PBR Mundur, Sriwijaya FC Tolak ISL Molor
A
A
A
PALEMBANG - Kabar mundurnya Pelita Bandung Raya dari Indonesia Super League (ISL) direspons Sriwijaya FC dengan meminta jadwal tidak molor. Sekretaris Tim Sriwijaya SFC (SFC) Ahmad Haris menegaskan bahwa mundurnya PBR jangan berdampak kepada jadwal kick off ISL menjadi molor lagi.
"Mau bagaimana lagi kalau PBR mundur. Kalau kami tidak jadi masalah. Jangan sampai kick off ISL ikut-ikutan mundur,"kata Haris.
Mundurnya The Boys Are Back --julukan PBR-- tentunya membuat Laskar Wong Kito galau. Pasalnya, di laga pertama ISL pada 4 April mendatang, skuat SFC akan menghadapi PBR. "Tentunya kami kesulitan kalau jadwal kick off berubah-ubah lagi. Karena pemantapan tim menjelang kompetisi kembali harus kami lakukan,"tegas Haris.
Dilanjutkannya, walapun nanti jadwal kembali berubah Haris berharap waktu pertandingan SFC tidak diganti secara sepihak. Dia berharap PT.Liga Indonesia selaku operator ISL mencarikan lawan baru untuk Laskar Wong Kito.
"Seharusnya jadwal tetap berjalan seperti rundown yang telah ditetapkan. Karena kompetisi terus mundur-mundur tekesan tidak. Itu yang harus di cermati PT.Liga agar kepastian kompetisi tetap di terjaga,"ungkapnya.
Informasi awal tenggelamnya perahu PBR sebelum ISL dimulai dikarenakan Marco Gracia Paulo menyatakan mundur dari jabatannya sebagai CEO PBR. Marco mengungkapkan pengunduran diri lewat akun Twitter-nya, @firentzzo, Sabtu 21 Maret 2015.
Belum lagi The Boys Are Back mengalami persoalan tunggakan gaji pelatih, pemain, dan ofisial. Hal tersebut yang membuat langkah PBR untuk melanjutkan layarnya menuju ke kompetisi kasta tertinggi ISL terhenti.
"Tentunya kami sangat prihatin dan sedih melihat kondisi PBR. Walapun begitu tim kami juga sudah siap dan sangat siap mengarungi kompetisi. Jangan sampai hal itu jadi berdampat kepada tim yang lain di ISL. Harapan kita jelas, kompetisi harus tetap bergulir,"ujar Haris.
"Mau bagaimana lagi kalau PBR mundur. Kalau kami tidak jadi masalah. Jangan sampai kick off ISL ikut-ikutan mundur,"kata Haris.
Mundurnya The Boys Are Back --julukan PBR-- tentunya membuat Laskar Wong Kito galau. Pasalnya, di laga pertama ISL pada 4 April mendatang, skuat SFC akan menghadapi PBR. "Tentunya kami kesulitan kalau jadwal kick off berubah-ubah lagi. Karena pemantapan tim menjelang kompetisi kembali harus kami lakukan,"tegas Haris.
Dilanjutkannya, walapun nanti jadwal kembali berubah Haris berharap waktu pertandingan SFC tidak diganti secara sepihak. Dia berharap PT.Liga Indonesia selaku operator ISL mencarikan lawan baru untuk Laskar Wong Kito.
"Seharusnya jadwal tetap berjalan seperti rundown yang telah ditetapkan. Karena kompetisi terus mundur-mundur tekesan tidak. Itu yang harus di cermati PT.Liga agar kepastian kompetisi tetap di terjaga,"ungkapnya.
Informasi awal tenggelamnya perahu PBR sebelum ISL dimulai dikarenakan Marco Gracia Paulo menyatakan mundur dari jabatannya sebagai CEO PBR. Marco mengungkapkan pengunduran diri lewat akun Twitter-nya, @firentzzo, Sabtu 21 Maret 2015.
Belum lagi The Boys Are Back mengalami persoalan tunggakan gaji pelatih, pemain, dan ofisial. Hal tersebut yang membuat langkah PBR untuk melanjutkan layarnya menuju ke kompetisi kasta tertinggi ISL terhenti.
"Tentunya kami sangat prihatin dan sedih melihat kondisi PBR. Walapun begitu tim kami juga sudah siap dan sangat siap mengarungi kompetisi. Jangan sampai hal itu jadi berdampat kepada tim yang lain di ISL. Harapan kita jelas, kompetisi harus tetap bergulir,"ujar Haris.
(aww)