Lima Momen Spektakuler di El Clasico
A
A
A
BARCELONA - Laga klasik bertajuk El Clasio yang mempertemukan dua klub raksasa Spanyol, Barcelona dan Real Madrid bakal kembali tersaji di Camp Nou, Senin (23/30 dini hari nanti WIB. Dengan bumbu persaingan abadi antara keduanya, tidak terkecuali dalam laga lanjutan Liga Spanyol musim 2014-2015 nanti, laga nanti bisa dipastikan berlangsung sengit.
Barca berambisi menambah keunggulan di puncak klasemen saat menjamu rival terkuat mereka, di Camp Nou. Skuat Catalan dipandang tengah dalam performa terbaik, merangkai 17 kemenangan dari 19 pertandingan tahun ini yang tidak hanya membawa mereka ke pucuk tabel, tapi juga menyegel perempat-final Liga Champions, dan final Copa del Rey.
Laga El Clasico kerap menghadirkan berbagai momen terbaik dalam sepak bola Spanyol dan sepertinya tidak terkecuali pada laga Clasico ke 230, dini hari nanti. Dari berbagai moment terbaik yang pernah terjadi di laga klasik tersebut, Sindonews coba merangkumnya dalam lima moment terbaik El Clasico yang mempertemukan dua klub terbesar di Spanyol.
1. Pembantaian Laudrup di Kedua Kubu
Setelah membantu Barcelona meraih gelar Liga Spanyol di musim 1993-1994, Michael Laudrup menjadi musuh nomor satu di laga El Clasico perdana saat mengenakan jersey Real Madrid. Laudrup menjadi sanksi kemenangan telak kubu Los Blancos atas Barca 5-0 pada 7 Januari 1995. Saat itu Ivan Zamorano mencetak hattrick dan Luis Enrique plus Amavisca menambah skor yang membuat Barca tertunduk lesu.
Laudrup sepertinya menjadi satu-satunya pemain yang pernah merasakan pembantaian di kedua kubu. Sebelumnya saat ia masih berseragam Barcelona, pernah juga merasakan nikmatnya melumat Madrid. Kala itu tiga gol dari Romario dan dilengkapi oleh Ronald Koeman dan Iglesias memberikan kemenangan besar buat Catalan di Berneabeu.
Legenda Denmark ini menciptakan rekor unik dalam sejarah El Clasico. Ia menjadi satu-satunya pemain yang bisa merasakan nikmatnya pembantaian ketika berada di masing-masing klub. Laudrup juga pernah memberikan gelar tertinggi di Spanyol untuk kedua klub yang berseteru abadi tersebut.
2. Luis Figo dan Kepala Babi
Enam tahun setelah Laudrup pindah ke klub Ibukota Spanyol dari Barcelona, Luis Figo melakukan hal yang sama untuk memecahkan rekor dunia dan menandai era Galacticos di Santiago Bernabeu. Figo kembali lagi ke Camp Nou pada Oktober 2000 dan hingga lawatan ketiga pada November 2002 menjadi momen yang tidak bisa dilupakan pemain asal Portugal itu.
Kepindahan Figo ke Madrid, membuat fans Catalan menjulukinya sebagai penghianat. Puncak kemarahan publik Camp Nou terjadi dalam semifinal Liga Champions musim 2001-2002. Saat itu Figo hendak melakukan sepak pojok dan sebuah benda terlempar dari tribun penonton. Beruntung Figo tak terkena karena benda itu adalah kepala babi goreng yang dibakar Cules khusus untuknya.
Bahkan, Figo sempat diancam akan dibunuh kalau berani menjejakkan kaki ke stadion kebanggaan rakyat Catalan. Kemampuan Figo memang tidak perlu diragukan lagi, tapi buat pendukung Barca ia adalah musuh nomor satu.
3. Ronaldinho Dipuja Publik Bernabeu
Sihir Ronaldinho membuat publik Santiago Bernabeu -kandang Madrid- tersentak saat membantu Barcelona menang 3-0 di November 2005, hingga membuat pendukung setia Madrid yang dikenal dengan sebutan Madridistas tidak segan-segan memberikan pujian kapada lawannya. Pendukung Madrid boleh saja menganggap Barca musuh abadi mereka, namun Ronaldinho menghapus batasan tersebut.
