Wenger Tak Terima Dikritik
A
A
A
LONDON - Kinerja Arsene Wenger bersama Arsenal tengah mendapat sorotan dari penggemar The Gunners hingga para pakar sepak bola. Di balik kritikan itu ternyata pelatih berkebangsaan Prancis merasa tersakiti dan kritik yang tidak membangun membuatnya kesal.
Karir Wenger bersama Arsenal memang diprediksi bakal tamat setelah akhir musim ini. Namun itu bukan suatu hal yang serius baginya, karena di setiap pekerjaan selalu ada risikonya. Tapi dia telah mengungkapkan kekecewaan setiap kali timnya dianalisis secara tidak adil.
"Jika kita tidak punya permainan yang diinginkan maka itu akan menyakiti semua orang dan tidak hanya tim. Saya pun merasakan hal yang sama bahkan saya tidak berani untuk keluar. Mungkin orang tidak menyadari betapa kecewanya saya. Ini adalah sebuah proses yang semua orang rasakan," tutur Wenger seperti dikutip SportsMole, Selasa (24/3/2015).
"Pada malam hari saya kadang-kadang menonton Match of the Day untuk melihat apa yang terjadi di sana-sini. Terkadang saya berpikir akan lebih baik untuk mendengar dengan suara menolak. Hal ini tergantung pada kondisi mental saya! Terkadang saya ingin mendengar apa yang mereka katakan."
Belakangan ini, Wenger memang tengah mendapat sasaran kritik. Sejak menahkodai Meriam London pada 1996, Arsenal belum mampu dianggap sebagai lawan yang ditakuti di Liga Inggris. Bahkan mereka belum berakhir mengakhiri paceklik gelar dalam delapan tahun terakhir. Menyusul hasil buruk itu, telinganya memerah setiap kali penggemar kesayangannya memberikan kritikan.
"Satu-satunya hal yang mengganggu saya adalah jika maksud di balik kritik itu salah. Saya menerima kritik jika bermaksud mmeberikan penilaian yang adil. Tapi ketika niat hanya untuk menyakiti tentu saja sangat menjengkelkan," tukasnya.
Karir Wenger bersama Arsenal memang diprediksi bakal tamat setelah akhir musim ini. Namun itu bukan suatu hal yang serius baginya, karena di setiap pekerjaan selalu ada risikonya. Tapi dia telah mengungkapkan kekecewaan setiap kali timnya dianalisis secara tidak adil.
"Jika kita tidak punya permainan yang diinginkan maka itu akan menyakiti semua orang dan tidak hanya tim. Saya pun merasakan hal yang sama bahkan saya tidak berani untuk keluar. Mungkin orang tidak menyadari betapa kecewanya saya. Ini adalah sebuah proses yang semua orang rasakan," tutur Wenger seperti dikutip SportsMole, Selasa (24/3/2015).
"Pada malam hari saya kadang-kadang menonton Match of the Day untuk melihat apa yang terjadi di sana-sini. Terkadang saya berpikir akan lebih baik untuk mendengar dengan suara menolak. Hal ini tergantung pada kondisi mental saya! Terkadang saya ingin mendengar apa yang mereka katakan."
Belakangan ini, Wenger memang tengah mendapat sasaran kritik. Sejak menahkodai Meriam London pada 1996, Arsenal belum mampu dianggap sebagai lawan yang ditakuti di Liga Inggris. Bahkan mereka belum berakhir mengakhiri paceklik gelar dalam delapan tahun terakhir. Menyusul hasil buruk itu, telinganya memerah setiap kali penggemar kesayangannya memberikan kritikan.
"Satu-satunya hal yang mengganggu saya adalah jika maksud di balik kritik itu salah. Saya menerima kritik jika bermaksud mmeberikan penilaian yang adil. Tapi ketika niat hanya untuk menyakiti tentu saja sangat menjengkelkan," tukasnya.
(bbk)