Tertinggal 14 Poin
Tertinggal 14 Poin
A
A
A
ROMA - Kekalahan 0-2 dari Sampdoria di Stadio Olimpico Roma, dini hari kemarin, diyakini menutup peluang AS Roma meraih scudetto. Kini, Serigala Ibu Kota Italia itu berjarak 14 poin dari Juventus.
Meski masih memiliki 11 laga sisa, peluang menyalip Si Nyonya Besar di tikungan akhir kemungkinan besar akan sangat sulit dilakukan. Sebab, Roma kerap membuang-buang peluang memenangkan pertandingan.
Sebelum dikalahkan I Blucerchiati misalnya, mereka bermain imbang delapan kali dari sembilan pertandingan Seri A beruntun. Dampaknya, dari total 27 pertandingan yang sudah dilewati musim ini, 13 kemenangan, 11 kali imbang, dan 3 kali kalah sudah ditelan Roma. Hasil itu jelas berbanding jauh dengan catatan Juventus, yaitu 19 kemenangan, 7 hasil imbang, dan hanya menelan 1 kekalahan.
Lemahnya kontribusi para pemain di lini depan dinilai Rudi Garcia menjadi penyebab melempemnya penampilan Roma sejak pergantian tahun. Dari empat striker yang memiliki kesempatan bertanding di atas 10 kali, tidak satu pun yang mampu menembus setidaknya 10 gol di Seri A. Sumbangan terbesar diberikan Adem Ljajic dengan delapan gol. Lalu, Francesco Totti (5 gol), Gervinho (2 gol), dan Juan Iturbe (1 gol).
”Saya selalu menyatakan kami tidak pernah kesulitan menciptakan peluang mencetak gol. Sebab, ada banyak usaha yang dilakukan. Sayang, kami perlu menemukan kembali sentuhansentuhan untuk mencetak gol. Kami selalu gagal mengubah peluang itu menjadi gol,” ungkap Garcia, dilansir Football Italia. Buntut kekalahan dari Sampdoria ternyata tidak hanya menjauhkan Roma dari Juventus.
Posisi 2 klasemen juga terancam diambil alih Lazio. Elang Ibu Kota Italiaitu pekan ini duduk di posisi 3 dengan koleksi 49 poin alias berselisih 1 poin dengan Roma. Lazio berhasil memperkecil jarak setelah sukses menghajar Torino dua gol tanpa balas di Stadio Olimpico Turin, dini hari kemarin, lewat aksi impresif Felipe Anderson. Berbanding terbalik dengan Roma, hasil positif itu membuat Stefano Mauri dkk mencatatkan hasil membanggakan lima kemenangan beruntun di Seri A.
Dengan capaian tersebut, bukan tidak mungkin posisi yang dimiliki Roma saat ini bisa disambar Lazio. Pasalnya, posisi 2 di klasemen akhir memiliki makna tiket otomatis fase grup Liga Champions musim depan. Lazio diyakini bisa mengudeta Roma karena masih akan ada Derby della Capitale, yang rencananya berlangsung pada pekan 37. Laga akan digelar dengan Lazio bertindak sebagai tuan rumah.
”Kami percaya akan mampu lolos ke Liga Champions sejak awal musim, meski sebenarnya tidak memulai start dengan bagus pada awal musim. Kami terus berjuang sampai akhirnya ada di posisi 3. Mulai sekarang harus percaya diri dengan kemampuan kami. Saya yakin tim ini akan mampu mendapatkan tujuan yang lebih tinggi di akhir kompetisi,” tutur Anderson.
Selain Roma dan Lazio, runnerupjuga menjadi target Napoli dan Fiorentina. Kedua tim tepat berada di belakang Lazio. Bahkan, Sampdoria juga masih memiliki kesempatan berada tepat di bawah Juventus. Dengan kompetisi yang masih menyisakan banyak pertandingan, peluang kelima tim masih sangat besar.
Decky irawan jasri
Meski masih memiliki 11 laga sisa, peluang menyalip Si Nyonya Besar di tikungan akhir kemungkinan besar akan sangat sulit dilakukan. Sebab, Roma kerap membuang-buang peluang memenangkan pertandingan.
Sebelum dikalahkan I Blucerchiati misalnya, mereka bermain imbang delapan kali dari sembilan pertandingan Seri A beruntun. Dampaknya, dari total 27 pertandingan yang sudah dilewati musim ini, 13 kemenangan, 11 kali imbang, dan 3 kali kalah sudah ditelan Roma. Hasil itu jelas berbanding jauh dengan catatan Juventus, yaitu 19 kemenangan, 7 hasil imbang, dan hanya menelan 1 kekalahan.
Lemahnya kontribusi para pemain di lini depan dinilai Rudi Garcia menjadi penyebab melempemnya penampilan Roma sejak pergantian tahun. Dari empat striker yang memiliki kesempatan bertanding di atas 10 kali, tidak satu pun yang mampu menembus setidaknya 10 gol di Seri A. Sumbangan terbesar diberikan Adem Ljajic dengan delapan gol. Lalu, Francesco Totti (5 gol), Gervinho (2 gol), dan Juan Iturbe (1 gol).
”Saya selalu menyatakan kami tidak pernah kesulitan menciptakan peluang mencetak gol. Sebab, ada banyak usaha yang dilakukan. Sayang, kami perlu menemukan kembali sentuhansentuhan untuk mencetak gol. Kami selalu gagal mengubah peluang itu menjadi gol,” ungkap Garcia, dilansir Football Italia. Buntut kekalahan dari Sampdoria ternyata tidak hanya menjauhkan Roma dari Juventus.
Posisi 2 klasemen juga terancam diambil alih Lazio. Elang Ibu Kota Italiaitu pekan ini duduk di posisi 3 dengan koleksi 49 poin alias berselisih 1 poin dengan Roma. Lazio berhasil memperkecil jarak setelah sukses menghajar Torino dua gol tanpa balas di Stadio Olimpico Turin, dini hari kemarin, lewat aksi impresif Felipe Anderson. Berbanding terbalik dengan Roma, hasil positif itu membuat Stefano Mauri dkk mencatatkan hasil membanggakan lima kemenangan beruntun di Seri A.
Dengan capaian tersebut, bukan tidak mungkin posisi yang dimiliki Roma saat ini bisa disambar Lazio. Pasalnya, posisi 2 di klasemen akhir memiliki makna tiket otomatis fase grup Liga Champions musim depan. Lazio diyakini bisa mengudeta Roma karena masih akan ada Derby della Capitale, yang rencananya berlangsung pada pekan 37. Laga akan digelar dengan Lazio bertindak sebagai tuan rumah.
”Kami percaya akan mampu lolos ke Liga Champions sejak awal musim, meski sebenarnya tidak memulai start dengan bagus pada awal musim. Kami terus berjuang sampai akhirnya ada di posisi 3. Mulai sekarang harus percaya diri dengan kemampuan kami. Saya yakin tim ini akan mampu mendapatkan tujuan yang lebih tinggi di akhir kompetisi,” tutur Anderson.
Selain Roma dan Lazio, runnerupjuga menjadi target Napoli dan Fiorentina. Kedua tim tepat berada di belakang Lazio. Bahkan, Sampdoria juga masih memiliki kesempatan berada tepat di bawah Juventus. Dengan kompetisi yang masih menyisakan banyak pertandingan, peluang kelima tim masih sangat besar.
Decky irawan jasri
(ars)
Explore More