Identitas Permainan United Dipertanyakan
A
A
A
MANCHESTER - Penggemar belum menemukan sosok pelatih yang tepat di Manchester United sepeninggal Sir Alex Ferguson. Begitu pula penilaian terhadap Louis van Gaal pasca menggantikan posisi David Moyes.
Penilaian negatif terhadap gaya kepemimpinan Van Gaal muncul setelah United bermain imbang 1-1 melawan West Ham United di laga lanjutan Liga Primer pekan ke-24, Senin (9/2) kemarin. Banyak kalangan yang menilai bahwa pelatih berkebangsaan Belanda itu harus membiasakan diri dengan gaya permainan sepak bola Inggris.
Identitas permainan Setan Merah sejak diarsiteki Van Gaal terus diperdebatkan. Pasalnya, ketidakmampuannya mengadopsi sepak bola Inggris menjadi salah satu faktor kegagalannya. Terlebih kompetitornya, yakni Tottenham Hotspur dan Arsenal mulai membuntuti perolehan poin mereka.
Padahal sebelum pertandingan berlangsung, Van Gaal berkata bahwa tujuan utama di laga pekan ke-24 adalah menutup kesenjangan pada Manchester City. "City kehilangan poin maksimal maka Anda (Van Gaal) harus membuat sedikit celah dari pesaing. Sekarang malah Anda tidak berhasil menjaga jarak tersebut. Ini adalah sebuah jawaban yang menyakitkan," keluh penggemar seperti dikutip The Guardian, Selasa (10/2/2015).
Pada akhirnya itu adalah prediksi berani yang dibuat Van Gaal. Sayang, nasi sudah menjadi bubur dan dia harus mempertanggungjawabkan hasil ini. Sekarang penggemar United di dunia masih menunggu apalagi kejutan yang akan diberikan pria kelahiran Amsterdam, Belanda, 8 Agustus 1951 itu.
Penilaian negatif terhadap gaya kepemimpinan Van Gaal muncul setelah United bermain imbang 1-1 melawan West Ham United di laga lanjutan Liga Primer pekan ke-24, Senin (9/2) kemarin. Banyak kalangan yang menilai bahwa pelatih berkebangsaan Belanda itu harus membiasakan diri dengan gaya permainan sepak bola Inggris.
Identitas permainan Setan Merah sejak diarsiteki Van Gaal terus diperdebatkan. Pasalnya, ketidakmampuannya mengadopsi sepak bola Inggris menjadi salah satu faktor kegagalannya. Terlebih kompetitornya, yakni Tottenham Hotspur dan Arsenal mulai membuntuti perolehan poin mereka.
Padahal sebelum pertandingan berlangsung, Van Gaal berkata bahwa tujuan utama di laga pekan ke-24 adalah menutup kesenjangan pada Manchester City. "City kehilangan poin maksimal maka Anda (Van Gaal) harus membuat sedikit celah dari pesaing. Sekarang malah Anda tidak berhasil menjaga jarak tersebut. Ini adalah sebuah jawaban yang menyakitkan," keluh penggemar seperti dikutip The Guardian, Selasa (10/2/2015).
Pada akhirnya itu adalah prediksi berani yang dibuat Van Gaal. Sayang, nasi sudah menjadi bubur dan dia harus mempertanggungjawabkan hasil ini. Sekarang penggemar United di dunia masih menunggu apalagi kejutan yang akan diberikan pria kelahiran Amsterdam, Belanda, 8 Agustus 1951 itu.
(sha)