Pengamat: Federer Belum Habis
A
A
A
MELBOURNE - Kekalahan Roger Federer oleh Andreas Seppi di babak ketiga Australia Terbuka 2015, Jumat (23/1/2015) memang mengejutkan. Kendati demikian, banyak pengamat menilai jika petenis Swiss itu belum habis alias mengalami penurunan prestasi.
Kekalahan Federer dari Seppi bak petir di siang bolong. Bagaimana tidak, ini kekalahan pertamanya dari Seppi dalam total 11 pertemuan. Selain itu, tersingkirnya petenis 33 tahun itu di babak ketiga adalah yang pertama sejak 2001.
Nyatanya, grand slam tahun ini memberi kejutan yakni tersingkirnya Federer dengan kekalahan 4-6, 6(5)-7, 6-4, 6(5)-7. Prediksi yang mengatakan Federer bakal mendapat gelar grand salm ke -18 langsung sirna.
Menanggapi hal tersebut, pengamat tenis yang kini jadi komentator, Justin Gimelstob menilai Federer belum habis masa jayanya. Bagaimanapun Federer tetaplah berbahaya meski kekalahan di babak ketiga cukup menyedihkan bagi petenis sekelas Federer yang berperingkat dua dunia.
"Roger pasti bisa memenangi kejuaraan besar lainnya. Jelas itu akan membuatnya mencari tantangan yang lebih tetapi Roger menunjukkan dirinya petenis yang sudah habis oleh waktu sehingga dia tak boleh melihat itu (usianya)," tutur Gimelstob dilansir USA Today, Sabtu (24/1/2015).
"Dapat dimengerti jika kekalahan Federer di turnamen utama membuatnya diprediksi kesulitan di turnamen besar lainnya. Namun hal itu takkan terjadi dalam waktu dekat ini," sambungnya.
Senada dengan Gimesltob, mantan analis ESPN, Pam Shriver mengatakan jika dirinya melihat Federer tetaplah petenis terbaik saat ini. Bahkan wanita berusia 52 tahun itu memprediksi jika Federer bakal memenangkan satu kejuaraan grand slam lagi.
"Saya masih percaya bahwa Federer tetap pemain terbaik di lapangan rumput. Ia akan punya kesempatan memenangkan Wimbledon lagi" jelas Shriver.
"Sepanjang sejarah, memang sulit bagi pemain tua memenangkan turnamen utama, tapi yang terbaik dari yang terbaik selalu bisa mendapatkannya di usia 30-an. Mereka biasanya mendapatkan keindahan di puncak karirnya. Aku punya perasaan dia (Federer) akan memenangkan satu lagi grand slam," tutupnya.
Kekalahan Federer dari Seppi bak petir di siang bolong. Bagaimana tidak, ini kekalahan pertamanya dari Seppi dalam total 11 pertemuan. Selain itu, tersingkirnya petenis 33 tahun itu di babak ketiga adalah yang pertama sejak 2001.
Nyatanya, grand slam tahun ini memberi kejutan yakni tersingkirnya Federer dengan kekalahan 4-6, 6(5)-7, 6-4, 6(5)-7. Prediksi yang mengatakan Federer bakal mendapat gelar grand salm ke -18 langsung sirna.
Menanggapi hal tersebut, pengamat tenis yang kini jadi komentator, Justin Gimelstob menilai Federer belum habis masa jayanya. Bagaimanapun Federer tetaplah berbahaya meski kekalahan di babak ketiga cukup menyedihkan bagi petenis sekelas Federer yang berperingkat dua dunia.
"Roger pasti bisa memenangi kejuaraan besar lainnya. Jelas itu akan membuatnya mencari tantangan yang lebih tetapi Roger menunjukkan dirinya petenis yang sudah habis oleh waktu sehingga dia tak boleh melihat itu (usianya)," tutur Gimelstob dilansir USA Today, Sabtu (24/1/2015).
"Dapat dimengerti jika kekalahan Federer di turnamen utama membuatnya diprediksi kesulitan di turnamen besar lainnya. Namun hal itu takkan terjadi dalam waktu dekat ini," sambungnya.
Senada dengan Gimesltob, mantan analis ESPN, Pam Shriver mengatakan jika dirinya melihat Federer tetaplah petenis terbaik saat ini. Bahkan wanita berusia 52 tahun itu memprediksi jika Federer bakal memenangkan satu kejuaraan grand slam lagi.
"Saya masih percaya bahwa Federer tetap pemain terbaik di lapangan rumput. Ia akan punya kesempatan memenangkan Wimbledon lagi" jelas Shriver.
"Sepanjang sejarah, memang sulit bagi pemain tua memenangkan turnamen utama, tapi yang terbaik dari yang terbaik selalu bisa mendapatkannya di usia 30-an. Mereka biasanya mendapatkan keindahan di puncak karirnya. Aku punya perasaan dia (Federer) akan memenangkan satu lagi grand slam," tutupnya.
(bbk)