Tekuk Irak 2-0, Korsel ke Final Piala Asia

Selasa, 27 Januari 2015 - 09:56 WIB
Tekuk Irak 2-0, Korsel...
Tekuk Irak 2-0, Korsel ke Final Piala Asia
A A A
SYDNEY - Asa Korea Selatan (Korsel) untuk memeluk Piala Asia mendekati kenyataan setelah memukul Irak 2-0 pada semifinal di Stadium Australia, Sydney, kemarin. Kemenangan ini membuka peluang Taeguk Warriors mengakhiri dahaga gelar juara 55 tahun.

Terakhir Korsel merasakan gelar PialaAsia pada 1960. Menggunakan format kompetisi yang berbeda, Taeguk Warriors finis di urutan pertama klasemen mengalahkan Israel, China, dan Vietnam Selatan.

Setelah itu, Korsel selalu gagal tampil sebagai yang terbaik di Benua Kuning. Pada 1988 di Qatar, Korsel melangkah ke final. Namun, mimpi Taeguk Warriors berjaya di Asia dimusnahkan Arab Saudi. Korsel menyerah 3-4 lewat adu penalti. Kini ambisi Korsel kembali menyala.

Setelah mengecundangi Irak 2-0 Korsel melangkah ke final Piala Asia untuk kali pertama dalam 27 tahun. Pada laga yang ditayangkan SINDOTV, kemenangan Taeguk Warriors dibuka setelah tandukan striker Lee Jung-hyub gagal diantisipasi penjaga gawang Jalal Hassan. Gol kedua Korsel dilesakkan Kim Younggwon pada menit ke-50, setelah tendangan pelannya membentur kaki pemain belakang Irak Ahmed Ibrahim sehingga Jalal Hassan salah langkah.

“Ini adalah final pertama kami setelah 27 tahun. Pencapaian ini amat penting. Kami harus bekerja keras. Sepak bola Korsel harus bekerja untuk mengembalikan kejayaan sepak bola negara ini,” ujar Nakhoda Korsel Uli Stielike kepada Reuters. Pelatih kebangsaan Jerman ini mengungkapkan rahasia kemenangan timnya adalah disiplin tinggi.

“Jika kita melihat sistem edukasi di Korea (Selatan), kita akan mengetahui bagaimana mental bangsa tersebut. Ini pula yang membuat tim ini kuat,” imbuh Stielike. Pria berusia 60 tahun itu menambahkan, Taeguk Warriors masih mempunyai pekerjaan rumah jika ingin berjaya di final Piala Asia. Korsel akan berhadapan dengan Australia atau Uni Emirat Arab, yang bertanding hari ini.

“Kami harus melakukan perbaikan di beberapa titik. Termasuk terus meningkatkan kepercayaan diri pemain,” paparnya. Hingga semifinal, Korsel sukses mempertahankan catatan gemilangnya. Tim ini belum terkalahkan dan masih clean sheet. Namun, Stielike mengungkapkan hal ini bisa menjadi bumerang bagi pasukannya.

“Situasi ini sangat berbahaya. Ketika kebobolan, reaksi apa yang akan ditunjukkan pemain. Ini bisa membuat mental pemainruntuh. Iniharusdicermati oleh kami,” tegasnya. Oleh karena itu, Stielike mengatakan pasukannya harus siap kebobolan di partai pamungkas, Sabtu (31/1) mendatang, di Stadium Australia, Sydney. Sehingga tekanan yang dipikul para pemain tidak terlalu berat.

“Ketika kami meninggalkan Korea, menuju Australia, tujuannya adalah memperbaiki peringkat (Korsel nomor tiga di Asia). Kini kami meraih hasil yang lebih baik (ke final). Ini adalah bonus,” papar Stielike. Sementara itu, Kapten Irak Younis Mahmoud mengakui kekuatan Taeguk Warriors. Namun, pemain dengan caps 135 kali itu mengungkapkan pemain Irak sudah memberikan yang terbaik.

“Di tim ini banyak penggawa muda dan ini adalah pengalaman pertama mereka (bermain di turnamen besar). Mereka melakukan tugasnya dengan baik,” ujar Mahmoud kepada AFP. Pelatih Irak Radhi Shenaishel tidak ingin meratapi kegagalan melangkah ke final Piala Asia 2015. Kini, fokus Irak adalah tampil sebagai yang terbaik pada perebutan tempat ketiga.

Alimansyah
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1058 seconds (0.1#10.140)