Wenger: Aksi Pendukung Chelsea Menyedihkan
A
A
A
LONDON - Aksi rasisme yang dilakukan pendukung Chelsea saat berada di Prancis membuat pelatih Arsenal, Arsene Wenger berang. Pelatih yang juga berasal dari Negeri Menara Eiffel tersebut menilai aksi tercela pendukung The Blues sangat menyedihkan.
"Itu tampak menyedihkan dan mengerikan, tampaknya masalah kami yang satu ini selalu kambuh. Ini persoalan masyarakat. Orang yang lebih cerdas dari diri saya akan berpikir soal itu dan tidak akan menemukan solusi mujarab, bahkan jika dimulai dari pendidikan anak usia dan sikap pemikiran terbuka," tegas Wenger dikutip Daily Mail, Jumat (20/2/2015).
"Ada bahaya jika terdapat orang yang radikal dalam setiap lapisan masyarakat. Sejak saya mengamati pergerakan para pemuda, selalu ada pihak tertentu yang siap melakukan hal radikal radikal dan sebagian besar waktu Anda adalah harus mengontrol mereka," tambahnya.
"Saya tidak berpikir para pelatih setuju dengan perilaku semacam itu. Semua orang harus berjuang melawan hal tersebut. Mengapa Anda tidak melakukannya? Tidak ada alasan sama sekali. Anda harus 100 persen menentangnya. Itu benar-benar konyol," pungkasnya.
Peristiwa memalukan yang dilakukan pendukung Chelsea terjadi saat pertandingan babak 16 besar Liga Champions, Rabu (18/2/2015), di mana timnya kesayangannya bertandang ke Parc des Princes, markas Paris Saint-Germain. Saat pulang menyaksikan laga yang berakhir imbang 1-1, beberapa pendukung klub asal London itu terbukti melakukan aksi rasial dengan mendorong warga kulit hitam saat hendak masuk kereta pulang menuju Inggris.
Pria berkulit hitam yang diketahui bernama Souleymane S didorong tak boleh masuk kereta. Lebih menyedihkan lagi, tiga orang yang terbukti melakukan aksi tak terpuji itu berteriak "Kami rasis, kami rasis dan kami menyukai cara ini,".
"Itu tampak menyedihkan dan mengerikan, tampaknya masalah kami yang satu ini selalu kambuh. Ini persoalan masyarakat. Orang yang lebih cerdas dari diri saya akan berpikir soal itu dan tidak akan menemukan solusi mujarab, bahkan jika dimulai dari pendidikan anak usia dan sikap pemikiran terbuka," tegas Wenger dikutip Daily Mail, Jumat (20/2/2015).
"Ada bahaya jika terdapat orang yang radikal dalam setiap lapisan masyarakat. Sejak saya mengamati pergerakan para pemuda, selalu ada pihak tertentu yang siap melakukan hal radikal radikal dan sebagian besar waktu Anda adalah harus mengontrol mereka," tambahnya.
"Saya tidak berpikir para pelatih setuju dengan perilaku semacam itu. Semua orang harus berjuang melawan hal tersebut. Mengapa Anda tidak melakukannya? Tidak ada alasan sama sekali. Anda harus 100 persen menentangnya. Itu benar-benar konyol," pungkasnya.
Peristiwa memalukan yang dilakukan pendukung Chelsea terjadi saat pertandingan babak 16 besar Liga Champions, Rabu (18/2/2015), di mana timnya kesayangannya bertandang ke Parc des Princes, markas Paris Saint-Germain. Saat pulang menyaksikan laga yang berakhir imbang 1-1, beberapa pendukung klub asal London itu terbukti melakukan aksi rasial dengan mendorong warga kulit hitam saat hendak masuk kereta pulang menuju Inggris.
Pria berkulit hitam yang diketahui bernama Souleymane S didorong tak boleh masuk kereta. Lebih menyedihkan lagi, tiga orang yang terbukti melakukan aksi tak terpuji itu berteriak "Kami rasis, kami rasis dan kami menyukai cara ini,".
(bbk)