10 Kapten Terbaik Sepanjang Sejarah
A
A
A
ROMA - Kapten sepertinya menjadi roh dalam sebuah tim, tidak terkecuali buat sepak bola. Keberadaan mereka sangat penting untuk memimpin tim saat di lapangan, sebagai kepanjangan tangan dari pelatih. Selain punya visi bermain, kepemimpinan dan wibawa mutlak dimiliki seorang kapten di dalam tim sepak bola.
Selain menjadi komandan rekan-rekan setimnya di lapangan, sosok kapten juga jadi panutan di luar lapangan. Dari sekian banyak kapten tim yang ada, Sindonews coba merangkumnya jadi 10 kapten terbaik sepanjang sejarah sepak bola:
1. Pele
Legenda Brazil ini pantas menduduki peringkat pertama sebagai kapten terbaik, mengingat prestasi yang ia capai. Bahkan ia bisa disebut sebagai salah satu pemain terbaik sepanjang masa yang pernah dimiliki dunia sepak bola. Sepanjang karirnya ia mencetak lebih dari 1000 gol dan membuatnya jadi penyerang paling mematikan.
Pemain yeng dijuluki O Rey atau yang berarti Sang Raja itu menjadi kapten terbaik Santos dalam beberapa tahun di era 60-an. Dibawah kepemimpinan Pele, klub asal Brazil itu pernah melalui periode paling produktif. Trofi pertama untuk Pelé bersama Santos adalah Campeonato Paulista atau juara liga dimana Pelé secara menakjubkan keluar sebagai pancetak gol terbanyak dengan 56 gol, sebuah rekor yang tetap bertahan sampai sekarang.
Sepanjang kariernya di Santos, Pele telah mempersembahkan 10 trofi Campeonato Paulista, 4 trofi Torneio Rio-Sao Paulo, 5 trofi Taca Brazil, 1 trofi Recopa Int dan trofi Torneio Roberto Gomes Pedrosa. Santos kemudian berpartisipasi dalam Copa Libertadores, turnamen paling bergengsi di Amerika Selatan, dimana Pelé berhasil membawa Santos meraih trofi tersebut 2 kali pada tahun 1962 dan 1963 dan menjadi Top Skorer turnamen pada 1965. Pele terus menuai sukses bersama Santos hingga penghujung karirnya.
2. Raul Gonzales
Cristiano Ronaldo boleh saja memakai jersey nomor 7 di Real Madrid saat ini, tapi setiap Madridista -pendukung setia Madrid- tentu tidak bisa melupakan siapa legenda dibalik nomor 7. Ia adalah Raul Gonzales yang sepanjang karirnya bersama Los Blancos -julukan Madrid-, menuai banyak sukses.
Raul mungkin pemain terbesar yang pernah memakai jersey Madrid, hanya Alfredo Di Stefano yang bisa bersaing dengannya. Setelah Fernando Hierro pensiun dari timnas Spanyol tahun 2002, Raul menjadi kapten untuk Real Madrid dan Spanyol. Ia menjadi salah satu penyerang paling berbahaya yang pernah bermain buat Madrid, selama 16 tahun di Santiago Bernabeu -kandang Madrid-.
Ia menempati urutan ke 12 untuk pencetak gol terbanyak di sejarah sepak bola La Liga, Spanyol dengan 323 gol dari 741 pertandingan. Semua gol tersebut ia cetak bersama Real Madrid, dan itu membuat ia menempati urutan ketiga sebagai pencetak gol terbanyak di Real Madrid sepanjang masa. Hingga akhirnya pada 2010, Raul meninggalkan Bernabeu.
3. Diego Armando Maradona
Kehidupan Maradona memang tidak sebaik ketika berada di lapangan, tapi legenda Argentina itu layak masuk tiga besar sebagai kapten terbaik sepanjang sejarah. Maradona menjadi sosok di balik kesuksesan Napoli pada pertengahan 1980-an dengan mencetak 115 gol dari 259 penampilan bersama klub asal Italia itu.
