Ban Kapten Mengubah Kebengalan Ferdinand
A
A
A
PADANG - Janji Ferdinand Sinaga untuk berubah setelah menerima ban kapten ternyata dibuktikannya. Pasalnya di dua laga pertemuan Sriwijaya FC kontra Persija Jakarta pada laga Trofeo dan SCM Cup, dia terlihat lebih bijak.
Teriakan serta olok-olok The Jack Mania suporter Persija ketika eksekusi penalti di Trofeo Persija tidak pedulikannya. Dalam laga kedua SCM Cup tendangan akurat menit ke-70 ke jala Persija juga kerap menjadi ejekan suporter.
''Sekarang saya berpikir bagaimana bermain sebaik mungkin untuk klub. Saya harus berubah karena saya menentukan tim di lapangan. Apabila saya bermain emosi tidak akan bisa berpikir untuk kebaikan tim pastinya,''kata Kapten SFC Ferdinand Sinaga.
Ferdinand menjelaskan, bebannya bersama tim sekarang cukup besar. Bagaimana bisa mencapai target diberikan pelatih hingga manajemen agar SFC bisa juara ISL 2015. Sedangkan peserta kompetisi yang lain dilihatnya memiliki ambisi sama dengan menghadirkan para pemain terbaiknya.
''Yang dulu biarlah berlalu, memang saya muda meledak-ledak. Tetapi sekarang saya harus berubah dan buktikan semua itu. Kapan lagi kalau tidak sekarang,''tegasnya.
Sebelumnya saat menghadiri acara press release Frenz Internasional Cup (FIC) 2015 di Hotel Aryaduta, Minggu, (28/12) Ferdinand telah menuturkan sebuah janji. Ia berjanji akan memperbaiki sifat dan tingkah laku bengalnya di dalam pertandingan apabila dipercaya menjadi seorang kapten.
''Saya mau sekali menjadi kapten SFC, tentunya sangat bangga. Apabila saya dipercaya menjadi kapten, saya janji akan berubah,''ujarnya beberapa waktu lalu.
Tidak hanya dikenal sebagai pemain terbaik ISL 2014, di sisi lain Ferdinand Sinaga terkenal sebagai pemain sepak bola muda terpancing emosi. Ketika masih berbaju biru, eks pemain Persib Bandung itu pernah memanjat pagar Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, demi mengajak salah satu suporter Persija berkelahi.
Kejadian tersebut berlangsung saat laga amal melawan ASEAN All Star Minggu (11/5/2014) malam. ''Saya harus ubah semua sikap jelek itu. Karena memang saya suka emosian dan terkadang meledak-ledak sendiri,''ucap Ferdinand.
Teriakan serta olok-olok The Jack Mania suporter Persija ketika eksekusi penalti di Trofeo Persija tidak pedulikannya. Dalam laga kedua SCM Cup tendangan akurat menit ke-70 ke jala Persija juga kerap menjadi ejekan suporter.
''Sekarang saya berpikir bagaimana bermain sebaik mungkin untuk klub. Saya harus berubah karena saya menentukan tim di lapangan. Apabila saya bermain emosi tidak akan bisa berpikir untuk kebaikan tim pastinya,''kata Kapten SFC Ferdinand Sinaga.
Ferdinand menjelaskan, bebannya bersama tim sekarang cukup besar. Bagaimana bisa mencapai target diberikan pelatih hingga manajemen agar SFC bisa juara ISL 2015. Sedangkan peserta kompetisi yang lain dilihatnya memiliki ambisi sama dengan menghadirkan para pemain terbaiknya.
''Yang dulu biarlah berlalu, memang saya muda meledak-ledak. Tetapi sekarang saya harus berubah dan buktikan semua itu. Kapan lagi kalau tidak sekarang,''tegasnya.
Sebelumnya saat menghadiri acara press release Frenz Internasional Cup (FIC) 2015 di Hotel Aryaduta, Minggu, (28/12) Ferdinand telah menuturkan sebuah janji. Ia berjanji akan memperbaiki sifat dan tingkah laku bengalnya di dalam pertandingan apabila dipercaya menjadi seorang kapten.
''Saya mau sekali menjadi kapten SFC, tentunya sangat bangga. Apabila saya dipercaya menjadi kapten, saya janji akan berubah,''ujarnya beberapa waktu lalu.
Tidak hanya dikenal sebagai pemain terbaik ISL 2014, di sisi lain Ferdinand Sinaga terkenal sebagai pemain sepak bola muda terpancing emosi. Ketika masih berbaju biru, eks pemain Persib Bandung itu pernah memanjat pagar Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, demi mengajak salah satu suporter Persija berkelahi.
Kejadian tersebut berlangsung saat laga amal melawan ASEAN All Star Minggu (11/5/2014) malam. ''Saya harus ubah semua sikap jelek itu. Karena memang saya suka emosian dan terkadang meledak-ledak sendiri,''ucap Ferdinand.
(aww)