Membangun Karakter Positif sejak Dini
A
A
A
Milo terus memberikan kontribusi positif atas perkembangan olahraga di Indonesia, khususnya memberikan wadah kompetisi berkesinambungan sejak usia dini.
Terbukti, selain menggelar ajang bulu tangkis MILO School Competition sejak 2002, lomba lari jalan raya Jakarta 10K sejak 2010, mereka kini memperkenalkan program pembinaan MILO Football Championship. Turnamen itu sangat penting, khususnya menjaring talenta-talenta muda dari ajang sepak bola sejak usia dini. Karena itu, MILO fokus menggelar kompetisi sepak bola antar- Sekolah Dasar yang diikuti lebih dari 1.300 siswa dari 32 sekolah di Jakarta, Medan, dan Makassar.
MILO Football Championship sejatinya bisa menjadi wadah candradimuka tim nasional Indonesia ke depannya. PSSI pun terbantu dengan diadakannya program tersebut. Selain memperkenalkan sepak bola sebagai salah satu cabang olahraga paling populer di Tanah Air, program ini pun bisa menjaring talenta dari seluruh pelosok negeri. Yang jelas, MILO adalah perusahaan swasta yang getol dalam melaksanakan program “Ayo Olahraga”.
MILO juga memberikan kontribusi nyata kepada anak berprestasi kurang mampu dengan mendonasikan 1.000 pasang sepatu olahraga dan memberikan beasiswa sepak bola. Tujuan semua itu untuk mengajarkan mereka, terutama anakanak belajar nilai-nilai penting kehidupan seperti prinsip pantang menyerah, sportivitas, percaya diri, dan kerja sama tim sejak dini.
Semua langkah itu pula yang membuat MILO mendapat penghargaan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berupa Trofi Sanggraha Krida pada 2005. Sementara legendaris bulu tangkis Indonesia Taufik Hidayat bangga terhadap kontribusi MILO.
“Bulu tangkis Indonesia, baik saya maupun PP PBSI bersyukur masih ada salah satu perusahaan, yaitu MILO yang begitu peduli. Padahal, sebetulnya banyak perusahaan yang bisa melakukan itu. Jarang orang mau peduli dan terus konsisten sampai sekarang terus berlanjut,” ujarnya.
Taufik mengatakan, ajang MILO School Competition bertujuan mencari bibit-bibit bulu tangkis masa depan. Di samping itu, dia bersyukur jika ada yang mau, minimal olahraga saja. Karena, hal itu bisa membentuk mereka lebih sportif, membentuk karakter lebih baik, menjauhkan hal negatif.
“Jika sudah jiwanya sportif, kita bisa jadi pribadi yang jujur dan yang pasti sehat. Kalau tidak dari kami, siapa lagi yang bisa membentuk anak-anak muda tersebut?” pungkasnya.
Decky Irawan Jasri
Terbukti, selain menggelar ajang bulu tangkis MILO School Competition sejak 2002, lomba lari jalan raya Jakarta 10K sejak 2010, mereka kini memperkenalkan program pembinaan MILO Football Championship. Turnamen itu sangat penting, khususnya menjaring talenta-talenta muda dari ajang sepak bola sejak usia dini. Karena itu, MILO fokus menggelar kompetisi sepak bola antar- Sekolah Dasar yang diikuti lebih dari 1.300 siswa dari 32 sekolah di Jakarta, Medan, dan Makassar.
MILO Football Championship sejatinya bisa menjadi wadah candradimuka tim nasional Indonesia ke depannya. PSSI pun terbantu dengan diadakannya program tersebut. Selain memperkenalkan sepak bola sebagai salah satu cabang olahraga paling populer di Tanah Air, program ini pun bisa menjaring talenta dari seluruh pelosok negeri. Yang jelas, MILO adalah perusahaan swasta yang getol dalam melaksanakan program “Ayo Olahraga”.
MILO juga memberikan kontribusi nyata kepada anak berprestasi kurang mampu dengan mendonasikan 1.000 pasang sepatu olahraga dan memberikan beasiswa sepak bola. Tujuan semua itu untuk mengajarkan mereka, terutama anakanak belajar nilai-nilai penting kehidupan seperti prinsip pantang menyerah, sportivitas, percaya diri, dan kerja sama tim sejak dini.
Semua langkah itu pula yang membuat MILO mendapat penghargaan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berupa Trofi Sanggraha Krida pada 2005. Sementara legendaris bulu tangkis Indonesia Taufik Hidayat bangga terhadap kontribusi MILO.
“Bulu tangkis Indonesia, baik saya maupun PP PBSI bersyukur masih ada salah satu perusahaan, yaitu MILO yang begitu peduli. Padahal, sebetulnya banyak perusahaan yang bisa melakukan itu. Jarang orang mau peduli dan terus konsisten sampai sekarang terus berlanjut,” ujarnya.
Taufik mengatakan, ajang MILO School Competition bertujuan mencari bibit-bibit bulu tangkis masa depan. Di samping itu, dia bersyukur jika ada yang mau, minimal olahraga saja. Karena, hal itu bisa membentuk mereka lebih sportif, membentuk karakter lebih baik, menjauhkan hal negatif.
“Jika sudah jiwanya sportif, kita bisa jadi pribadi yang jujur dan yang pasti sehat. Kalau tidak dari kami, siapa lagi yang bisa membentuk anak-anak muda tersebut?” pungkasnya.
Decky Irawan Jasri
(ftr)