Terjungkal, Federer Irit Omong
A
A
A
MELBOURNE - Walau menerima kekalahan, kekecewaan tetap terpancar dari wajah petenis nomor dua dunia, Roger Federer. Usai laga, Federer hanya bisa menundukkan kepala dan jalan menuju kamar ganti. Bahkan dalam sesi tanya jawab, Federer pun lebih banyak diam dan irit omong.
Rod Laver Arena, Melbourne Park, Jumat (23/1/2015), pasti tidak akan mudah dilupakan Federer. Petenis Swiss yang tengah merajut sejarah di Australia Terbuka 2015 tidak terduga terjungkal di babak ketiga setelah ditumbangkan Andreas Seppi lewat pertarungan empat set 4-6, 6-7(5), 6-4,6-7(5).
Sebenarnya tanda Federer bakal kesulitan meneruskan langkah itu sudah terlihat sejak di babak kedua. Melawan Simone Bolelli, Federer juga dipaksa bermain empat set setelah kalah di set awal. Beruntung ia bisa mengamankan set lanjutan dan melangkah ke babak ketiga.
Di babak ketiga inilah permainan petenis yang berambisi mencetak 10007 kemenangan itu menjadi antiklimaks. "Saya merasa meraih poin saya salah hari ini. Akhir pertandingan yang tidak mengenakan," lirih petenis 33 tahun itu.
Ia mengaku tidak tahu mengapa permainannya begitu buruk. "Entah bagaimana saya bisa memainkan pertandingan yang buruk. Di sisi lain Seppi bermain apik hari ini. Irama permainan saya hilang dan saya rasa hal itu sering terjadi di pertandingan sebelumnya," pungkasnya.
Dengan tumbangnya Fededer, saat itu petenis papan atas yang dijuluki The Big Four tinggal menyisakan Novak Djokovic, Rafael Nadal dan Andy Murray. Dari sisa tiga petenis ini untuk sementara baru Murray yang sudah memastikan satu tempat di babak keempat setelah menang dari Joao Sousa (Portugal) dengan 6-1, 6-1, 7-5.
Rod Laver Arena, Melbourne Park, Jumat (23/1/2015), pasti tidak akan mudah dilupakan Federer. Petenis Swiss yang tengah merajut sejarah di Australia Terbuka 2015 tidak terduga terjungkal di babak ketiga setelah ditumbangkan Andreas Seppi lewat pertarungan empat set 4-6, 6-7(5), 6-4,6-7(5).
Sebenarnya tanda Federer bakal kesulitan meneruskan langkah itu sudah terlihat sejak di babak kedua. Melawan Simone Bolelli, Federer juga dipaksa bermain empat set setelah kalah di set awal. Beruntung ia bisa mengamankan set lanjutan dan melangkah ke babak ketiga.
Di babak ketiga inilah permainan petenis yang berambisi mencetak 10007 kemenangan itu menjadi antiklimaks. "Saya merasa meraih poin saya salah hari ini. Akhir pertandingan yang tidak mengenakan," lirih petenis 33 tahun itu.
Ia mengaku tidak tahu mengapa permainannya begitu buruk. "Entah bagaimana saya bisa memainkan pertandingan yang buruk. Di sisi lain Seppi bermain apik hari ini. Irama permainan saya hilang dan saya rasa hal itu sering terjadi di pertandingan sebelumnya," pungkasnya.
Dengan tumbangnya Fededer, saat itu petenis papan atas yang dijuluki The Big Four tinggal menyisakan Novak Djokovic, Rafael Nadal dan Andy Murray. Dari sisa tiga petenis ini untuk sementara baru Murray yang sudah memastikan satu tempat di babak keempat setelah menang dari Joao Sousa (Portugal) dengan 6-1, 6-1, 7-5.
(bbk)