Diharapkan Tampil Melawan Genoa
A
A
A
ROMA - Setelah absen membela Lazio selama hampir satu bulan, Felipe Anderson kemungkinan besar akan kembali berada di lapangan pada laga kontra Genoa di Stadio Olimpico Roma, dini hari nanti.
Tentu saja kembalinya pemain asal Brasil itu menjadi berita gembira di tengah belum jelasnya kondisi kesehatan Miroslav Klose. Pemain yang diboyong Lazio dari Santos pada 2013 itu tampil cukup impresif di awal musim ini. Sebelum dihantam cedera saat bertemu AS Roma, 11 Januari, tercatat sudah 16 laga dan lima gol yang diukir penyerang kelahiran Santa Maria, 21 tahun silam, tersebut.
Uniknya, pada Derby della Capitale tersebut, dia mengemas gol dan membantu Lazio bermain imbang 2-2. Kembalinya Anderson pada laga melawan Genoa, dini hari nanti, tentu saja membuat suasana tim kembali segar. Sebab, Anderson datang pada saat yang tepat lantaran pada laga sebelumnya Lazio secara mengejutkan ditekuk tuan rumah AC Cesena 1-2.
Kekalahan itu membuat posisi Lazio di klasemen sementara Seri A terancam manuver klub-klub lain. Uniknya, kembalinya Anderson ternyata tidak membuat Genoa takut. Klub tetangga Sampdoria itu justru tetap memasang target tinggi, yaitu mengambil angka di Stadio Olimpico.
Pelatih Genoa, Gian Piero Gasperini, bahkan sangat percaya diri dapat mengalahkan Elang Ibu Kota Italia itu di depan para pendukung fanatiknya. “Kami akan pergi ke Roma dengan kepercayaan diri yang sangat tinggi untuk memainkan permainan terbaik. Musim ini, kami selalu tampil dengan permainan yang mengandalkan kecepatan dan performa yang bagus untuk mendapatkan hasil terbaik. Saya yakin kami bisa mengalahkan Lazio,” ungkap pelatih berusia 57 tahun tersebut, dilansir Forza Italian Football.
Gasperini memang tidak hanya asal bicara. Pasalnya, Genoa juga didukung catatan rekor tidak terkalahkan pada lima pertandingan terakhir saat bertemu Lazio di Seri A. Bahkan, terakhir kali Lazio mengalahkan Genoa saat bertindak sebagai tim tamu, yaitu pada Mei 2011.
Saat itu, Lazio berhasil mempermalukan Genoa 4-2. “Saya tahu Lazio tim yang bagus. Musim ini mereka tampil sangat baik di Seri A dan Coppa Italia. Mereka dua kali mengalahkan tim seperti AC Milan.Karena itu, para pemain harus bekerja keras dan wajib fokus 90 menit,” ungkap mantan pelatih Inter Milan itu.
Bagi Lazio atau Genoa, kemenangan menjadi sangat berarti karena persaingan di zona kompetisi Eropa musim ini sangat ketat. Bahkan, para pendukung Genoa sudah sangat rindu kemenangan karena dalam tujuh laga Seri A terkini tidak ada tiga poin yang dibawa pulang. Mereka menelan empat kekalahan dan tiga hasil imbang.
Untuk Lazio, kekalahan dari Cesena pekan lalu memang mengejutkan. Sebab, sebelumnya klub berkostum biru langit itu berhasil memetik dua kemenangan beruntun atas Milan di Seri A dan Coppa Italia. Karena itu, tidak ada yang diharapkan para pendukung Lazio selain poin maksimal. Kemenangan atas Genoa akan mengembalikan kepercayaan diri para pemain dan pendukung.
Pasalnya, saat dikalahkan Cesena, mereka sangat kecewa. Pasalnya, penampilan Lazio sejauh ini sebenarnya sangat bagus. Mereka sanggup bersaing di papan atas klasemen. Bahkan, lolos ke Liga Champions menjadi misi Lazio di akhir musim ini.
