Djokovic, Raja Drama di Lapangan Tenis
A
A
A
MELBOURNE - Jika ada petenis terbaik di dunia saat ini, dia adalah Novak Djokovic. Bukan karena baru saja menggondol trofi kelima Grand Slam Australia Terbuka, petenis Serbia itu juga bisa disebut sebagai raja drama di atas lapangan tenis.
Kemenangan atas Andy Murray di Rod Laver Arena, Melbourne menasbihkan Djokovic jadi petenis pertama di era modern yang mampu meraih juara grand slam sebanyak lima kali. Djokovic menyudahi perlawanan wakil Britania Raya lewat pertarungan sengit empat set 7-6, 6-7, 6-3, 6-0, dalam waktu kurang lebih empat jam.
Sejatinya, Djokovic sangat kesulitan lawan Murray yang bermain sangat militan. Bahkan petenis nomor satu dunia itu mesti jatuh bangun saat melawan Murray.
Dalam awal pertandingan set ketiga, Djokovic sempat meminta waktu time out sebab mengaku tangannya cedera. Namun aksi tersebut dinilai hanya untuk memecah konsentrasi Murray.
Berpura-pura cedera atau jatuh dalam olahraga biasanya dilakukan pemain untuk mendapat sebuah keuntungan. Seperti yang dilakukan pemain sepak bola agar diberi tendangan bebas bahkan penalti.
Motif lainnya sengaja terjatuh adalah untuk memperlambat tempo permainan apabila sudah terdesak. Dalam olah raga tenis, biasanya hal itu dinamakan medical time out atau meminta pertandingan dihentikan apabila satu pemain mengalami sakit.
Djokovic dinilai melakukannya dalam pertandingan semalam. Murray yang bermain sangat baik rupanya membuat petenis 27 tahun perlu melakukan sebuah trik. Murray dalam konferensi pers seusai pertandingan seolah kesal sebab ia terjebak dengan drama Djokovic.
"Saya frustrasi karena membiarkan hal itu mengganggu saya di awal set ketiga. Saya bermain dengan baik dan punya momentum yang baik, kemudian penampilan saya jadi turun hanya dalam waktu 10 menit dan dia (Djokovic) berhasil lolos dari saya," sesal Murray dilansir Sydney Morning Herald, Senin (2/2/2015).
Djokovic sendiri membantah jika ia sengaja memecah konsentrasi Murray. Dia menyebut hanya butuh kejelian melihat waktu yang pas untuk meminta time out dalam sebuah pertandingan.
"Itu normal untuk berharap Anda tidak selalu berada di kondisi 100 persen agar bisa bertanding melewati beberapa saat tertentu kemudian memilih waktu istirahat. Itulah yang saya lakukan dalam waktu 15 hingga 20 menit," beber Djokovic.
"Setelah melakukan itu, saya merasa lebih baik. Saya hanya merasa sangat lelah dan butuh beberapa waktu untuk mengisi ulang tenaga dan kembali ke permainan. Itulah yang saya lakukan," ungkap Djokovic.
Kemenangan atas Andy Murray di Rod Laver Arena, Melbourne menasbihkan Djokovic jadi petenis pertama di era modern yang mampu meraih juara grand slam sebanyak lima kali. Djokovic menyudahi perlawanan wakil Britania Raya lewat pertarungan sengit empat set 7-6, 6-7, 6-3, 6-0, dalam waktu kurang lebih empat jam.
Sejatinya, Djokovic sangat kesulitan lawan Murray yang bermain sangat militan. Bahkan petenis nomor satu dunia itu mesti jatuh bangun saat melawan Murray.
Dalam awal pertandingan set ketiga, Djokovic sempat meminta waktu time out sebab mengaku tangannya cedera. Namun aksi tersebut dinilai hanya untuk memecah konsentrasi Murray.
Berpura-pura cedera atau jatuh dalam olahraga biasanya dilakukan pemain untuk mendapat sebuah keuntungan. Seperti yang dilakukan pemain sepak bola agar diberi tendangan bebas bahkan penalti.
Motif lainnya sengaja terjatuh adalah untuk memperlambat tempo permainan apabila sudah terdesak. Dalam olah raga tenis, biasanya hal itu dinamakan medical time out atau meminta pertandingan dihentikan apabila satu pemain mengalami sakit.
Djokovic dinilai melakukannya dalam pertandingan semalam. Murray yang bermain sangat baik rupanya membuat petenis 27 tahun perlu melakukan sebuah trik. Murray dalam konferensi pers seusai pertandingan seolah kesal sebab ia terjebak dengan drama Djokovic.
"Saya frustrasi karena membiarkan hal itu mengganggu saya di awal set ketiga. Saya bermain dengan baik dan punya momentum yang baik, kemudian penampilan saya jadi turun hanya dalam waktu 10 menit dan dia (Djokovic) berhasil lolos dari saya," sesal Murray dilansir Sydney Morning Herald, Senin (2/2/2015).
Djokovic sendiri membantah jika ia sengaja memecah konsentrasi Murray. Dia menyebut hanya butuh kejelian melihat waktu yang pas untuk meminta time out dalam sebuah pertandingan.
"Itu normal untuk berharap Anda tidak selalu berada di kondisi 100 persen agar bisa bertanding melewati beberapa saat tertentu kemudian memilih waktu istirahat. Itulah yang saya lakukan dalam waktu 15 hingga 20 menit," beber Djokovic.
"Setelah melakukan itu, saya merasa lebih baik. Saya hanya merasa sangat lelah dan butuh beberapa waktu untuk mengisi ulang tenaga dan kembali ke permainan. Itulah yang saya lakukan," ungkap Djokovic.
(bbk)