Ronaldinho tampil menawan lewat aksi menawan di Santiago Bernabeu, setelah Samuel Etoo, pemain asal Brazil itu kemudian menghukum Iker Casillas dengan dua gol luar biasa berkelas. Setelah laga Ronaldinho mendapatkan penghormatan dari pendukung setia Madrid, atas penampilan apiknya.
Pencapaian Ronaldinho menyamai apa yang pernah dilakukan legenda Amerika Selatan lainnya yakni Diego Maradona yang diterima publik Bernabeu, setelah golnya di ajang Copa.
4. Guardiola Hancurkan Debut Mourinho
Real Madrid yang saat itu ditangani Jose Mourinho datang dengan modal apik 19 kali tidak terkalahkan, namun rekor pelatih asal Portugal itu terhenti di hadapan Josep Guardiola yang kala itu membesut Barcelona. Penampilan apik David Villa membawa kubu Catalan meraih kemenangan fantastis 5-0.
Kekalahan itu tentu tidak bisa dipulakan Mourinho karena itu menjadi sebutnya di ajang El Clasico. The Special One pun menjadi bulan-bulanan. Tapi, tak butuh waktu lama bagi Mou untuk membalikkan keadaan. Pada final Copa del Rey di musim yang sama, giliran Barcelona yang tumbang lewat gol tunggal Cristiano Ronaldo.
5. Rekor Gol Lionel Messi
Laga El Clasico tidak hanya jadi pertarungan antara Real Madrid dan Barcelona, tapi juga buat ikon kedua tim yakni Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo. Musim lalu Messi mencatatakan namanya sebagai yang tersubur dalam duel El Clasico dengan mencetak gol ke-21 dalam duel klasik tersebut.
Messi melewati catatan rekan senegaranya dan pemain legenda Real Madrid, Alfredo di Stefano, yang memiliki 18 gol di El Clasico. Kesuburan Messi terbukti saat membawa La Blaugrana -julukan Barca- menang 4-3 atas Madrid dalam duel El Clasico di Santiago Bernabeu, musim lalu.
Di belakang Di Stefano, ada Raul Gonzales yang mengoleksi 15 gol di EL Clasico. Kemudian, ada Gento, Puskas dan Cesar yang masing-masing memiliki catatan 14 gol. Adapun bomber andalan Madrid saat ini, Cristiano Ronaldo baru mampu mencetak 14 gol dalam semua laga El Clasico yang dilakoninya.
Barca berambisi menambah keunggulan di puncak klasemen saat menjamu rival terkuat mereka, di Camp Nou. Skuat Catalan dipandang tengah dalam performa terbaik, merangkai 17 kemenangan dari 19 pertandingan tahun ini yang tidak hanya membawa mereka ke pucuk tabel, tapi juga menyegel perempat-final Liga Champions, dan final Copa del Rey.
Laga El Clasico kerap menghadirkan berbagai momen terbaik dalam sepak bola Spanyol dan sepertinya tidak terkecuali pada laga Clasico ke 230, dini hari nanti. Dari berbagai moment terbaik yang pernah terjadi di laga klasik tersebut, Sindonews coba merangkumnya dalam lima moment terbaik El Clasico yang mempertemukan dua klub terbesar di Spanyol.
1. Pembantaian Laudrup di Kedua Kubu
Setelah membantu Barcelona meraih gelar Liga Spanyol di musim 1993-1994, Michael Laudrup menjadi musuh nomor satu di laga El Clasico perdana saat mengenakan jersey Real Madrid. Laudrup menjadi sanksi kemenangan telak kubu Los Blancos atas Barca 5-0 pada 7 Januari 1995. Saat itu Ivan Zamorano mencetak hattrick dan Luis Enrique plus Amavisca menambah skor yang membuat Barca tertunduk lesu.
Laudrup sepertinya menjadi satu-satunya pemain yang pernah merasakan pembantaian di kedua kubu. Sebelumnya saat ia masih berseragam Barcelona, pernah juga merasakan nikmatnya melumat Madrid. Kala itu tiga gol dari Romario dan dilengkapi oleh Ronald Koeman dan Iglesias memberikan kemenangan besar buat Catalan di Berneabeu.