Decky Irawan Jasri
Tentu saja kembalinya pemain asal Brasil itu menjadi berita gembira di tengah belum jelasnya kondisi kesehatan Miroslav Klose. Pemain yang diboyong Lazio dari Santos pada 2013 itu tampil cukup impresif di awal musim ini. Sebelum dihantam cedera saat bertemu AS Roma, 11 Januari, tercatat sudah 16 laga dan lima gol yang diukir penyerang kelahiran Santa Maria, 21 tahun silam, tersebut.
Uniknya, pada Derby della Capitale tersebut, dia mengemas gol dan membantu Lazio bermain imbang 2-2. Kembalinya Anderson pada laga melawan Genoa, dini hari nanti, tentu saja membuat suasana tim kembali segar. Sebab, Anderson datang pada saat yang tepat lantaran pada laga sebelumnya Lazio secara mengejutkan ditekuk tuan rumah AC Cesena 1-2.
Kekalahan itu membuat posisi Lazio di klasemen sementara Seri A terancam manuver klub-klub lain. Uniknya, kembalinya Anderson ternyata tidak membuat Genoa takut. Klub tetangga Sampdoria itu justru tetap memasang target tinggi, yaitu mengambil angka di Stadio Olimpico.
Pelatih Genoa, Gian Piero Gasperini, bahkan sangat percaya diri dapat mengalahkan Elang Ibu Kota Italia itu di depan para pendukung fanatiknya. “Kami akan pergi ke Roma dengan kepercayaan diri yang sangat tinggi untuk memainkan permainan terbaik. Musim ini, kami selalu tampil dengan permainan yang mengandalkan kecepatan dan performa yang bagus untuk mendapatkan hasil terbaik. Saya yakin kami bisa mengalahkan Lazio,” ungkap pelatih berusia 57 tahun tersebut, dilansir Forza Italian Football.
Gasperini memang tidak hanya asal bicara. Pasalnya, Genoa juga didukung catatan rekor tidak terkalahkan pada lima pertandingan terakhir saat bertemu Lazio di Seri A. Bahkan, terakhir kali Lazio mengalahkan Genoa saat bertindak sebagai tim tamu, yaitu pada Mei 2011.
Saat itu, Lazio berhasil mempermalukan Genoa 4-2. “Saya tahu Lazio tim yang bagus. Musim ini mereka tampil sangat baik di Seri A dan Coppa Italia. Mereka dua kali mengalahkan tim seperti AC Milan.Karena itu, para pemain harus bekerja keras dan wajib fokus 90 menit,” ungkap mantan pelatih Inter Milan itu.
Bagi Lazio atau Genoa, kemenangan menjadi sangat berarti karena persaingan di zona kompetisi Eropa musim ini sangat ketat. Bahkan, para pendukung Genoa sudah sangat rindu kemenangan karena dalam tujuh laga Seri A terkini tidak ada tiga poin yang dibawa pulang. Mereka menelan empat kekalahan dan tiga hasil imbang.
Untuk Lazio, kekalahan dari Cesena pekan lalu memang mengejutkan. Sebab, sebelumnya klub berkostum biru langit itu berhasil memetik dua kemenangan beruntun atas Milan di Seri A dan Coppa Italia. Karena itu, tidak ada yang diharapkan para pendukung Lazio selain poin maksimal. Kemenangan atas Genoa akan mengembalikan kepercayaan diri para pemain dan pendukung.
Pasalnya, saat dikalahkan Cesena, mereka sangat kecewa. Pasalnya, penampilan Lazio sejauh ini sebenarnya sangat bagus. Mereka sanggup bersaing di papan atas klasemen. Bahkan, lolos ke Liga Champions menjadi misi Lazio di akhir musim ini.
Decky Irawan Jasri
(ftr)