Sponsor Kabur, Klub ISL di Ambang Gulung Tikar
A
A
A
JAKARTA - Keinginan Tim 9 yang meminta PT Liga Indonesia (PT. Liga) memundurkan jadwal kompetisi Indonesia Super League (ISL) musim 2015 dinilai merugikan klub. Selain persoalan finansial yang pasti akan terganggu, pengunduran jadwal ISL membuat program klub menjadi amburadul. Yang dikhawatirkan, jika sponsor kabur, klub ISL tinggal menunggu ajal alias bubar karena gulung tikar.
"Dari sisi kontrak pemain. Diundur sampai kapan? Kalau seminggu mungkin nggak masalah, kalau lebih dari satu bulan tentu bermasalah dengan kontrak. Akan ada penambahan biaya kontrak dan gaji pemain karena banyak klub yang kontrak pemain selama satu tahun (biasanya dua bulan sebelum kompetisi+10 bulan). Nah, kalau mundur lama, ya tentu akan ada penambahan biaya yang cukup besar. Satu bulan gaji saja sudah sekitar 1 miliar kan?,"ungkap manajer Persebaya Surabaya, Sulaiman Hary "Gendhar" Ruswanto.
"Selain masalah finansial, dari sisi pelatih harus mengatur ulang peak performance pemain. Itu tentu sangat berpengaruh bagi persiapan tim. Pemain yang sudah bersiap tampil, tentu konsentrasinya akan menjadi terganggu juga dengan adanya kabar ketidakjelasan kompetisi seperti ini," sambung pria yang sempat menjabat sebagai manajer Persitara Jakarta Utara itu.
Seperti diketahui bersama, PSSI, Liga, dan 18 klub kontestan ISL 2015 satu suara jika kick off ISL tidak akan berubah dari jadwal awal. Yaitu tetap digulirkan pada 20 Februari dengan laga pembuka antara juara bertahan Persib Bandung kontra Persipura Jayapura di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Bandung.
Keputusan yang diambil setelah PSSI, Liga, dan 18 klub ISL menggelar rapat darurat di Jakarta, Senin (16/2), tidak hanya menegaskan jika kick off ISL berjalan sesuai jadwal awal. Akan tetapi juga akan menyurati Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), dengan tujuan agar Presiden mengetahui dengan jelas apa yang terjadi di persepakbolaan Indonesia khususnya kompetisi.
Selain itu, setelah rapat darurat itu juga dijelaskan jika ke- 18 klub kontestan ISL akan mengajukan judicial review atau uji materi UU Sistem Keolahragaan Nasional (SKN) nomor 3 tahun 2005. Yang ingin ditanyakan adalah kapan pendelegasian lisensi FIFA ke BOPI (Badan Olahraga Profesional Indonesia). Karena dimata klub, apa yang dilakukan BOPI sudah seperti FIFA dan juga AFC.
Setelah menggelar rapat darurat, ke- 18 klub, Liga, dan perwakilan PSSI menjadwalkan menggelar komunikasi dengan BOPI. Penjelasan langsung dari pihak BOPI terkait rekomendasi yang diberikan kepada Tim 9, adalah salah satu hal yang ingin ditanyakan secara langsung oleh pihak klub.
"Dari sisi kontrak pemain. Diundur sampai kapan? Kalau seminggu mungkin nggak masalah, kalau lebih dari satu bulan tentu bermasalah dengan kontrak. Akan ada penambahan biaya kontrak dan gaji pemain karena banyak klub yang kontrak pemain selama satu tahun (biasanya dua bulan sebelum kompetisi+10 bulan). Nah, kalau mundur lama, ya tentu akan ada penambahan biaya yang cukup besar. Satu bulan gaji saja sudah sekitar 1 miliar kan?,"ungkap manajer Persebaya Surabaya, Sulaiman Hary "Gendhar" Ruswanto.
"Selain masalah finansial, dari sisi pelatih harus mengatur ulang peak performance pemain. Itu tentu sangat berpengaruh bagi persiapan tim. Pemain yang sudah bersiap tampil, tentu konsentrasinya akan menjadi terganggu juga dengan adanya kabar ketidakjelasan kompetisi seperti ini," sambung pria yang sempat menjabat sebagai manajer Persitara Jakarta Utara itu.
Seperti diketahui bersama, PSSI, Liga, dan 18 klub kontestan ISL 2015 satu suara jika kick off ISL tidak akan berubah dari jadwal awal. Yaitu tetap digulirkan pada 20 Februari dengan laga pembuka antara juara bertahan Persib Bandung kontra Persipura Jayapura di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Bandung.
Keputusan yang diambil setelah PSSI, Liga, dan 18 klub ISL menggelar rapat darurat di Jakarta, Senin (16/2), tidak hanya menegaskan jika kick off ISL berjalan sesuai jadwal awal. Akan tetapi juga akan menyurati Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), dengan tujuan agar Presiden mengetahui dengan jelas apa yang terjadi di persepakbolaan Indonesia khususnya kompetisi.
Selain itu, setelah rapat darurat itu juga dijelaskan jika ke- 18 klub kontestan ISL akan mengajukan judicial review atau uji materi UU Sistem Keolahragaan Nasional (SKN) nomor 3 tahun 2005. Yang ingin ditanyakan adalah kapan pendelegasian lisensi FIFA ke BOPI (Badan Olahraga Profesional Indonesia). Karena dimata klub, apa yang dilakukan BOPI sudah seperti FIFA dan juga AFC.
Setelah menggelar rapat darurat, ke- 18 klub, Liga, dan perwakilan PSSI menjadwalkan menggelar komunikasi dengan BOPI. Penjelasan langsung dari pihak BOPI terkait rekomendasi yang diberikan kepada Tim 9, adalah salah satu hal yang ingin ditanyakan secara langsung oleh pihak klub.
(aww)