Striker Brasil Ini Tuntut Persegres Bayar Kompensasi
A
A
A
GRESIK - Pencoretan striker Diego Gama de Oliviera masih memantik problem bagi Persegres Gresik United. Antara manajemen Persegres dan Diego masih terlibat selisih pendapat terkait pemberian kompensasi menyusul pemutusan kontrak pemain asal Brasil tersebut.
Manajemen ingin masalah ini diselesaikan dengan kekeluargaan, tentunya dengan kompensasi tak begitu besar. Sebab Diego diputus kontraknya ketika sama sekali belum bermain di kompetisi resmi atau Indonesia Super League (ISL).
Sedangkan pihak Diego Gama tetap berpegang pada fakta bahwa dirinya sudah sempat teken kontrak resmi di Persegres. Karena Persegres melakukan pemutusan kontrak sepihak, dirinya meminta ada kompensasi sebesar 25 persen dari total nilai kontrak.
Perbedaan tersebut membuat persoalan masih terus berlanjut dan tak juga menemukan titik temu. Diego Gama tetap pilih tinggal di Surabaya sambil menunggu kompensasi dari tim Laskar Joko Samudro. "Saya masih di Surabaya dan tetap menunggu kompensasi 25 persen," kata Diego Gama.
Sementara manajemen Persegres keberatan membayar kompensasi sebesar itu dan menginginkan penyelesaian secara kekeluargaan. Manajer Persegres Bagoes Cahyo Yuwono menginginkan masalah ini cepat selesai dan tidak sampai berbuntut panjang.
"Diego Gama sama sekali belum bermain di ISL. Dia juga baru main dua kali uji coba sebelum kontraknya dibatalkan. Jadi kami berharap kompensasi diberikan atas azas kekeluargaan. Persegres mempunyai itikad baik dalam persoalan ini dan semoga Diego bisa menerimanya," jelas Bagoes.
Namun Bagoes tak merinci nominal kompensasi kekeluargaan yang ditawarkan manajemen tersebut dengan alasan privasi internal Persegres. Dia berharap perselisihan dengan Diego tuntas sebelum ISL digelar. "Kalau bisa lebih cepat kan lebih baik," tambahnya.
Dia juga meminta agen yang menaungi eks pemain Pusamania Borneo FC itu turut memberikan
bantuan pemecahan masalah. "Dalam hal ini agen juga turut berperan. Saya berharap agen memberikan masukan yang bagus kepada Diego agar masalah tak berlarut-larut," tandasnya.
(Baca : Transfer Tersingkat di Liga Indonesia)
Diego Gama menjadi pemain dengan kontrak tersingkat musim ini. Hanya setelah dua pekan tandatangan kontrak, dia tersingkir karena tak mampu menunjukkan progres memuaskan dalam program uji coba kontra PSM Makassar dan Persela Lamongan.
Pemutusan kontraknya juga dipengaruhi sosok lain, yakni Herman Dzumafo Epandi yang datang ke Gresik untuk seleksi. Belakangan pelatih Liestiadi lebih tertarik menggunakan tenaga Dzumafo yang lebih menjanjikan di preseason
Manajemen ingin masalah ini diselesaikan dengan kekeluargaan, tentunya dengan kompensasi tak begitu besar. Sebab Diego diputus kontraknya ketika sama sekali belum bermain di kompetisi resmi atau Indonesia Super League (ISL).
Sedangkan pihak Diego Gama tetap berpegang pada fakta bahwa dirinya sudah sempat teken kontrak resmi di Persegres. Karena Persegres melakukan pemutusan kontrak sepihak, dirinya meminta ada kompensasi sebesar 25 persen dari total nilai kontrak.
Perbedaan tersebut membuat persoalan masih terus berlanjut dan tak juga menemukan titik temu. Diego Gama tetap pilih tinggal di Surabaya sambil menunggu kompensasi dari tim Laskar Joko Samudro. "Saya masih di Surabaya dan tetap menunggu kompensasi 25 persen," kata Diego Gama.
Sementara manajemen Persegres keberatan membayar kompensasi sebesar itu dan menginginkan penyelesaian secara kekeluargaan. Manajer Persegres Bagoes Cahyo Yuwono menginginkan masalah ini cepat selesai dan tidak sampai berbuntut panjang.
"Diego Gama sama sekali belum bermain di ISL. Dia juga baru main dua kali uji coba sebelum kontraknya dibatalkan. Jadi kami berharap kompensasi diberikan atas azas kekeluargaan. Persegres mempunyai itikad baik dalam persoalan ini dan semoga Diego bisa menerimanya," jelas Bagoes.
Namun Bagoes tak merinci nominal kompensasi kekeluargaan yang ditawarkan manajemen tersebut dengan alasan privasi internal Persegres. Dia berharap perselisihan dengan Diego tuntas sebelum ISL digelar. "Kalau bisa lebih cepat kan lebih baik," tambahnya.
Dia juga meminta agen yang menaungi eks pemain Pusamania Borneo FC itu turut memberikan
bantuan pemecahan masalah. "Dalam hal ini agen juga turut berperan. Saya berharap agen memberikan masukan yang bagus kepada Diego agar masalah tak berlarut-larut," tandasnya.
(Baca : Transfer Tersingkat di Liga Indonesia)
Diego Gama menjadi pemain dengan kontrak tersingkat musim ini. Hanya setelah dua pekan tandatangan kontrak, dia tersingkir karena tak mampu menunjukkan progres memuaskan dalam program uji coba kontra PSM Makassar dan Persela Lamongan.
Pemutusan kontraknya juga dipengaruhi sosok lain, yakni Herman Dzumafo Epandi yang datang ke Gresik untuk seleksi. Belakangan pelatih Liestiadi lebih tertarik menggunakan tenaga Dzumafo yang lebih menjanjikan di preseason
(aww)