Australia Tantang Korsel di Final
A
A
A
NEWCASTLE - Ambisi Australia untuk berjaya pada Piala Asia 2015 di depan publik sendiri mendekati kenyataan setelah memukul Uni Emirat Arab (UEA) 2-0 pada semifinal di Newcastle Stadium, Australia, kemarin.
Kemenangan ini membuka peluang Socceroos merebut gelar juara untuk kali pertama.Pada partai final yang digelar di Stadium Australia, Sydney, Sabtu (31/1), Australia akan menghadapi Korea Selatan (Korsel) yang pada pertandingan semifinal menyingkirkan kuda hitam Irak 2-0.
”Pemain bekerja keras dalam pertandingan hari ini untuk memastikan tiket ke final,” kata Pelatih Australia Ange Postecoglu setelah pertandingan. Dibandingkan empat pertandingan sebelumnya, laga melawan UAE bisa dianggap paling melelahkan bagi Australia.
Meski mereka sudah unggul 2 gol dalam waktu 15 menit, UEA memberi perlawanan memadai. Gol bek Socceroos Trent Sainsbury ke jala UEA kala pertandingan memasuki menit ketiga dan gol Jason Davidson 10 menit kemudian tak membuat pasukan Mahdi Ali menyerah. Pada laga yang ditayangkan SINDOTV itu, statistik kedua tim berjalan seimbang.
Keduanya sama-sama 11 kali melakukan percobaan tendangan ke gawang yang 3 di antaranya mengarah ke gawang. Dalam ball possession, UEA juga tidak terlalu terpaut jauh. Mereka mencatat 46,5% yang berarti mendekati catatan tuan rumah Australia. Karena itu, Postecoglu menegaskan belum akan ada pesta untuk merayakan pencapaian Socceroos ke final.
”Tidak akan ada sampanye di ruang ganti. Kami sudah harus melakukan pemulihan untuk menyelesaikan turnamen,” ujarnya. Dia menambahkan bahwa ini adalah kesempatan bagi Tim Cahill dkk untuk memberikan sesuatu kepada negara. ”Ini adalah pertandingan besar. Sekarang adalah kesempatan kami untuk memberikan sesuatu kepada bangsa ini,” tambah Postecoglu.
Australia kini menjadi tim paling subur di turnamen ini dengan 12 gol yang dilesakkan 10 pemain berbeda. Cahill sebagai pencetak gol terbanyak dengan 3 gol, diikuti Massimo Luongo (1), Mile Jedinak (1), Robbie Kruse (1), Mark Milligan (1), James Troisi (1), MattMcKay (1), Tomi Juric, Trent Sainsbury (1), dan Jason Davidson (1).
”Kami mendapatkan pelajaran penting di laga semifinal,” kata Mahdi Ali. Sementara itu, Pelatih Korsel Uli Stielike mengatakan sangat siap menghadapi pertandingan melawan tuan rumah. ”Tidak ada keraguan mereka akan melangkah ke final. Mereka adalah tim terkuat di turnamen ini. Mereka memiliki pemain yang bagus dan sangat tenang. Mereka tahu apa yang harus dilakukan dan mereka bekerja sesuai dengan taktik,” kata Stielike.
Menurut arsitek tim asal Jerman tersebut, kemenangan 1-0 dibabakpenyisihanGrupAtidak bisa menjadi acuan pada laga final. Alasannya, saat itu, Australia tidak diperkuat kapten tim Mile Jedinak dan beberapa pemain inti mereka di bangku cadangan.
”Kita akan melihat Australia sebagai tim yang berbeda. Saat itu Jedinak cedera, (Mathew) Leckie, (Tim) Cahill, (Robbie) Kruse dicadangkan. Artinya itu tidak sama dengan Australia yang biasanya,” tambah dia.
Ma’ruf
Kemenangan ini membuka peluang Socceroos merebut gelar juara untuk kali pertama.Pada partai final yang digelar di Stadium Australia, Sydney, Sabtu (31/1), Australia akan menghadapi Korea Selatan (Korsel) yang pada pertandingan semifinal menyingkirkan kuda hitam Irak 2-0.
”Pemain bekerja keras dalam pertandingan hari ini untuk memastikan tiket ke final,” kata Pelatih Australia Ange Postecoglu setelah pertandingan. Dibandingkan empat pertandingan sebelumnya, laga melawan UAE bisa dianggap paling melelahkan bagi Australia.
Meski mereka sudah unggul 2 gol dalam waktu 15 menit, UEA memberi perlawanan memadai. Gol bek Socceroos Trent Sainsbury ke jala UEA kala pertandingan memasuki menit ketiga dan gol Jason Davidson 10 menit kemudian tak membuat pasukan Mahdi Ali menyerah. Pada laga yang ditayangkan SINDOTV itu, statistik kedua tim berjalan seimbang.
Keduanya sama-sama 11 kali melakukan percobaan tendangan ke gawang yang 3 di antaranya mengarah ke gawang. Dalam ball possession, UEA juga tidak terlalu terpaut jauh. Mereka mencatat 46,5% yang berarti mendekati catatan tuan rumah Australia. Karena itu, Postecoglu menegaskan belum akan ada pesta untuk merayakan pencapaian Socceroos ke final.
”Tidak akan ada sampanye di ruang ganti. Kami sudah harus melakukan pemulihan untuk menyelesaikan turnamen,” ujarnya. Dia menambahkan bahwa ini adalah kesempatan bagi Tim Cahill dkk untuk memberikan sesuatu kepada negara. ”Ini adalah pertandingan besar. Sekarang adalah kesempatan kami untuk memberikan sesuatu kepada bangsa ini,” tambah Postecoglu.
Australia kini menjadi tim paling subur di turnamen ini dengan 12 gol yang dilesakkan 10 pemain berbeda. Cahill sebagai pencetak gol terbanyak dengan 3 gol, diikuti Massimo Luongo (1), Mile Jedinak (1), Robbie Kruse (1), Mark Milligan (1), James Troisi (1), MattMcKay (1), Tomi Juric, Trent Sainsbury (1), dan Jason Davidson (1).
”Kami mendapatkan pelajaran penting di laga semifinal,” kata Mahdi Ali. Sementara itu, Pelatih Korsel Uli Stielike mengatakan sangat siap menghadapi pertandingan melawan tuan rumah. ”Tidak ada keraguan mereka akan melangkah ke final. Mereka adalah tim terkuat di turnamen ini. Mereka memiliki pemain yang bagus dan sangat tenang. Mereka tahu apa yang harus dilakukan dan mereka bekerja sesuai dengan taktik,” kata Stielike.
Menurut arsitek tim asal Jerman tersebut, kemenangan 1-0 dibabakpenyisihanGrupAtidak bisa menjadi acuan pada laga final. Alasannya, saat itu, Australia tidak diperkuat kapten tim Mile Jedinak dan beberapa pemain inti mereka di bangku cadangan.
”Kita akan melihat Australia sebagai tim yang berbeda. Saat itu Jedinak cedera, (Mathew) Leckie, (Tim) Cahill, (Robbie) Kruse dicadangkan. Artinya itu tidak sama dengan Australia yang biasanya,” tambah dia.
Ma’ruf
(ars)