Legenda Denmark ini menciptakan rekor unik dalam sejarah El Clasico. Ia menjadi satu-satunya pemain yang bisa merasakan nikmatnya pembantaian ketika berada di masing-masing klub. Laudrup juga pernah memberikan gelar tertinggi di Spanyol untuk kedua klub yang berseteru abadi tersebut.
2. Luis Figo dan Kepala Babi
Enam tahun setelah Laudrup pindah ke klub Ibukota Spanyol dari Barcelona, Luis Figo melakukan hal yang sama untuk memecahkan rekor dunia dan menandai era Galacticos di Santiago Bernabeu. Figo kembali lagi ke Camp Nou pada Oktober 2000 dan hingga lawatan ketiga pada November 2002 menjadi momen yang tidak bisa dilupakan pemain asal Portugal itu.
Kepindahan Figo ke Madrid, membuat fans Catalan menjulukinya sebagai penghianat. Puncak kemarahan publik Camp Nou terjadi dalam semifinal Liga Champions musim 2001-2002. Saat itu Figo hendak melakukan sepak pojok dan sebuah benda terlempar dari tribun penonton. Beruntung Figo tak terkena karena benda itu adalah kepala babi goreng yang dibakar Cules khusus untuknya.
Bahkan, Figo sempat diancam akan dibunuh kalau berani menjejakkan kaki ke stadion kebanggaan rakyat Catalan. Kemampuan Figo memang tidak perlu diragukan lagi, tapi buat pendukung Barca ia adalah musuh nomor satu.
3. Ronaldinho Dipuja Publik Bernabeu
Sihir Ronaldinho membuat publik Santiago Bernabeu -kandang Madrid- tersentak saat membantu Barcelona menang 3-0 di November 2005, hingga membuat pendukung setia Madrid yang dikenal dengan sebutan Madridistas tidak segan-segan memberikan pujian kapada lawannya. Pendukung Madrid boleh saja menganggap Barca musuh abadi mereka, namun Ronaldinho menghapus batasan tersebut.
Ronaldinho tampil menawan lewat aksi menawan di Santiago Bernabeu, setelah Samuel Etoo, pemain asal Brazil itu kemudian menghukum Iker Casillas dengan dua gol luar biasa berkelas. Setelah laga Ronaldinho mendapatkan penghormatan dari pendukung setia Madrid, atas penampilan apiknya.
Pencapaian Ronaldinho menyamai apa yang pernah dilakukan legenda Amerika Selatan lainnya yakni Diego Maradona yang diterima publik Bernabeu, setelah golnya di ajang Copa.
4. Guardiola Hancurkan Debut Mourinho
Real Madrid yang saat itu ditangani Jose Mourinho datang dengan modal apik 19 kali tidak terkalahkan, namun rekor pelatih asal Portugal itu terhenti di hadapan Josep Guardiola yang kala itu membesut Barcelona. Penampilan apik David Villa membawa kubu Catalan meraih kemenangan fantastis 5-0.
Kekalahan itu tentu tidak bisa dipulakan Mourinho karena itu menjadi sebutnya di ajang El Clasico. The Special One pun menjadi bulan-bulanan. Tapi, tak butuh waktu lama bagi Mou untuk membalikkan keadaan. Pada final Copa del Rey di musim yang sama, giliran Barcelona yang tumbang lewat gol tunggal Cristiano Ronaldo.
5. Rekor Gol Lionel Messi
Laga El Clasico tidak hanya jadi pertarungan antara Real Madrid dan Barcelona, tapi juga buat ikon kedua tim yakni Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo. Musim lalu Messi mencatatakan namanya sebagai yang tersubur dalam duel El Clasico dengan mencetak gol ke-21 dalam duel klasik tersebut.
Messi melewati catatan rekan senegaranya dan pemain legenda Real Madrid, Alfredo di Stefano, yang memiliki 18 gol di El Clasico. Kesuburan Messi terbukti saat membawa La Blaugrana -julukan Barca- menang 4-3 atas Madrid dalam duel El Clasico di Santiago Bernabeu, musim lalu.
Di belakang Di Stefano, ada Raul Gonzales yang mengoleksi 15 gol di EL Clasico. Kemudian, ada Gento, Puskas dan Cesar yang masing-masing memiliki catatan 14 gol. Adapun bomber andalan Madrid saat ini, Cristiano Ronaldo baru mampu mencetak 14 gol dalam semua laga El Clasico yang dilakoninya.
(akr)