Maradona bergabung bersama Napoli pada 1984 hingga mencapai puncak kariernya dalam sepak bola. Pemain asal Argentina itu adakah kapten tersukses Napoli ketika menghantar timnya menjadi juara Seri A untuk pertama kalinya dalam sejarah klub pada periode 1986-1987 dan kemudian diulang pada 1989-1990
Bersama pemain bertubuh kecil itu, Napoli juga menjadi runner up Serie A pada tahun 1987-1988 dan 1988-1989. Selain itu, ia juga membantu Napoli menjuarai Piala Italia pada tahun 1987. Setahun kemudian, tepatnya musim 1988-1989, Napoli mengalahkan Vfb Stuttgart untuk menjadi juara Piala UEFA. Maradona juga menjadi pencetak gol terbanyak dalam Liga Italia Serie A dengan 15 gol.
4. Carles Puyol
Semasa menjabat ban kapten, Carles Puyol adalah pemain yang paling berdedikasi untuk klub asal Catalan tersebut. Sepertinya kebanyakan pemain Barcelona lainnya, Puyol adalah jebolan dari akademi pemain muda Catalan yakni La Masia. Hingga sepanjang karirnya ia hanya membela satu klub, yakni Barca.
Puyol sudah mempersembahkan 6 trofi Piala La Liga dan 3 kali juara Liga Champions, menjadikannya sebagai bek paliang sukses di dunia. Selain sebagai pemain bertahan, Puyol juga dikenal punya kemampuan mencetak gol dengan hebat melalui kepalanya. Sayang cedera panjang yang menimpanya, membuat Puyol memutuskan gantung sepatu.
5. Iker Casillas
Pada posisi kelima, ada seorang penjaga gawang timnas Spanyol, Iker Casillas yang layak disebut sebagai salah satu kapten terbaik dalam sejarah sepak bola. Bersama La Furia Roja -julukan Spanyol-, Casillas menikmati pencapaian mengesankan baik secara individu maupun tim.
Mengemban ban kapten sejak Piala Dunia 2006, Casillas kemudian menghantar Spanyol jadi juara Piala Dunia 2010 dan Piala Eropa 2012. Dariketiga turnamen Piala Dunia yang diikuti, Casillas selalu jadi langganan dalam skuat All-Star. Tidak hanya dalam level Internasional, bersama Real Madrid, Casillas juga menuai segudang prestasi.
Selepas Raul, ban kapten El Real -julukan Madrid- kerap jadi milik Casillas. Bersamanya, Madrid sukses memenangkan gelar La Liga ditahun 2007 dan 2008 serta Piala Super Spanyol. Bahkan ia pernah keluar sebagai peringkat keempat dalam perebutan gelar Ballon d'Or 2008 silam.
6. Alessandro Del Piero
Siapa yang tidak kenal Alessandro Del Piero ketika masih berseragam Juventus. Sepanjang 19 tahun karirnya dengan Si Nyonya Tua -julukan Juve-, ia sudah mengoleksi 700 penampilan dan mencetak 289 gol. Ia menjadi salah satu kapten paling berpengaruh dalam sejarah Juventus.
Bersama tim hitam putih, Del Piero sudah mempersembahkan 7 trofi scudetto Seri A, 1 Liga Champions dan gelar juara lainnya. Kecintaan publik Turin kepadanya bisa dilihat saat Juve memutuskan untuk tidak memperpanjang kontraknya, para Juventini -sebutan fans setia Juve- melakukan protes keras kepada klub. Meski akhirnya Del Piero harus meninggalkan Turin.
7. Paolo Maldini
Paolo Maldini adalah salah satu kapten paling berpengaruh dalam sejarah AC Milan. Seperti ayahnya, Maldini adalah seorang Milanisti -sebutan fans setia Milan-. Sepanjang karirnya, Maldini hanya tahu mengenakan jersey Milan selama 25 tahun sebelum memilih gantung sepatu.
Lebih dari 900 penampilan ia cetak bersama Milan dan mempersembahkan tujuh gelar Serie A, lima trofi Liga Champions dan masih banyak lagi gelar bergengsi lainnya. Sejak memulai debut pada Januari 1985 ketika berumur 16 tahun, Maldini langsung menapaki jejaknya sebagai seorang legenda di San Siro. Maldini dikenal sebagai pemimpin dan loyalitasnya kepada klub hingga penghujung karirnya.
