Laskar Wong Kito Masih Prioritaskan ISL
A
A
A
PALEMBANG - Manajemen Sriwijaya FC (SFC) masih memprioritaskan Indonesia Super League (ISL) 2015 sebagai kompetisi yang akan diikuti. Bahkan manajemen pengelola klub, PT. Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) mengutus Sekretaris Umum (Sekum) Faisal Mursyid menghadiri rapat emergency meeting di Jakarta.
Rapat yang digagas PT.Liga Indonesia (LI) bersama 18 tim kontestan merupakan bentuk perlawanan kepada Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) terkesan menjegal jalannya kompetisi musim ini. "Kami (SFC) tentunya tetap memprioritaskan ISL sebagai kompetisi diikuti. Makanya saya datang ke sini memperjuangkan agar kompetisi ISL tetap berlangsung sesuai jadwalnya,"kata Faisal saat dihubungi melalui via telepon pribadinya Selasa, (17/2/2015).
Dilanjutkannya, rapat yang digelar di Hotel Park Lane Senin, (16/2/2015) malam, sudah diputuskan kalau ISL 2015 akan berlangsung sesuai jadwal semula, yakni 20 Februari. "Tanpa menghiraukan lagi rekomendasi BOPI. LI dan klub bertekat melaksanakan kompetisi sesuai jadwalnya,"tegasnya.
Menurut pria asal Padang ini, dalam rapat itu pun para kontestan ISL lainya dan LI juga sempat bertanya kepada dirinya terkait keikut sertaan SFC ke Liga Singapura. Faisal menjawab, itu hanya sebagai opsi dari SFC apabila laga terkesan bertele-tele dan tidak berjalan.
"Saya jelaskan itu hanya pilihan dari SFC. Tetapi apabila laga tetap berlangsung dan berdasarkan hasil rapat semua sepakat kompetisi tetap berlangsung. Tentunya kami tidak akan bermain ke Singapura,"ungkapnya.
Selain itu, Faisal juga menjelaskan beberapa poin penting hasil rapat diikutinya di Jakarta. Pertama akan melayangkan surat kepada Presiden terkait kisruh ini, kedua pengurus PSSI dan LI menemui BOPI untuk menceritakan hasil rapat tersebut. Lalu ketiga tetap menjalankan kick off sesuai jadwal ditetapkan LI bersama klub berdasarkan hasil RUPS di Palembang beberapa waktu lalu.
"Terakhir, kami sepakat akan mengaji ulang undang-undang (KPD) apakah BOPI itu dibutuhkan. Artinya keberadaan BOPI kita akan kaji ulang,"pungkasnya.
Terpisah, Pelatih Kepala SFC, Benny "Bendol" Dollo pun ikut angkat bicara. Bendol menegaskan, untuk mencapai tahap sempurna menuju sepak bola modern, beberapa klub di Indonesia juga masih butuh persiapan. "Jadi BOPI tidak usah bersikeras menjalankan prosedur aneh seperti itu!. Karena pasti ada yang masih berbenah. Sebab kita di Indonesia ini juga masih dalam proses. Jadi hanya persoalan tidak mendasar, seperti tidak ada lapangan jangan di persoalkan dong. Kasihan nasib klub itu biarlah sembari berjalan saja,"ungkapnya dengan nada kesal.
Rapat yang digagas PT.Liga Indonesia (LI) bersama 18 tim kontestan merupakan bentuk perlawanan kepada Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) terkesan menjegal jalannya kompetisi musim ini. "Kami (SFC) tentunya tetap memprioritaskan ISL sebagai kompetisi diikuti. Makanya saya datang ke sini memperjuangkan agar kompetisi ISL tetap berlangsung sesuai jadwalnya,"kata Faisal saat dihubungi melalui via telepon pribadinya Selasa, (17/2/2015).
Dilanjutkannya, rapat yang digelar di Hotel Park Lane Senin, (16/2/2015) malam, sudah diputuskan kalau ISL 2015 akan berlangsung sesuai jadwal semula, yakni 20 Februari. "Tanpa menghiraukan lagi rekomendasi BOPI. LI dan klub bertekat melaksanakan kompetisi sesuai jadwalnya,"tegasnya.
Menurut pria asal Padang ini, dalam rapat itu pun para kontestan ISL lainya dan LI juga sempat bertanya kepada dirinya terkait keikut sertaan SFC ke Liga Singapura. Faisal menjawab, itu hanya sebagai opsi dari SFC apabila laga terkesan bertele-tele dan tidak berjalan.
"Saya jelaskan itu hanya pilihan dari SFC. Tetapi apabila laga tetap berlangsung dan berdasarkan hasil rapat semua sepakat kompetisi tetap berlangsung. Tentunya kami tidak akan bermain ke Singapura,"ungkapnya.
Selain itu, Faisal juga menjelaskan beberapa poin penting hasil rapat diikutinya di Jakarta. Pertama akan melayangkan surat kepada Presiden terkait kisruh ini, kedua pengurus PSSI dan LI menemui BOPI untuk menceritakan hasil rapat tersebut. Lalu ketiga tetap menjalankan kick off sesuai jadwal ditetapkan LI bersama klub berdasarkan hasil RUPS di Palembang beberapa waktu lalu.
"Terakhir, kami sepakat akan mengaji ulang undang-undang (KPD) apakah BOPI itu dibutuhkan. Artinya keberadaan BOPI kita akan kaji ulang,"pungkasnya.
Terpisah, Pelatih Kepala SFC, Benny "Bendol" Dollo pun ikut angkat bicara. Bendol menegaskan, untuk mencapai tahap sempurna menuju sepak bola modern, beberapa klub di Indonesia juga masih butuh persiapan. "Jadi BOPI tidak usah bersikeras menjalankan prosedur aneh seperti itu!. Karena pasti ada yang masih berbenah. Sebab kita di Indonesia ini juga masih dalam proses. Jadi hanya persoalan tidak mendasar, seperti tidak ada lapangan jangan di persoalkan dong. Kasihan nasib klub itu biarlah sembari berjalan saja,"ungkapnya dengan nada kesal.
(bbk)