Singo Edan Melawan Tradisi Buruk

Sabtu, 31 Januari 2015 - 16:35 WIB
Singo Edan Melawan Tradisi Buruk
Singo Edan Melawan Tradisi Buruk
A A A
PALEMBANG - Jika bicara rekor pertemuan dengan Persib Bandung, musim kompetisi 2014 terasa menyesakkan bagi Arema Cronus. Betapa tidak. Arema sama sekali tak pernah menang dalam tiga kali pertemuan pada musim lalu, dengan rekor dua kali kalah dan sekali seri.

Kini, ketika musim sudah berganti, Arema menanam harapan bisa mengubah tradisi buruk tersebut. Tentu saja tidak ingin lagi di bawah bayang-bayang Persib yang berstatus juara Indonesia Super League (ISL) 2014. Momentum mengubah tradisi diawali Minggu (1/2/2015).

Di Gelora Jakabaring Palembang, Arema Cronus bakal menantang Persib Bandung di final 'kedaluwarsa' Inter Island Cup (IIC) 2014. Arema membutuhkan mental lebih tebal untuk bisa mengangkangi Persib, terlebih dengan catatan rekor kurang memuaskan.

Pelatih Arema Cronus Suharno ingin pasukannya menanggalkan semua episode kelam kontra Persib pada 2014 lalu. Dia percaya perubahan yang dilakukan Singo Edan di musim baru ini bisa mendatangkan keberuntungan lebih baik. "Lupakan musim lalu," cetusnya.

"Kami harus bermain dengan mental lebih baik dan tidak perlu melihat bagaimana rekor pertemuan musim lalu. Saya optimistis tim akan membawa motivasi berlipat dan mengalahkan Persib bukan sebuah kemustahilan. Kedua kubu sama-sama solid," sebut Suharno.

Situasi menurutnya sudah banyak berubah, baik di pihak Arema maupun Persib. Dengan penambahan pemain baru serta pendekatan berbeda pada strategi dan taktik, diyakini akan membawa angin perubahan dan mengubah peta persaingan.

Dia mengakui Persib musim lalu lebih baik dari Arema karena terbukti mengangkat trofi juara ISL. Namun dirinya meminta Ahmad Bustomi dkk tidak kalah semangat walau ini laga pra musim. Sebab kemenangan dipercaya akan membawa efek positif bagi tim.

"Menang di final ini jelas akan memberikan tambahan kepercayaan diri pemain di ISL nanti. Efeknya bisa signifikan karena saya percaya musim 2015 nanti Persib dan Arema kembali menjadi tim yang bersaing untuk menjuarai ISL," papar pelatih bertubuh subur ini.

Soal kekuatan yang diturunkan, Arema akhirnya memutuskan tak memanggil Kurnia Meiga ke Palembang. Kiper utama yang baru pulih dari cedera tersebut tetap berada di Malang. Dengan demikian kiper utama tetap akan ditempati Kadek Wardana yang bermain apik di final SCM Cup 2015 lalu.

Sedangkan untuk posisi lainnya relatif lengkap, termasuk Ahmad Bustomi yang sempat cedera minor. Hanya saja Suharno tetap merahasiakan skema yang bakal dipasangnya. Dia mengaku punya banyak opsi untuk dipertimbangkan menyangkut formasi pemainnya.

"Bisa dilihat bahwa Arema bisa memainkan beberapa formasi berbeda. Tidak sulit menentukan strategi mana yang dipakai, tergantung prediksi kami soal permainan lawan. Semoga strategi kami cukup efektif untuk memenangkan pertandingan," harap Suharno.

Soal komentar pelatih Persib Djadjang Nurdjaman yang mengatakan Arema tidak istimewa, Suharno menanggapinya dengan kalem. Menurutnya semua akan terlihat di lapangan nanti bagaimana kualitas timnya. "Lihat saja bagaimana pertandingannya nanti," tandas dia.
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9487 seconds (0.1#10.140)