Saat Suasana Istora Pindah ke Barclaycard Arena

Minggu, 08 Maret 2015 - 08:43 WIB
Saat Suasana Istora Pindah ke Barclaycard Arena
Saat Suasana Istora Pindah ke Barclaycard Arena
A A A
BIRMINGHAM - Cabang bulu tangkis masih menjadi favorit bangsa Indonesia. Di mana pun pergelaran ajang yang melibatkan pebulu tangkis Indonesia, di situ berjubel pendukung, tak terkecuali di Barclaycard Arena yang menjadi arena All England 2015.

Teriakan hingga menyanyikan lagu Indonesia Raya menjadi pemandangan yang membuat suasana berbeda di Birmingham. Maklum selama ini penonton Eropa terbilang adem ayem. Hal ini berbeda dengan yang ditunjukkan ratusan pendukung Indonesia saat menyokong pemain sejak babak awal hingga laga semifinal, Sabtu (7/3/2015).

“Kami ingin meng-istora-kan Barclaycard Arena. Kami ingin para atlet bisa lebih semangat dan merasa tanding di rumah sendiri,” kata Aldo Kaligis, mahasiswa master di University of Manchester yang datang untuk mendukung seperti dikutip Badmintonindonesia, Minggu (8/3/2015).

Ajang nonton bareng All England Open ini bahkan menjadi salah satu program Perhimpunan Pelajar Indonesia di Inggris Raya. Mereka sudah merencanakan ini sejak akhir Januari 2015, dan membantu sesama mahasiswa yang ingin membeli tiket nonton pertandingan.

“Kami ingin nonton atlet Indonesia secara langsung. Dan bagi kami ini adalah cara paling sederhana yang bisa kami lakukan untuk membela negara. Kebanyakan yang datang hari ini dari Birmingham, tapi ada juga yang dari berbagai kota di Inggris,” kata Aldo lagi.

Annisa Aulia, Mahasiswa Master di University of Southampton, mengaku senang bisa memberikan suport para pemain Cipayung. “Rasanya seneng banget, seru bisa langsung datang dan menonton bulu tangkis di sini. Kami sangat bersemangat untuk mendukung. Di sini yang seru hanya penonton Indonesia aja, penonton lain nggak ada yang bisa seheboh kita. Jadi walaupun jauh dari Jakarta, kami berasa di Istora,” ujarnya.

Dengan dukungan yang diberikan, Aulia berharap atlet Indonesia bisa makin semangat. "Dan yakin di mana pun kalian berada, kami pasti selalu mendukung,” imbuh Aulia.

Ternyata bukan hanya pelajar dan mahasiswa yang ingin menjadi saksi kehebatan pemain Indonesia, beberapa keluarga Indonesia yang menetap di Inggris dari berbagai kota juga sengaja datang untuk memberikan dukungan. Mereka datang dengan membawa atribut seperti angklung, bendera Indonesia dan stiker merah-putih yang ditempelkan di wajah. Beberapa di antaranya bahkan menggunakan dresscode berwarna merah dan putih. Semua penonton Indonesia yang hadir tampak bersemangat untuk memberikan dukungan.

Dukungan penuh dari penonton pun disambut hangat oleh para pemain. Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, juara tiga kali berturut di All England ini mengucapkan terima kasih atas dukungan suporter. “Terima kasih untuk dukungan penonton yang hadir hari ini. Kami sangat senang mendapat dukungan penuh, apalagi saat mereka menyanyikan lagu Indonesia Raya, kami menjadi lebih semangat di lapangan. Mohon doanya untuk pertandingan final besok,” kata Tontowi.

“Main dengan sorak penonton seperti ini sama sekali tidak mengganggu konsentrasi kami. Kami justru semakin terpacu untuk memberikan yang terbaik,” tambah Liliyana.

Hal yang sama juga dirasakan oleh Praveen Jordan, atlet ganda campuran. Meski harus kalah di semifinal, Praveen merasa senang mendapat dukungan dari penonton. “Saat di lapangan kami dengar teriakan mereka. Ini bikin kami lebih semangat, karena mendapat dukungan langsung dari mereka. Terima kasih sudah jauh-jauh datang dan berkumpul untuk mendukung kami,” kata Praveen.
(bbk)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9054 seconds (0.1#10.140)