Klub Jatim Ingin ISL Sesuai Jadwal
A
A
A
LAMONGAN - PT Liga Indonesia sudah menetapkan jadwal kick-off Indonesia Super League (ISL) 2015 pada 20 Februari nanti. Namun, jadwal itu kembali mengambang setelah masih ada masalah terkait rekomendasi Tim 9 mengenai persyaratan klub kontestan ISL.
Salah satu aspek yang masih menjadi ganjalan adalah masih adanya tunggakan gaji sejumlah tim, serta tak semua kontestan memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Alhasil, jika rekomendasi itu benar-benar diterapkan, maka ISL kemungkinan bakal kembali mundur.
Lantas, bagaimana tanggapan tim jika kick-off ISL kembali molor?
"Sampai saat ini kami masih berpegangan pada jadwal," ujar Media Officer Persela Lamongan Arif Bakhtiar. Artinya, segala persiapan Persela tetap mengacu pada jadwal semula, baik launching maupun laga pembuka.
"Persela tetap launching pada 17 Februari dan tim sudah didesain agar mencapai peak performance pada 21 Februari. Kalau misalnya ada perubahan jadwal lagi, maka aspek yang paling berpengaruh adalah persiapan tim. Harus menyusun program baru," jelas Arif.
Persela menyerahkan sepenuhnya persoalan kick-off ISL kepada operator kompetisi yakni PT Liga Indonesia. Namun tetap berharap kompetisi dimulai sesuai jadwal agar tidak membawa efek pada tim. "Saya rasa efeknya cuma itu. Kalau soal kontrak pemain bisa disiasati," imbuhnya.
Pernyataan serupa juga dilontarkan Arema Cronus yang pada Minggu (15/2/2015) me-launching timnya. Tim berjuluk Singo Edan berpendapat, mundurnya kick-off bakal membawa dampak kurang bagus untuk tim, sedangkan pelatih sudah merancang persiapan panjang di pra musim.
"Kalau mundurnya cuma hitungan hari mungkin tak begitu masalah. Tapi kalau mundurnya hitungan bulan, pasti akan ada kerugian dari berbagai aspek. Lihat dulu bagaimana nanti perkembangannya. Yang jelas Arema ingin kompetisi sesuai jadwal," kata General Manager Arema Cronus Ruddy Widodo.
Faktor persiapan tim juga disinggung, karena Arema selama ini sudah melakoni program panjang selama pra musim atau tepatnya mulai Desember. Jika ada penundaan jadwal, dikhawatirkan mood pemain bakal terpengaruh karena kompetisi tak kunjung dimulai.
"Saya yakin semua tim juga sudah mempersiapkan kekuatan sesuai proyeksi jadwal yang ditetapkan sebelumnya. Pasti akan ada persoalan jika jadwal berubah atau mundur lagi. Jadi paling nyaman ya tetap sesuai jadwal," tandas Ruddy Widodo.
Salah satu aspek yang masih menjadi ganjalan adalah masih adanya tunggakan gaji sejumlah tim, serta tak semua kontestan memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Alhasil, jika rekomendasi itu benar-benar diterapkan, maka ISL kemungkinan bakal kembali mundur.
Lantas, bagaimana tanggapan tim jika kick-off ISL kembali molor?
"Sampai saat ini kami masih berpegangan pada jadwal," ujar Media Officer Persela Lamongan Arif Bakhtiar. Artinya, segala persiapan Persela tetap mengacu pada jadwal semula, baik launching maupun laga pembuka.
"Persela tetap launching pada 17 Februari dan tim sudah didesain agar mencapai peak performance pada 21 Februari. Kalau misalnya ada perubahan jadwal lagi, maka aspek yang paling berpengaruh adalah persiapan tim. Harus menyusun program baru," jelas Arif.
Persela menyerahkan sepenuhnya persoalan kick-off ISL kepada operator kompetisi yakni PT Liga Indonesia. Namun tetap berharap kompetisi dimulai sesuai jadwal agar tidak membawa efek pada tim. "Saya rasa efeknya cuma itu. Kalau soal kontrak pemain bisa disiasati," imbuhnya.
Pernyataan serupa juga dilontarkan Arema Cronus yang pada Minggu (15/2/2015) me-launching timnya. Tim berjuluk Singo Edan berpendapat, mundurnya kick-off bakal membawa dampak kurang bagus untuk tim, sedangkan pelatih sudah merancang persiapan panjang di pra musim.
"Kalau mundurnya cuma hitungan hari mungkin tak begitu masalah. Tapi kalau mundurnya hitungan bulan, pasti akan ada kerugian dari berbagai aspek. Lihat dulu bagaimana nanti perkembangannya. Yang jelas Arema ingin kompetisi sesuai jadwal," kata General Manager Arema Cronus Ruddy Widodo.
Faktor persiapan tim juga disinggung, karena Arema selama ini sudah melakoni program panjang selama pra musim atau tepatnya mulai Desember. Jika ada penundaan jadwal, dikhawatirkan mood pemain bakal terpengaruh karena kompetisi tak kunjung dimulai.
"Saya yakin semua tim juga sudah mempersiapkan kekuatan sesuai proyeksi jadwal yang ditetapkan sebelumnya. Pasti akan ada persoalan jika jadwal berubah atau mundur lagi. Jadi paling nyaman ya tetap sesuai jadwal," tandas Ruddy Widodo.
(sha)