Presiden Klub Persebaya Tersandung Hukum
A
A
A
SURABAYA - Guncangan hebat menimpa Persebaya Surabaya. Persiapan mereka jelang Indonesia Super League (ISL) terganggu dengan lahirnya status tersangka Presiden Klub Diar Kusuma Putra.
Diar menjadi tersangka atas statusnya sebagai pengurus Kadin Jawa Timur. Status tersebut dikhawatirkan bisa membawa pengaruh pada kondisi finansial tim. Namun, CEO Persebaya Gede Widiade buru-buru menegaskan bahwa Bledug Ijo tidak akan terganggu dengan kondisi yang menimpa Diar. Menurut Gede, sejak awal musim 2015 ini seluruh operasional tim Persebaya sudah di bawah kendalinya sebagai CEO.
“Tidak akan berpengaruh. Sebab, musim ini operasional tim saya handle 100%, mulai awal persiapan hingga sekarang ini, ” kata Gede, kemarin. Musim lalu, meski Gede juga sudah berstatus sebagai CEO Persebaya, perannya memang kurang terlihat. Kendali tim saat itu lebih banyak dijalankan Diar Kusama Putra, Asisten Manajer Amran Said Ali, dan Manajer Coach Rahmad Darmawan.
Sementara musim ini Persebaya melakukan perombakan komposisi manajemen. Sebagai CEO, Gede turun langsung dalam proses persiapan tim, mulai dari perekrutan pemain, program latihan, hingga memindahkan mes Persebaya dari kawasan Menanggal ke Jemursari. Gede juga menunjuk langsung Manajer Tim Persebaya Harry ’Gendhar’ Ruswanto. Selain presiden klub, Diar juga menjabat Direktur Utama PT Mitra Muda Inti Berlian (MMIB) yang sempat menjadi penyokong utama operasional Persebaya.
“Jadi, tidak usah khawatir, Persebaya tetap akan jalan. Soal masalah itu, tidak ada pengaruhnya buat tim,” kata Gede. Gede menuturkan, kontrak kerja dengan beberapa pihak sponsor musim ini juga tetap jalan seperti awal. Sebelumnya, pengusaha properti asal Surabaya itu mengatakan jika musim ini Persebaya masih didukung sponsor musim lalu seperti Emtek dan Avian. Pihak-pihak sponsor masih mendukung Persebaya.
Terkait persiapan tim, Gede menegaskan Persebaya tetap akan berlatih tanpa meliburkan pemain, meski Kompetisi ISL rencananya masih akan bergulir April mendatang. “Tetap latihan seperti biasa, manajemen juga akan mendukung program latihan yang akan dibuat pelatih,” ujarnya. Pelatih Persebaya Ibnu Grahan sempat mengatakan belum bisa membuat program latihan karena menunggu instruksi dari manajemen. Idealnya, sambil menunggu kompetisi bergulir, Persebaya membutuhkan beberapa laga uji coba, termasuk menggelar TC di luar Surabaya jika manajemen menyiapkan anggaran.
Disinggung berapa total pengeluaran Persebaya, selama kompetisi masih dua bulan lebih ini, Gede masih belum menjawab. Yang pasti, untuk pengeluaran pos gaji pemain lebih kecil dibandingkan musim lalu yang mencapai sekitar Rp1,5 miliar. “Untuk pengeluaran per bulan, kami masih menghitungnya,” ucapnya.
Rachmad tomy
Diar menjadi tersangka atas statusnya sebagai pengurus Kadin Jawa Timur. Status tersebut dikhawatirkan bisa membawa pengaruh pada kondisi finansial tim. Namun, CEO Persebaya Gede Widiade buru-buru menegaskan bahwa Bledug Ijo tidak akan terganggu dengan kondisi yang menimpa Diar. Menurut Gede, sejak awal musim 2015 ini seluruh operasional tim Persebaya sudah di bawah kendalinya sebagai CEO.
“Tidak akan berpengaruh. Sebab, musim ini operasional tim saya handle 100%, mulai awal persiapan hingga sekarang ini, ” kata Gede, kemarin. Musim lalu, meski Gede juga sudah berstatus sebagai CEO Persebaya, perannya memang kurang terlihat. Kendali tim saat itu lebih banyak dijalankan Diar Kusama Putra, Asisten Manajer Amran Said Ali, dan Manajer Coach Rahmad Darmawan.
Sementara musim ini Persebaya melakukan perombakan komposisi manajemen. Sebagai CEO, Gede turun langsung dalam proses persiapan tim, mulai dari perekrutan pemain, program latihan, hingga memindahkan mes Persebaya dari kawasan Menanggal ke Jemursari. Gede juga menunjuk langsung Manajer Tim Persebaya Harry ’Gendhar’ Ruswanto. Selain presiden klub, Diar juga menjabat Direktur Utama PT Mitra Muda Inti Berlian (MMIB) yang sempat menjadi penyokong utama operasional Persebaya.
“Jadi, tidak usah khawatir, Persebaya tetap akan jalan. Soal masalah itu, tidak ada pengaruhnya buat tim,” kata Gede. Gede menuturkan, kontrak kerja dengan beberapa pihak sponsor musim ini juga tetap jalan seperti awal. Sebelumnya, pengusaha properti asal Surabaya itu mengatakan jika musim ini Persebaya masih didukung sponsor musim lalu seperti Emtek dan Avian. Pihak-pihak sponsor masih mendukung Persebaya.
Terkait persiapan tim, Gede menegaskan Persebaya tetap akan berlatih tanpa meliburkan pemain, meski Kompetisi ISL rencananya masih akan bergulir April mendatang. “Tetap latihan seperti biasa, manajemen juga akan mendukung program latihan yang akan dibuat pelatih,” ujarnya. Pelatih Persebaya Ibnu Grahan sempat mengatakan belum bisa membuat program latihan karena menunggu instruksi dari manajemen. Idealnya, sambil menunggu kompetisi bergulir, Persebaya membutuhkan beberapa laga uji coba, termasuk menggelar TC di luar Surabaya jika manajemen menyiapkan anggaran.
Disinggung berapa total pengeluaran Persebaya, selama kompetisi masih dua bulan lebih ini, Gede masih belum menjawab. Yang pasti, untuk pengeluaran pos gaji pemain lebih kecil dibandingkan musim lalu yang mencapai sekitar Rp1,5 miliar. “Untuk pengeluaran per bulan, kami masih menghitungnya,” ucapnya.
Rachmad tomy
(ars)