Persebaya Memiliki Utang
A
A
A
SURABAYA - Persebaya Surabaya belum juga melunasi utang, meski deadlinedari PT Liga Indonesia (PT LI) selaku operator ISL tinggal sepekan lagi.
Hingga kini manajemen tim berjuluk Blerdug Ijoitu baru mampu membayar utang sebesar Rp1 miliar. Saat ini utang Persebaya berkurang menjadi Rp2,8 miliar dari sebelumnya Rp3,5 miliar. Uang sebesar itu merupakan tunggakan gaji pemain musim lalu.
“Sekarang, nilai utang kami hanya kepada pemain dan ofisial musim lalu. Angkanya sudah berkurang,” ujar Sekretaris Tim Persebaya Rahmad Sumanjaya. PT LI selaku operator Indonesia Super League (ISL) mengancam tiga klub tidak dapat menggunakan jasa pemain asing selama berjalannya kompetisi musim 2015. Mereka hanya diperkenankan memakai pemain lokal sebanyak 18 pemain. Selain Persebaya, dua klub lainnya yang mendapat ancaman sanksi serupa adalah Persija Jakarta dan PSM Makassar.
Ancaman atau sanksi tegas itu berlaku jika mereka belum melunasi tunggakan gaji hingga batas waktu, Jumat (13/2). “Kami yakin sebelum deadline, semua tanggungan akan terselesaikan sehingga pemain asing yang sudah kami rekrut bisa tetap main musim depan,” ucapnya. Sebenarnya selain tunggakan gaji pemain selama tiga bulan yang belum terbayar, Persebaya juga sempat menumpuk utang ke berbagai pihak. Total mencapai Rp10 miliar.
Namun, Rahmad memastikan, Persebaya sudah tidak ada lagi tunggakan untuk pihak- pihak lain seperti sewa apartemen, katering, hingga travelsudah beres semua. Disinggung nama-nama gaji pemain musim lalu yang belum terbayar, pria berkacamata ini mengaku kurang hafal. “Saya yang ingat cuma Jandry Pitoy yang sudah dibayar, sisa namanama pemain dibawa Pak Diar (Diar Kusuma Putra, Presiden Klub Persebaya). Yang pasti, ditunggu saja. Mudah-mudahan sebelum itu deadline sudah beres semua,” tuturnya.
Sebelumnya, CEO Persebaya Gede Widiade pernah berjanji pihaknya akan berusaha melunasi utang gaji kepada pemain dan pelatih sebelum RUPS PT LI, 31 Januari lalu.
Rahmad Tomy
Hingga kini manajemen tim berjuluk Blerdug Ijoitu baru mampu membayar utang sebesar Rp1 miliar. Saat ini utang Persebaya berkurang menjadi Rp2,8 miliar dari sebelumnya Rp3,5 miliar. Uang sebesar itu merupakan tunggakan gaji pemain musim lalu.
“Sekarang, nilai utang kami hanya kepada pemain dan ofisial musim lalu. Angkanya sudah berkurang,” ujar Sekretaris Tim Persebaya Rahmad Sumanjaya. PT LI selaku operator Indonesia Super League (ISL) mengancam tiga klub tidak dapat menggunakan jasa pemain asing selama berjalannya kompetisi musim 2015. Mereka hanya diperkenankan memakai pemain lokal sebanyak 18 pemain. Selain Persebaya, dua klub lainnya yang mendapat ancaman sanksi serupa adalah Persija Jakarta dan PSM Makassar.
Ancaman atau sanksi tegas itu berlaku jika mereka belum melunasi tunggakan gaji hingga batas waktu, Jumat (13/2). “Kami yakin sebelum deadline, semua tanggungan akan terselesaikan sehingga pemain asing yang sudah kami rekrut bisa tetap main musim depan,” ucapnya. Sebenarnya selain tunggakan gaji pemain selama tiga bulan yang belum terbayar, Persebaya juga sempat menumpuk utang ke berbagai pihak. Total mencapai Rp10 miliar.
Namun, Rahmad memastikan, Persebaya sudah tidak ada lagi tunggakan untuk pihak- pihak lain seperti sewa apartemen, katering, hingga travelsudah beres semua. Disinggung nama-nama gaji pemain musim lalu yang belum terbayar, pria berkacamata ini mengaku kurang hafal. “Saya yang ingat cuma Jandry Pitoy yang sudah dibayar, sisa namanama pemain dibawa Pak Diar (Diar Kusuma Putra, Presiden Klub Persebaya). Yang pasti, ditunggu saja. Mudah-mudahan sebelum itu deadline sudah beres semua,” tuturnya.
Sebelumnya, CEO Persebaya Gede Widiade pernah berjanji pihaknya akan berusaha melunasi utang gaji kepada pemain dan pelatih sebelum RUPS PT LI, 31 Januari lalu.
Rahmad Tomy
(ftr)