DIY Andalkan Tujuh Cabor di PON Jabar
A
A
A
YOGYAKARTA - KONI Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akan mengandalkan tujuh cabang olahraga (cabor) menghadapi PON XIX 2016 di Jawa Barat. Balap sepeda, wushu, panahan, taekwondo, terbang layang, gantole dan voli pasir adalah cabor yang diandalkan untuk mendulang medali emas.
Wakil Ketua II KONI DIY Mansur MS mengatakan, dari setiap cabang olah raga itu mampu mengantongi 15 medali emas. Namun mereka yakin dari ketujuh cabor andalannya tersebut 12 medali emas optimis bisa direbut oleh kontingen dari DIY.
"Sesuai hasil pemetaan kami, dari 15 emas yang kami targetkan, sudah 12 medali emas yang optimis bisa kami raih dari beberapa cabang olahraga. Cabor-cabor yang akan jadi andalan kami ada tujuh," kata Mansur MS, Senin (9/3/2015) kemarin.
Balap sepeda menurutnya, menjadi cabor yang paling diharapkan bisa menyumbang emas terbanyak. Dari 12 medali yang dipetakan, empat medali diharapkan bisa diperoleh dari balap sepeda. Sementara untuk panahan dan wushu diharapkan masing-masing bisa menyumbangkan dua medali emas.
Sementara untuk empat cabor lainnya, target sementara yang disematkan adalah mampu membawa pulang satu medali emas. "Yang diprediksi bisa menyumbangkan emas sementara ini ada tujuh cabor. Namun diharapkan cabor lain tetap akan dimaksimalkan meski persaingan ketat."
Cabor lain yang dinilai memiliki peluang untuk dimaksimalkan meski persaingan yang dialami akan cukup ketat adalah renang indah, aeromodeling dan balap motor. Khusus renang indah PON lalu berhasil membawa pulang perunggu.
Dengan pemetaan yang dilakukan, selama setahun kedepan KONI DIY menyiapkan enam program untuk persiapan. Mengambil tema PON sebelumnya yakni Jogja Istimewa (Jois) KONI DIY siap untuk melakukan Pemusatan Latihan Daerah (Puslatda). Selain Puslatda, untuk mendukung prestasi dari atlet, Mansur menyebutkam KONI DIY juga sudah menyiapkan agenda try out. Pengiriman atlet ke luar negeri tersebut diklaim sudah mendapatkan restu dari Ketua Umum KONI DIY GBPH Prabukusumo.
"Kami kembali menggunakan tema Jois untuk Puslatda kali ini. Program yang telah disiapkan diantaranya, Puslatda Pra PON, pelaksanaan tes fisik, tes kesehatan dan tes psikologi atlet, pemberian bimbingan karakter bagi atlet dan ofisial serta menggiatkan monitoring dan evaluasi. Dengan program-program tersebut, kami berharap target tersebut bisa dipenuhi," tandas staf pengajar UNY tersebut.
Wakil Ketua II KONI DIY Mansur MS mengatakan, dari setiap cabang olah raga itu mampu mengantongi 15 medali emas. Namun mereka yakin dari ketujuh cabor andalannya tersebut 12 medali emas optimis bisa direbut oleh kontingen dari DIY.
"Sesuai hasil pemetaan kami, dari 15 emas yang kami targetkan, sudah 12 medali emas yang optimis bisa kami raih dari beberapa cabang olahraga. Cabor-cabor yang akan jadi andalan kami ada tujuh," kata Mansur MS, Senin (9/3/2015) kemarin.
Balap sepeda menurutnya, menjadi cabor yang paling diharapkan bisa menyumbang emas terbanyak. Dari 12 medali yang dipetakan, empat medali diharapkan bisa diperoleh dari balap sepeda. Sementara untuk panahan dan wushu diharapkan masing-masing bisa menyumbangkan dua medali emas.
Sementara untuk empat cabor lainnya, target sementara yang disematkan adalah mampu membawa pulang satu medali emas. "Yang diprediksi bisa menyumbangkan emas sementara ini ada tujuh cabor. Namun diharapkan cabor lain tetap akan dimaksimalkan meski persaingan ketat."
Cabor lain yang dinilai memiliki peluang untuk dimaksimalkan meski persaingan yang dialami akan cukup ketat adalah renang indah, aeromodeling dan balap motor. Khusus renang indah PON lalu berhasil membawa pulang perunggu.
Dengan pemetaan yang dilakukan, selama setahun kedepan KONI DIY menyiapkan enam program untuk persiapan. Mengambil tema PON sebelumnya yakni Jogja Istimewa (Jois) KONI DIY siap untuk melakukan Pemusatan Latihan Daerah (Puslatda). Selain Puslatda, untuk mendukung prestasi dari atlet, Mansur menyebutkam KONI DIY juga sudah menyiapkan agenda try out. Pengiriman atlet ke luar negeri tersebut diklaim sudah mendapatkan restu dari Ketua Umum KONI DIY GBPH Prabukusumo.
"Kami kembali menggunakan tema Jois untuk Puslatda kali ini. Program yang telah disiapkan diantaranya, Puslatda Pra PON, pelaksanaan tes fisik, tes kesehatan dan tes psikologi atlet, pemberian bimbingan karakter bagi atlet dan ofisial serta menggiatkan monitoring dan evaluasi. Dengan program-program tersebut, kami berharap target tersebut bisa dipenuhi," tandas staf pengajar UNY tersebut.
(akr)