8. Steven Gerrard
Liverpool dan Steven Gerrard seperti sebuah kesatuan dalam beberapa dekade terakhir. Bahkan bak kapten tim berjuluk The Reds itu nyaris tidak terlepas dari lengannya. Gerrard sepertinya punya kemampuan untuk memberikan ikatan yang sangat kuat untuk klub dan juga rekan setimnya.
Pemain 34 tahun itu adalah inspirasi bagi semua pemain yang merumput di Anfield -kandang Liverpool-. Tak hanya dihormati kawan, Gerrard juga jadi sosok yang paliang disegani lawan maupun para fans setia Liverpool. Namun akhirnya musim ini, Gerrard mengatakan ingin merasakan tantangan baru dengan merumput di Amerika Serikat.
9. Francesco Totti
Ketika Anda menyebutkan pemain paling loyal, nama Francesco Totti tidak boleh dilupakan. Gelandang berusia 38 tahun, pertama kali bergabung bersama tim berjuluk I Giallorossi, pada 1993 dan hingga kini pemain asal Italia itu belum berniat pensiun. Selama 14 tahun, kepemimpinan Totti tidak bisa dilepaskan dari prestasi Roma.
Totti memulai debutnya pada usia 12 tahun dan telah bermain lebih dari 700 kali untuk skuat Ibukota Italia tersebut dan menyumbang 237 gol untuk mengisi tempat kedua sebagai pencetak gol sepanjang masa di Serie A.
10. John Terry
Dipenutup deretan kapten terbaik dalam sejarah sepak bola, ada nama John Terry. Pemain berusia 34 tahun itu telah menjadi pilar pertahanan Chelsea dalam beberapa dekade terakhir. Terry bermain untuk The Blues sejak 1998 silam, dan sejak saat itu ia menjadi bagian penting skuat asal London itu.
Selain mengawal jantung pertahanan Chelsea, Terry juga dipercaya menjadi pemimpin rekan-rekan setimnya. Performa konsisten sang kapten serta kepemimpinan Terry dalam beberapa tahun terakhir, menjadi kunci sukses Chelsea baik di Liga Primer dan Eropa.
Selain menjadi komandan rekan-rekan setimnya di lapangan, sosok kapten juga jadi panutan di luar lapangan. Dari sekian banyak kapten tim yang ada, Sindonews coba merangkumnya jadi 10 kapten terbaik sepanjang sejarah sepak bola:
1. Pele
Legenda Brazil ini pantas menduduki peringkat pertama sebagai kapten terbaik, mengingat prestasi yang ia capai. Bahkan ia bisa disebut sebagai salah satu pemain terbaik sepanjang masa yang pernah dimiliki dunia sepak bola. Sepanjang karirnya ia mencetak lebih dari 1000 gol dan membuatnya jadi penyerang paling mematikan.
Pemain yeng dijuluki O Rey atau yang berarti Sang Raja itu menjadi kapten terbaik Santos dalam beberapa tahun di era 60-an. Dibawah kepemimpinan Pele, klub asal Brazil itu pernah melalui periode paling produktif. Trofi pertama untuk Pelé bersama Santos adalah Campeonato Paulista atau juara liga dimana Pelé secara menakjubkan keluar sebagai pancetak gol terbanyak dengan 56 gol, sebuah rekor yang tetap bertahan sampai sekarang.
Sepanjang kariernya di Santos, Pele telah mempersembahkan 10 trofi Campeonato Paulista, 4 trofi Torneio Rio-Sao Paulo, 5 trofi Taca Brazil, 1 trofi Recopa Int dan trofi Torneio Roberto Gomes Pedrosa. Santos kemudian berpartisipasi dalam Copa Libertadores, turnamen paling bergengsi di Amerika Selatan, dimana Pelé berhasil membawa Santos meraih trofi tersebut 2 kali pada tahun 1962 dan 1963 dan menjadi Top Skorer turnamen pada 1965. Pele terus menuai sukses bersama Santos hingga penghujung karirnya.
