Dua Hari Koma, Petinju Ini Meregang Nyawa

Senin, 16 Maret 2015 - 19:48 WIB
Dua Hari Koma, Petinju Ini Meregang Nyawa
Dua Hari Koma, Petinju Ini Meregang Nyawa
A A A
BRISBANE - Olah raga tinju adalah olah raga kontak fisik yang sangat berbahaya. Salah sedikit, maka akibatnya bakal seperti Braydon Smith yang meninggal setelah dua hari mengalami koma.

Dilansir The New Daily, Senin (16/3/2015), Smith sebelumnya menjalani pertarungan melawan petinju Filipina John Moralde dalam perebutan gelar kelas bulu WBC Asian Boxing Council Continental di Rumours International Convention Centre, Sabtu (14/3/2015). Ternyata 90 menit pasca dinyatakan kalah keputusan bulat, dia ambruk tak sadarkan diri hingga langsung dilarikan ke rumah sakit.

Setelah dua hari koma di rumah sakit di Brisbane, Australia, Smith akhirnya menghadap sang ilahi. Juru bicara keluarganya, James O'Shea, mengatakan kliennya ambruk setelah memberi ucapan selamat pada lawannya kemudian berjalan ke ruang gantinya. Diduga Smith menderita pembengkakan di otaknya.

Selain itu, Smith juga diketahui seorang mahasiswa tahun terakhir yang sedang berjuang mendapatkan gelar sarjana hukum di University of Southern Queensland, Australia. Setelah laga, O'Shea mengungkapkan kliennya selalu gelisah dan banyak bicara.

Smith punya julukan "The Great White" ketika berada di atas ring. Menurut O'Shea, petinju berusia 23 tahun itu punya mimpi merubah citra tinju negaranya, Australia.

"Dia benar-benar ingin mengubah citra tinju. Banyak sekali di Australia, olahraga ini mendapat cap buruk. Tujuan besar dari hidupnya adalah membuktikan pada orang-orang tersebut jika olahraga ini tidaklah buruk. Dan begitu banyak orang mengaguminya," beber O'Shea.

Untuk mengenang mendiang Smith, tanda pagar "prayforbrayd" memenuhi lini masa media sosial. Smith digambarkan sebagai pria sejati dari perserikatan tinju.
(rus)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2537 seconds (0.1#10.140)
pixels