Jadwal ISL Terang, Tim Panasi Mesin Perang
A
A
A
GRESIK - Jadwal baru kick off Indonesia Super League (ISL) 2015 digelar 4 April 2015. Sembari menunggu awal April sesuai kesepakatan PT. Liga Indonesia dan Kemenpora, tim-tim mulai memanasi mesin perang.
Dalam rentang waktu sebulan lebih sebelum kick off, pelatih tak hanya memberikan materi latihan rutin. Tim juga diciptakan seperti nuansa kompetisi, yakni bertanding sebanyak mungkin. Ini menjadi solusi paling logis bagi para pelatih.
"Paling tidak ada tiga uji coba selama Maret nanti kalau kick off benar-benar digelar awal April. Sambil menunggu jadwal yang baru, kalau bisa setiap minggu ada pertandingan. Jadi situasinya seperti kompetisi, jadi bertanding rutin,"jelas Liestiadi, Pelatih Persegres Gresik United.
Liestiadi tidak mempersoalkan bagaimana kualitas lawan tanding nantinya, yang jelas timnya bisa stabil dari aspek fisik maupun teknik. Diakuinya penundaan hingga April sebenarnya terlalu lama karena tim harusnya saat ini sudah berjibaku di ISL 2015.
"Namun tidak ada pilihan lain karena kondisinya memang demikian. Semoga saja ada hikmah positifnya dari penundaan ini, yakni tim bisa jauh lebih solid. Pemain yang bergabung belakangan juga bisa menyesuaikan diri,"sebut pelatih asal Medan ini.
Upaya serupa juga ditempuh Arema Cronus yang menyiapkan beberapa pertandingan uji coba lagi hingga April. Arema selama ini terbilang konsisten dalam menggelar uji coba atau nyaris sepekan sekali. Ini bakal diteruskan hingga ISL dimulai.
"Selama ini Arema setiap minggu mengupayakan ujicoba, walau tergantung kondisi pemain. Rencananya tetap seperti itu agar pemain tidak kehilangan sentuhannya dan tetap bisa merasakan suasana pertandingan. Itu sangat penting," ujar Joko Susilo, Asisten Pelatih Arema Cronus.
Soal banyaknya uji coba selama pramusim, Joko tidak mempersoalkan sejauh itu bisa menjaga kondisi pemain dan tidak ada yang cedera. Pihaknya berharap dalam rentang molornya ISL ini kondisi kebugaran pemain bisa terjaga atau tak ada yang cedera.
"Sebenarnya jadwal yang lama itu ideal untuk Arema. Pemain yang cedera sudah pulih semua, peak performance sudah sangat bagus. Sekarang tugasnya menjaga itu agar tidak ada pemain cedera dan performa tetap stabil," tukas eks striker di era 90-an ini.
Dalam rentang waktu sebulan lebih sebelum kick off, pelatih tak hanya memberikan materi latihan rutin. Tim juga diciptakan seperti nuansa kompetisi, yakni bertanding sebanyak mungkin. Ini menjadi solusi paling logis bagi para pelatih.
"Paling tidak ada tiga uji coba selama Maret nanti kalau kick off benar-benar digelar awal April. Sambil menunggu jadwal yang baru, kalau bisa setiap minggu ada pertandingan. Jadi situasinya seperti kompetisi, jadi bertanding rutin,"jelas Liestiadi, Pelatih Persegres Gresik United.
Liestiadi tidak mempersoalkan bagaimana kualitas lawan tanding nantinya, yang jelas timnya bisa stabil dari aspek fisik maupun teknik. Diakuinya penundaan hingga April sebenarnya terlalu lama karena tim harusnya saat ini sudah berjibaku di ISL 2015.
"Namun tidak ada pilihan lain karena kondisinya memang demikian. Semoga saja ada hikmah positifnya dari penundaan ini, yakni tim bisa jauh lebih solid. Pemain yang bergabung belakangan juga bisa menyesuaikan diri,"sebut pelatih asal Medan ini.
Upaya serupa juga ditempuh Arema Cronus yang menyiapkan beberapa pertandingan uji coba lagi hingga April. Arema selama ini terbilang konsisten dalam menggelar uji coba atau nyaris sepekan sekali. Ini bakal diteruskan hingga ISL dimulai.
"Selama ini Arema setiap minggu mengupayakan ujicoba, walau tergantung kondisi pemain. Rencananya tetap seperti itu agar pemain tidak kehilangan sentuhannya dan tetap bisa merasakan suasana pertandingan. Itu sangat penting," ujar Joko Susilo, Asisten Pelatih Arema Cronus.
Soal banyaknya uji coba selama pramusim, Joko tidak mempersoalkan sejauh itu bisa menjaga kondisi pemain dan tidak ada yang cedera. Pihaknya berharap dalam rentang molornya ISL ini kondisi kebugaran pemain bisa terjaga atau tak ada yang cedera.
"Sebenarnya jadwal yang lama itu ideal untuk Arema. Pemain yang cedera sudah pulih semua, peak performance sudah sangat bagus. Sekarang tugasnya menjaga itu agar tidak ada pemain cedera dan performa tetap stabil," tukas eks striker di era 90-an ini.
(aww)