2. Raul Gonzales
Cristiano Ronaldo boleh saja memakai jersey nomor 7 di Real Madrid saat ini, tapi setiap Madridista -pendukung setia Madrid- tentu tidak bisa melupakan siapa legenda dibalik nomor 7. Ia adalah Raul Gonzales yang sepanjang karirnya bersama Los Blancos -julukan Madrid-, menuai banyak sukses.
Raul mungkin pemain terbesar yang pernah memakai jersey Madrid, hanya Alfredo Di Stefano yang bisa bersaing dengannya. Setelah Fernando Hierro pensiun dari timnas Spanyol tahun 2002, Raul menjadi kapten untuk Real Madrid dan Spanyol. Ia menjadi salah satu penyerang paling berbahaya yang pernah bermain buat Madrid, selama 16 tahun di Santiago Bernabeu -kandang Madrid-.
Ia menempati urutan ke 12 untuk pencetak gol terbanyak di sejarah sepak bola La Liga, Spanyol dengan 323 gol dari 741 pertandingan. Semua gol tersebut ia cetak bersama Real Madrid, dan itu membuat ia menempati urutan ketiga sebagai pencetak gol terbanyak di Real Madrid sepanjang masa. Hingga akhirnya pada 2010, Raul meninggalkan Bernabeu.
3. Diego Armando Maradona
Kehidupan Maradona memang tidak sebaik ketika berada di lapangan, tapi legenda Argentina itu layak masuk tiga besar sebagai kapten terbaik sepanjang sejarah. Maradona menjadi sosok di balik kesuksesan Napoli pada pertengahan 1980-an dengan mencetak 115 gol dari 259 penampilan bersama klub asal Italia itu.
Maradona bergabung bersama Napoli pada 1984 hingga mencapai puncak kariernya dalam sepak bola. Pemain asal Argentina itu adakah kapten tersukses Napoli ketika menghantar timnya menjadi juara Seri A untuk pertama kalinya dalam sejarah klub pada periode 1986-1987 dan kemudian diulang pada 1989-1990
Bersama pemain bertubuh kecil itu, Napoli juga menjadi runner up Serie A pada tahun 1987-1988 dan 1988-1989. Selain itu, ia juga membantu Napoli menjuarai Piala Italia pada tahun 1987. Setahun kemudian, tepatnya musim 1988-1989, Napoli mengalahkan Vfb Stuttgart untuk menjadi juara Piala UEFA. Maradona juga menjadi pencetak gol terbanyak dalam Liga Italia Serie A dengan 15 gol.
4. Carles Puyol
Semasa menjabat ban kapten, Carles Puyol adalah pemain yang paling berdedikasi untuk klub asal Catalan tersebut. Sepertinya kebanyakan pemain Barcelona lainnya, Puyol adalah jebolan dari akademi pemain muda Catalan yakni La Masia. Hingga sepanjang karirnya ia hanya membela satu klub, yakni Barca.
Puyol sudah mempersembahkan 6 trofi Piala La Liga dan 3 kali juara Liga Champions, menjadikannya sebagai bek paliang sukses di dunia. Selain sebagai pemain bertahan, Puyol juga dikenal punya kemampuan mencetak gol dengan hebat melalui kepalanya. Sayang cedera panjang yang menimpanya, membuat Puyol memutuskan gantung sepatu.
5. Iker Casillas
Pada posisi kelima, ada seorang penjaga gawang timnas Spanyol, Iker Casillas yang layak disebut sebagai salah satu kapten terbaik dalam sejarah sepak bola. Bersama La Furia Roja -julukan Spanyol-, Casillas menikmati pencapaian mengesankan baik secara individu maupun tim.
Mengemban ban kapten sejak Piala Dunia 2006, Casillas kemudian menghantar Spanyol jadi juara Piala Dunia 2010 dan Piala Eropa 2012. Dariketiga turnamen Piala Dunia yang diikuti, Casillas selalu jadi langganan dalam skuat All-Star. Tidak hanya dalam level Internasional, bersama Real Madrid, Casillas juga menuai segudang prestasi.
