Minus Medali, Tim Basket Terancam Tak Tampil di SEA Games 2017

Jum'at, 13 Maret 2015 - 17:17 WIB
Minus Medali, Tim Basket...
Minus Medali, Tim Basket Terancam Tak Tampil di SEA Games 2017
A A A
YOGYAKARTA - Timnas Basket Indonesia mendapatkan ancaman dari Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima). Kalau di SEA Games 2015 Singapura minus medali, maka cabang bola basket tidak akan disertakan di SEA Games 2017.

Ancaman tersebut oleh Ketua Umum PP Perbasi Anggito Abimanyu dijadikan motivasi untuk menggeber para atletnya berprestasi di Negeri Singa. Saat ini tim basket masih melakukan seleksi meski proses latihan sudah dilakukan sejak Desember tahun lalu.

"Kita sudah tidak lagi ada eksperimen. Targetnya membawa kembali medali. Medali apa tentunya yang terbaik," tandasnya di sela-sela memantau persiapan Munas Perbasi di Univevrsity Club (UC) UGM, Jumat (13/3/2015).

Timnas menurut Anggito yang akan segera meletakan jabatannya di Perbasi tersebut, saat ini sudah mendapatkan dukungan sponsor. Untuk timnas putra, PT Pertamina menjadi sponsor utama, sementara di timnas putri mendapatkan dukungan dari BRI. Tercatat sudah ada 15 pemain terpilih yang mengikuti pemusatan pelatihan dibawah coach Fictor G. Roring sejak akhir tahun lalu.

Dari 15 nama yang sudah terpilih, Anggito menyebutkan hanya akan mengirimkan 12 nama ke Singapura. "Yang berangkat hanya 12, tapi mempertimbangkan segala kemungkinan pemusatan tetap berisi 15 atlet," tandas Anggito yang hanya mau menjadi Ketua Umum PP Perbasi satu periode tersebut.

Sementara itu di tengah-tengah putaran NBL Indonesia sesi 2014-2015, pemusatan latihan pemain timnas dilakukan disela-sela rehat antar-putaran kompetisi. Meski cukup berat dijalani, hal tersebut diyakni tidak akan menganggu kesiapan timnas menghadapi laga membela negara.

"Ini sudah menjadi risiko sebagai pemain profesional. Meski pemusatan hanya dilakukan disela-sela kompetisi, tapi kita yang ada di timnas sudah siap untuk memberikan yang terbaik," tandas salah satu pemain Timnas Basket Indonesia Christian Ronaldo Sitepu yang biasa di sapa Dodo.

Pemain dari klub SM BRItama Jakarta tersebut mengatakan, sejak awal seleksi pemain timnas, pelatih hanya mempertimbangkan teknis dan kualitas. Sementara untuk fisik dipercayakan pada masing-masing klub. Sementara untuk latihan yang dilakukan lebih kepada membangun komunikasi antar pemain.

Hal senada diungkapkan pemain timnas lainnya Ponsianus Nyoman Indrawan yang bermain untuk Pelita Jaya EMP Jakarta. Menurutnya, pemusatan latihan secara intensif baru dilakukan setelah kompetisi NBL Indonesia selesai di Mei mendatang. Selama satu bulan pemain akan dikumpulkan di TC Senayan sebelum diberangkatkan ke Singapura.
(bbk)
Copyright ©2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0887 seconds (0.1#10.140)