Sinar Wiggins

Minggu, 15 Februari 2015 - 09:26 WIB
Sinar Wiggins
Sinar Wiggins
A A A
NEW YORK - Shooting guard Minnesota Timberwolves, Andrew Winggins, meraih gelar sebagai rising star terbaik 2015. Pebasket asal Kanada itu tampil bersinar dalam laga Rising Star Challenge antara rookie dan sophomore Amerika Serikat (AS) melawan tim dunia di Barclays Center, Brooklyn, New York, kemarin.

Wiggins yang tergabung dalam tim dunia tampil luar biasa. Pada laga yang dimenangkan tim dunia dengan skor akhir 121 berbanding 112 tersebut, Wiggins berhasil melesakkan 22 poin dari 11 kali percobaan tembakan yang dia lakukan. Tidak hanya itu, dalam laga itu, dia juga mampu mencatatkan 6rebounddan 4 assist.

Namun, Wiggins sadar betul bahwa keberhasilannya meraih gelar rising starterbaik 2015 tidak akan terjadi tanpa dukungan rekan-rekan satu tim. Untuk itu, dia melihat dukungan yang diberikan para pemain, seperti Shabazz Muhammad, Zach Lavine, Gorgui Dieng, Anthony Bennett memberikan pengaruh besar.

”Saya, Zach, Shabazz, AB (Anthony Bennett), dan Gorgui tumbuh bersama- sama setiap harinya. Kami menjadi lebih baik jika tergabung dalam satu tim setiap harinya. Apa yang bisa kami raih saat ini adalah kerja keras bersama. Kerja keras untuk menuju masa depan yang lebih baik,” ungkap Wiggins, dilansir Yahoo Sport.

”Keluar sebagai pemain muda terbaik, itu hanyalah buah dari permainan yang kami lakukan bersamasama. Tanpa adanya kerja sama dan bantuan dari rekan-rekan satu tim yang lain, apa mungkin gelar itu bisa didapatkan dengan mudahnya. Jadi, ini adalah keberhasilan bersama,” tutur pebasket kelahiran 23 Februari 1995 tersebut.

Walau Weggins cenderung merendah dengan prestasi membanggakan yang dia ukir, berbagai pujian tetap ditujukan kepadanya. Zach, rekan satu tim Wiggins di Timberwolves yang di pertandingan kali ini harus berbeda tim dengan rekannya itu, menilai memang Wiggins pantas mendapatkan apresiasi tersebut.

”Pada praktiknya Anda tahu, kami selalu pergi bersama-sama melakukan apa pun di luar sana. Saya yakin dia memang akan menjadi pemain hebat. Jika di sepak bola, apa yang dilakukannya akan membuat pamornya meningkat. Namun, itu tadi, saya tentu berharap dia mendapatkan sukses yang lebih baik ke depan,” tutur pebasket yang juga baru berusia 19 tahun tersebut.

Sementara itu, pertandingan antarpemain muda yang tergabung dalam tim AS dan tim dunia berjalan cukup panas. Tim AS yang dikomandoi Cody Zeller dan Mason Plumlee, seperti tidak mau begitu saja predikat pemain-pemain lokal muda AS dipecundangi para pemain muda yang hadir dari berbagai negara. Atraksi aksi jual beli dunkditunjukkan para pemain dari kedua tim.

Di pertandingan yang menggunakan format 2 x 20 menit itu, tim dunia sempat unggul tipis 69-67 pada babak pertama. Namun, persaingan itu hanya di situ karena sampai pada akhirnya pertandingan pun berakhir dengan skor besar. Seperti pertandingan ekshibisi lain, para penonton disuguhi berbagai atraksidunkyang dipertontonkan para pemain dari masing-masing tim.

Giannis Antetokounm dari tim dunia sempat mengguncang penonton dengan dunkkerasnya. Bahkan, dalam satu adegan, dia sempat melakukan dunk sambil berputar 360 derajat. Tidak hanya itu, aksi blok dari Rudy Gobert juga beberapa kali membuat penonton bersorak gembira.

Dengan penuh kepercayaan diri tinggi, centerberusia 22 tahun kelahiran Sanint-Quentiin, Prancis, yang kini membela Utah Jazz itu berhasil menghalau sejumlah lemparanlemparan yang dilakukan para pemain dari tim AS.

Decky irawan jasri
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8182 seconds (0.1#10.140)