Gantung Sepatu dan Langsung Menjadi Duta Juventus
A
A
A
Tidak butuh waktu lama bagi David Trezeguet untuk mendapatkan pekerjaan baru. Setelah memutuskan pensiun sebagai pesepak bola profesional, dia langsung terbang ke Italia menuju Turin.
Rencananya, Rabu (28/1), mantan penyerang tim nasional Prancis itu akan berbicara dengan para petinggi Juventus untuk menerima pekerjaan baru sebagai duta Si Nyonya Besar. Kepada media olahraga papan atas Prancis, L’Equipe, sosok yang pada masa kejayaannya mendapatkan julukan Trezegol itu mengonfirmasi kepastian gantung sepatu. Pria kelahiran Rouen, 15 Oktober 1977,tersebut menyatakan akan kembali ke Juventus.
Dia menyebut telah mendapatkan tawaran dari klub juara bertahan Seri A itu untuk bergabung dengan tim marketing sebagai duta klub. “Sebelum memutuskan bermain di India, saya sudah memikirkan langkah selanjutnya. Saya setuju untuk berpartisipasi mempromosikan citra klub (Juventus) ke seluruh dunia,” ujar pesepak bola yang tahun lalu tampil di Liga India membela Pune City FC itu.
Bagi Trezeguet, Juventus adalah klub yang spesial. Di klub berkostum hitam-putih itulah dia mendapatkan kejayaan. Pada periode 2000–2010, Trezeguet tampil dalam 318 pertandingan semua kompetisi dengan koleksi 171 gol. Pria keturunan Argentina itu juga sempat tercatat sebagai pesepak bola terbaik, pemain asing terbaik, sekaligus top skor Seri A 2001/2002.
Selama membela Juventus, pemilik nama lengkap David Sergio Trezeguet itu memberi Juventus dua trofi Seri A (2001/2002, 2002/2003) dan Supercoppa Italiana (2002, 2003). Ketika skandal calciopolimenyebabkan Juventus dipaksa degradasi ke Seri B, Trezeguet membuktikan loyalitasnya. Bersama Alessandro del Piero, dia tampil di Seri B. Hasilnya, pada akhir musim 2006/2007, mereka mengembalikan Si Nyonya Besarke Seri A dengan status juara Seri B.
Seusai meninggalkan Juventus, pemain yang memberi Prancis Piala Dunia 1998 dan Piala Eropa 2000 itu sempat berkelana ke Spanyol bersama Hercules Alicante. Lalu, pesepak bola yang sempat bermain untuk AS Monaco tersebut memperkuat Baniyas SC di Uni Emirat Arab (UEA), River Plate dan Newell’s Old Boys (Argentina), sebelum akhirnya mampir ke India bersama Pune.
Andri ananto
Rencananya, Rabu (28/1), mantan penyerang tim nasional Prancis itu akan berbicara dengan para petinggi Juventus untuk menerima pekerjaan baru sebagai duta Si Nyonya Besar. Kepada media olahraga papan atas Prancis, L’Equipe, sosok yang pada masa kejayaannya mendapatkan julukan Trezegol itu mengonfirmasi kepastian gantung sepatu. Pria kelahiran Rouen, 15 Oktober 1977,tersebut menyatakan akan kembali ke Juventus.
Dia menyebut telah mendapatkan tawaran dari klub juara bertahan Seri A itu untuk bergabung dengan tim marketing sebagai duta klub. “Sebelum memutuskan bermain di India, saya sudah memikirkan langkah selanjutnya. Saya setuju untuk berpartisipasi mempromosikan citra klub (Juventus) ke seluruh dunia,” ujar pesepak bola yang tahun lalu tampil di Liga India membela Pune City FC itu.
Bagi Trezeguet, Juventus adalah klub yang spesial. Di klub berkostum hitam-putih itulah dia mendapatkan kejayaan. Pada periode 2000–2010, Trezeguet tampil dalam 318 pertandingan semua kompetisi dengan koleksi 171 gol. Pria keturunan Argentina itu juga sempat tercatat sebagai pesepak bola terbaik, pemain asing terbaik, sekaligus top skor Seri A 2001/2002.
Selama membela Juventus, pemilik nama lengkap David Sergio Trezeguet itu memberi Juventus dua trofi Seri A (2001/2002, 2002/2003) dan Supercoppa Italiana (2002, 2003). Ketika skandal calciopolimenyebabkan Juventus dipaksa degradasi ke Seri B, Trezeguet membuktikan loyalitasnya. Bersama Alessandro del Piero, dia tampil di Seri B. Hasilnya, pada akhir musim 2006/2007, mereka mengembalikan Si Nyonya Besarke Seri A dengan status juara Seri B.
Seusai meninggalkan Juventus, pemain yang memberi Prancis Piala Dunia 1998 dan Piala Eropa 2000 itu sempat berkelana ke Spanyol bersama Hercules Alicante. Lalu, pesepak bola yang sempat bermain untuk AS Monaco tersebut memperkuat Baniyas SC di Uni Emirat Arab (UEA), River Plate dan Newell’s Old Boys (Argentina), sebelum akhirnya mampir ke India bersama Pune.
Andri ananto
(bbg)