Selepas Raul, ban kapten El Real -julukan Madrid- kerap jadi milik Casillas. Bersamanya, Madrid sukses memenangkan gelar La Liga ditahun 2007 dan 2008 serta Piala Super Spanyol. Bahkan ia pernah keluar sebagai peringkat keempat dalam perebutan gelar Ballon d'Or 2008 silam.
6. Alessandro Del Piero
Siapa yang tidak kenal Alessandro Del Piero ketika masih berseragam Juventus. Sepanjang 19 tahun karirnya dengan Si Nyonya Tua -julukan Juve-, ia sudah mengoleksi 700 penampilan dan mencetak 289 gol. Ia menjadi salah satu kapten paling berpengaruh dalam sejarah Juventus.
Bersama tim hitam putih, Del Piero sudah mempersembahkan 7 trofi scudetto Seri A, 1 Liga Champions dan gelar juara lainnya. Kecintaan publik Turin kepadanya bisa dilihat saat Juve memutuskan untuk tidak memperpanjang kontraknya, para Juventini -sebutan fans setia Juve- melakukan protes keras kepada klub. Meski akhirnya Del Piero harus meninggalkan Turin.
7. Paolo Maldini
Paolo Maldini adalah salah satu kapten paling berpengaruh dalam sejarah AC Milan. Seperti ayahnya, Maldini adalah seorang Milanisti -sebutan fans setia Milan-. Sepanjang karirnya, Maldini hanya tahu mengenakan jersey Milan selama 25 tahun sebelum memilih gantung sepatu.
Lebih dari 900 penampilan ia cetak bersama Milan dan mempersembahkan tujuh gelar Serie A, lima trofi Liga Champions dan masih banyak lagi gelar bergengsi lainnya. Sejak memulai debut pada Januari 1985 ketika berumur 16 tahun, Maldini langsung menapaki jejaknya sebagai seorang legenda di San Siro. Maldini dikenal sebagai pemimpin dan loyalitasnya kepada klub hingga penghujung karirnya.
8. Steven Gerrard
Liverpool dan Steven Gerrard seperti sebuah kesatuan dalam beberapa dekade terakhir. Bahkan bak kapten tim berjuluk The Reds itu nyaris tidak terlepas dari lengannya. Gerrard sepertinya punya kemampuan untuk memberikan ikatan yang sangat kuat untuk klub dan juga rekan setimnya.
Pemain 34 tahun itu adalah inspirasi bagi semua pemain yang merumput di Anfield -kandang Liverpool-. Tak hanya dihormati kawan, Gerrard juga jadi sosok yang paliang disegani lawan maupun para fans setia Liverpool. Namun akhirnya musim ini, Gerrard mengatakan ingin merasakan tantangan baru dengan merumput di Amerika Serikat.
9. Francesco Totti
Ketika Anda menyebutkan pemain paling loyal, nama Francesco Totti tidak boleh dilupakan. Gelandang berusia 38 tahun, pertama kali bergabung bersama tim berjuluk I Giallorossi, pada 1993 dan hingga kini pemain asal Italia itu belum berniat pensiun. Selama 14 tahun, kepemimpinan Totti tidak bisa dilepaskan dari prestasi Roma.
Totti memulai debutnya pada usia 12 tahun dan telah bermain lebih dari 700 kali untuk skuat Ibukota Italia tersebut dan menyumbang 237 gol untuk mengisi tempat kedua sebagai pencetak gol sepanjang masa di Serie A.
10. John Terry
Dipenutup deretan kapten terbaik dalam sejarah sepak bola, ada nama John Terry. Pemain berusia 34 tahun itu telah menjadi pilar pertahanan Chelsea dalam beberapa dekade terakhir. Terry bermain untuk The Blues sejak 1998 silam, dan sejak saat itu ia menjadi bagian penting skuat asal London itu.
Selain mengawal jantung pertahanan Chelsea, Terry juga dipercaya menjadi pemimpin rekan-rekan setimnya. Performa konsisten sang kapten serta kepemimpinan Terry dalam beberapa tahun terakhir, menjadi kunci sukses Chelsea baik di Liga Primer dan Eropa.
(akr)