Piala Dunia Futsal nantinya,” lanjut HT.
Dukungan atas programprogram yang akan dilakukan AFI mendapat sambutan dari PSSI. Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Hardi Hasan mengaku yakin futsal Indonesia bisa jauh lebih baik ke depannya di bawah kendali AFI. “AFI ini masa kepengurusannya sampai empat tahun ke depan. Saya yakin dalam waktu tersebut, futsal Indonesia akan jauh lebih berkembang dibandingkan sebelum-sebelumnya,” tutur Hardi.
Di 2015, AFI berencana menggelar kompetisi yang berkesinambungan. Dari piramida kompetisi yang disiapkan AFI, kompetisi futsal Indonesia nantinya akan terbagi dalam tiga struktur. Pertama kompetisi profesional yang akan diikuti putra dan putri.
Kedua kompetisi amatir yang bisa dibilang sebagai regenerasi futsal Indonesia karena akan lebih difokuskan pada usia di bawah 21 dan 23 tahun. Yang terakhir melibatkan unsur yang lebih dalam lagi, yakni menggelar kompetisi usia di bawah 16 dan 19 tahun.
Raikhul amar
(ars)