Katup Desmodromic Ducati Repotkan Yamaha-Honda

Rabu, 18 Maret 2015 - 23:38 WIB
Katup Desmodromic Ducati...
Katup Desmodromic Ducati Repotkan Yamaha-Honda
A A A
DOHA - Direktur teknik Ducati Gigi Dall'Igna mengungkapkan kunci sukses timnya bisa menggoyang dominasi Yamaha dan Honda di tes pramusim MotoGP ketiga di Qatar. Menurutnya, teknologi katup desmodromic ciri khas pabrikan asal Italia itu jadi senjata rahasia yang sukses menumbangkan dua pabrikan saingannya itu.

Dua pembalap Ducati, Andrea Dovizioso dan Andrea Iannone sukses jadi yang tercepat di Sirkuit Losail, Doha, Qatar. Dari dua kali sesi pengujian, mereka silih bergantian jadi yang tercepat mengalahkan pembalap Honda dan Yamaha; Marc Marquez, Jorge Lorenzo, dan Valentino Rossi.

(Baca juga: Marquez Resmi Musuhi Ducati)

Marquez pun mengakui motor Ducati bakal jadi saingan barunya musim ini. Sedangkan direktur Yamaha Massimo Meregalli sudah lebih dulu meletupkan kekesalannya dikalahkan Ducati.

Gigi pun mengungkapkan alasan Ducati bisa tampil kompetitif di Qatar. Teknologi katup desmodromic yang tak bisa diterapkan tim lain adalah senjata rahasia timnya selama di Qatar.

"Jika saya berada di tim lain, mungkin saya tidak akan menggunakan sistem desmodromic sebab sistem ini selain memiliki banyak potensi, juga cukup rumit. Jadi jika tidak memiliki pengetahuan soal melakukan hal ini cukup sulit. Tapi kami Ducati memiliki banyak pengalaman dengan sistem ini dan pada akhirnya ini jadi keuntungan dibandingkan solusi lainnya," ucap Gigi dilansir Crash, Rabu (18/3/2015).

Desmodromic adalah teknologi yang diciptakan perancang mesin Ducati asal Italia Fabio Taglioni pada era 1950-an. Teknologi tersebut berupa mesin yang punya sistem buka tutup katup bahan bakar udara tanpa menggunakan per. Teknologi tersebut sulit ditiru yang hingga kini jadi ciri khas Ducati.

(Baca juga: Ducati Calon Raja Jalanan di MotoGP 2015)

Pesaing Ducati lainnya seperti Honda, Yamaha, Suzuki dan Aprilia masih menggunakan teknologi pneumatic-valve (teknologi F1). Gigi menambahkan, teknologi katup desmodromic masih lebih baik, yang terbukti hasilnya selama tes di Qatar.

"Menurut pendapat saya, kami punya keuntungan yang hampir sama dengan sistem pneumatik. Tetapi pada kecepatan rendah, gesekan masih kurang. Kinerja keseluruhan mesin saya pikir masih lebih baik Desmodromic," sambungnya.

(Baca juga: Rossi Kecele, Mantera SSG Terbukti Tidak Ampuh)
(rus)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0685 seconds (0.1#10.140)