Diancam BOPI, PT Liga Gelar Emergency Meeting
A
A
A
JAKARTA - PT Liga Indonesia selaku operator kompetisi sepak bola tanah air akan menggelar emergency meeting pada Senin (16/2). 18 tim peserta Indonesia Super League (ISL) 2015 dilaporkan bakal hadir dalam rapat pertemuan tersebut. Keputusan ini diambil usai menggelar managers meeting di salah satu hotel di bilangan Jakarta.
CEO Liga Indonesia Joko Driyono menanggapi ancaman Tim Sembilan dengan serius. Terlebih Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) kemungkinan tidak memberikan rekomendasi dan ingin menunda kick off ISL karena syarat yang diminta belum dipenuhi.
"Tim Sembilan mengatakan ISL harus ditunda. Ini menjadi sangat serius di teman-teman klub makanya perlu dilakukan emergency meeting. Rapat ini dilakukan, Senin (16/2). Kenapa? Karena menyangkut kepastian, risiko," kata Joko Driyono, saat jumpa wartawan di Kantor PSSI usai menggelar managers meeting, seperti dicomot dari Ligaindonesia, Sabtu (14/2/2015)
Joko menambahkan perlunya melakukan rapat darurat adalah untuk menghindari sejumlah permasalahan muncul, seperti kontrak dengan pemain dan partner dibatalkan. Sehingga, jika kick off ISL 2015 ditunda maka akan berdampak besar terhadap kelangsungan sepak bola Tanah Air.
"Kalau kick-off tertunda, bisa saja kondisi menjadi force majeur dan rentetannya akan sangat besar, seperti kontrak dibatalkan, dengan pemain, patner dan sebagainya. Kami merasa perlu melakukan rapat darurat," tutup Joko.
CEO Liga Indonesia Joko Driyono menanggapi ancaman Tim Sembilan dengan serius. Terlebih Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) kemungkinan tidak memberikan rekomendasi dan ingin menunda kick off ISL karena syarat yang diminta belum dipenuhi.
"Tim Sembilan mengatakan ISL harus ditunda. Ini menjadi sangat serius di teman-teman klub makanya perlu dilakukan emergency meeting. Rapat ini dilakukan, Senin (16/2). Kenapa? Karena menyangkut kepastian, risiko," kata Joko Driyono, saat jumpa wartawan di Kantor PSSI usai menggelar managers meeting, seperti dicomot dari Ligaindonesia, Sabtu (14/2/2015)
Joko menambahkan perlunya melakukan rapat darurat adalah untuk menghindari sejumlah permasalahan muncul, seperti kontrak dengan pemain dan partner dibatalkan. Sehingga, jika kick off ISL 2015 ditunda maka akan berdampak besar terhadap kelangsungan sepak bola Tanah Air.
"Kalau kick-off tertunda, bisa saja kondisi menjadi force majeur dan rentetannya akan sangat besar, seperti kontrak dibatalkan, dengan pemain, patner dan sebagainya. Kami merasa perlu melakukan rapat darurat," tutup Joko.
(sha)