Penyelesaian Akhir Persib Masih Buruk
A
A
A
BANDUNG - Kendati berhasil mengalahkan wakil Maladewa, New Radiant, di babak penyisihan grup H, AFC Cup 2015 yang telah digelar, Rabu (25/2/2015) kemarin, pelatih Persib Bandung, Djadjang Nurdjaman mengaku belum puas. Pemain Maung Bandung ditudingnya masih buruk dalam hal penyelesaian akhir.
Dalam pertandingan yang dihelat di Stadion Si Jalak Harupat, Persib menang telak 4-1. Namun pelatih yang disapa Djanur itu menilai kalau aksi pasukannya masih jauh dari sempurna.
"Dari hasil pertandingan kemarin (lawan New Radiant) kembali menemui masalah klasik, masih di penyelesaian akhir. Kesannya terlalu terburu-buru. Padahal jika dilihat dari tempo permainan sudah bagus, tapi hasilnya tidak sempurna. Tidak tenang," ujarnya saat ditemui di Mes Persib, Ahmad Yani Bandung, Jumat (27/2/2015).
Djanur menyadari, selama ini penyelesaian akhir masih menjadi masalah klasik di tubuh Maung Bandung. Namun bukan berarti pada setiap sesi latihan perbaikan itu tidak dilakukan.
Dengan begitu, Djanur berharap di laga selanjutnya menghadapi Ayeyawady United di Myanmar pada 11 Maret mendatang, masalah klasik yang dihadapi Maung Bandung tidak terjadi kembali. "Sampai saat ini saya belum mengetahui kekuatan Ayeyawady United. Namun yang saya tahu mereka (Ayeyawady) bermain imbang saat lawan Lao FC. Saya akan mencari dulu kekuatan mereka, cari-cari rekaman video pertandingannya," katanya.
Namun demikian, Djanur memprediksi tidak mudah mengalahkan wakil Myanmar tersebut. Sebab kualitas Liga di Myanmar jauh lebih baik ketimbang Indonesia. "Kayaknya level Myanmar diatas kita. Itu perkiraanya. Dan dari tim-tim yang berada satu grup dengan kita, Myanmar ini yang kayaknya paling kuat," pungkasnya.
Dalam pertandingan yang dihelat di Stadion Si Jalak Harupat, Persib menang telak 4-1. Namun pelatih yang disapa Djanur itu menilai kalau aksi pasukannya masih jauh dari sempurna.
"Dari hasil pertandingan kemarin (lawan New Radiant) kembali menemui masalah klasik, masih di penyelesaian akhir. Kesannya terlalu terburu-buru. Padahal jika dilihat dari tempo permainan sudah bagus, tapi hasilnya tidak sempurna. Tidak tenang," ujarnya saat ditemui di Mes Persib, Ahmad Yani Bandung, Jumat (27/2/2015).
Djanur menyadari, selama ini penyelesaian akhir masih menjadi masalah klasik di tubuh Maung Bandung. Namun bukan berarti pada setiap sesi latihan perbaikan itu tidak dilakukan.
Dengan begitu, Djanur berharap di laga selanjutnya menghadapi Ayeyawady United di Myanmar pada 11 Maret mendatang, masalah klasik yang dihadapi Maung Bandung tidak terjadi kembali. "Sampai saat ini saya belum mengetahui kekuatan Ayeyawady United. Namun yang saya tahu mereka (Ayeyawady) bermain imbang saat lawan Lao FC. Saya akan mencari dulu kekuatan mereka, cari-cari rekaman video pertandingannya," katanya.
Namun demikian, Djanur memprediksi tidak mudah mengalahkan wakil Myanmar tersebut. Sebab kualitas Liga di Myanmar jauh lebih baik ketimbang Indonesia. "Kayaknya level Myanmar diatas kita. Itu perkiraanya. Dan dari tim-tim yang berada satu grup dengan kita, Myanmar ini yang kayaknya paling kuat," pungkasnya.
(bbk)