APLGI Optimistis Turis Golf ke Indonesia Naik Dua Kali Lipat
A
A
A
JAKARTA - Keputusan pemerintah membebaskan visa turis dari 30 negara disambut gembira oleh Asosiasi Pemilik Lapangan Golf Indonesia (APLGI). APLGI optimistis jumlah wisatawan golf yang datang ke Indonesia meningkat dua kali lipat. China, Jepang, dan Korea Selatan merupakan tiga negara di Asia Pasifik yang mendapatkan pembebasan visa.
''China, Jepang, dan Korea Selatan merupakan pasar asing terbesar bagi lapangan-lapangan golf di Indonesia. Dengan kebijakan itu, kami yakin jumlah pegolf dari ketiga negara tersebut akan semakin banyak datang ke Indonesia, paling tidak dua kali lipat dari tahun sebelumnya,''kata Sekjen APLGI Wahyu Afandi Harun di Jakarta, Rabu (18/3).
Pengumuman penambahan negara yang bebas visa disampaikan Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya pada Senin (16/3) lalu. Dengan penambahan ini, ada 45 negara yang bebas visa masuk ke Indonesia. Pekan lalu, Menpar menyatakan siap mendukung promosi wisata golf Indonesia. Dia juga menyambut positif ajakan APLGI untuk segera membentuk kelompok kerja (pokja) untuk bersama-sama mencari formula yang tepat untuk untuk mengembangkan wisata golf di Indonesia.
''Kita akan membantu memromosikan potensi wisata golf di Indonesia. Kita tidak akan mensponsori sebuah turnamen, tapi lebih ke promosi golf secara lebih luas. Kita sudah bertemu dengan Fox dan Discovery Channel untuk memromosikan pariwisata Indonesia, nantinya juga termasuk golf. Memang biayanya mahal, tapi marketing persepsi lebih penting daripada realita, itu yang sedang kita upayakan. Selama ini kita selalu fokus mengurus event, tapi promosinya kurang,''kata Menpar saat beraudiensi dengan Asosiasi Pemilik Lapangan Golf Indonesia (APLGI), pekan lalu.
APLGI diwakili oleh Hendro S. Gondokusumo (Ketua Umum), Budiarsa Sastrawinata (Ketua I), Moedjianto S. Tjahjono (Ketua II), dan Wahyu A. Harun (Sekretaris Jenderal). Golf bukan hanya menjadi olahraga yang semakin banyak digemari masyarakat dunia, tapi juga menjadi potensi wisata yang menggiurkan. Nilai penjualan paket wisata golf di dunia cukup besar.
International Association of Golf Tour Operators (IAGTO) yang merupakan organisasi global trade untuk industri pariwisata golf dunia, menyebutkan, para operator tur golf yang merupakan anggota mereka mengontrol 80% penjualan paket wisata golf di seluruh dunia setara dengan lebih dari 2,1 miliar euro per tahun.
Sekjen APLGI Wahyu A. Harun menjelaskan bahwa spend money wisatawan golf lebih besar, bisa mencapai tiga kali lipat dari wisatawan biasa. Masih banyak potensi wisata golf di Indonesia yang belum digarap secara maksimal. Salah satunya lapangan-lapangan golf yang berada di kawasan Jagorawi.
Jika dibuat paket menarik bermain di beberapa lapangan di wilayah tersebut, tentu akan menjadi daya tarik bagi wisatawan asing. Dalam satu kunjungan ke Indonesia, mereka bisa mendapatkan banyak pengalaman di berbagai lapangan sekaligus. Diprediksikan ada lebih dari 1 juta wisatawan golf asing yang datang ke Asia dalam tahun 2015. Mereka akan mengunjungi negara-negara yang memiliki pilihan lapangan golf yang menarik, yaitu Thailand, Vietnam, Malaysia, Cina, dan juga Indonesia.
''China, Jepang, dan Korea Selatan merupakan pasar asing terbesar bagi lapangan-lapangan golf di Indonesia. Dengan kebijakan itu, kami yakin jumlah pegolf dari ketiga negara tersebut akan semakin banyak datang ke Indonesia, paling tidak dua kali lipat dari tahun sebelumnya,''kata Sekjen APLGI Wahyu Afandi Harun di Jakarta, Rabu (18/3).
Pengumuman penambahan negara yang bebas visa disampaikan Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya pada Senin (16/3) lalu. Dengan penambahan ini, ada 45 negara yang bebas visa masuk ke Indonesia. Pekan lalu, Menpar menyatakan siap mendukung promosi wisata golf Indonesia. Dia juga menyambut positif ajakan APLGI untuk segera membentuk kelompok kerja (pokja) untuk bersama-sama mencari formula yang tepat untuk untuk mengembangkan wisata golf di Indonesia.
''Kita akan membantu memromosikan potensi wisata golf di Indonesia. Kita tidak akan mensponsori sebuah turnamen, tapi lebih ke promosi golf secara lebih luas. Kita sudah bertemu dengan Fox dan Discovery Channel untuk memromosikan pariwisata Indonesia, nantinya juga termasuk golf. Memang biayanya mahal, tapi marketing persepsi lebih penting daripada realita, itu yang sedang kita upayakan. Selama ini kita selalu fokus mengurus event, tapi promosinya kurang,''kata Menpar saat beraudiensi dengan Asosiasi Pemilik Lapangan Golf Indonesia (APLGI), pekan lalu.
APLGI diwakili oleh Hendro S. Gondokusumo (Ketua Umum), Budiarsa Sastrawinata (Ketua I), Moedjianto S. Tjahjono (Ketua II), dan Wahyu A. Harun (Sekretaris Jenderal). Golf bukan hanya menjadi olahraga yang semakin banyak digemari masyarakat dunia, tapi juga menjadi potensi wisata yang menggiurkan. Nilai penjualan paket wisata golf di dunia cukup besar.
International Association of Golf Tour Operators (IAGTO) yang merupakan organisasi global trade untuk industri pariwisata golf dunia, menyebutkan, para operator tur golf yang merupakan anggota mereka mengontrol 80% penjualan paket wisata golf di seluruh dunia setara dengan lebih dari 2,1 miliar euro per tahun.
Sekjen APLGI Wahyu A. Harun menjelaskan bahwa spend money wisatawan golf lebih besar, bisa mencapai tiga kali lipat dari wisatawan biasa. Masih banyak potensi wisata golf di Indonesia yang belum digarap secara maksimal. Salah satunya lapangan-lapangan golf yang berada di kawasan Jagorawi.
Jika dibuat paket menarik bermain di beberapa lapangan di wilayah tersebut, tentu akan menjadi daya tarik bagi wisatawan asing. Dalam satu kunjungan ke Indonesia, mereka bisa mendapatkan banyak pengalaman di berbagai lapangan sekaligus. Diprediksikan ada lebih dari 1 juta wisatawan golf asing yang datang ke Asia dalam tahun 2015. Mereka akan mengunjungi negara-negara yang memiliki pilihan lapangan golf yang menarik, yaitu Thailand, Vietnam, Malaysia, Cina, dan juga Indonesia.
(aww)