Tak Terobsesi Jebol Gawang Kamerun

Selama pramusim 2015 ini tidak ada striker paling subur dan konsisten kecuali Cristian Gonzales. Bersama Arema Cronus, Gonzales tetap mencatatkan dirinya sebagai predator ulung di depan gawang lawan.

Keberhasilan Arema merengkuh empat trofi pramusim salah satunya karena kontribusi golnya. Menghadapi Kamerun, daya bunuh pemain berjuluk El Locoitu diharapkan memberikan gol untuk Indonesia. Tapi, disinggung soal laga nanti, Gonzales ternyata tidak benar-benar terobsesi mencetak gol, walau lawan adalah tim kuat dan bertabur pemain liga Eropa.

“Saya tidak terobsesi mencetak gol, termasuk melawan Kamerun,” ucap El Locokepada KORAN SINDO, saat ditemui di Gelora Delta Sidoarjo, kemarin. “Saya terobsesi untuk bermain bagus. Jadi, saya ingin memberikan permainan terbaik sebagai elemen tim,” lanjut pemain berusia 37 tahun itu.

Jika secara permainan sudah bagus, El Loco mengatakan akan mencetak gol secara natural. “Saya masih dalam kondisi yang bagus, Anda lihat sendiri selama pramusim. Saya siap bermain dengan level terbaik, terlepas nanti mencetak gol atau tidak,” cetus suami Eva Siregar itu.

Soal kekuatan Kamerun yang dianggap jauh di atas level Indonesia, pemain kelahiran Uruguay itu tidak sepakat dengan anggapan itu. “Ketika berada di lapangan, semua lawan sama. Mereka juga harus bekerja keras dan berkeringat melawan kami. Tak ada yang perlu dikhawatirkan,” ujar Gonzales.

Terdengar pongah, tapi keyakinan seperti inilah yang dibutuhkan tim Garudayang kondisinya kurang optimal. Apalagi, konsentrasi pelatih juga harus terpecah dengan harapan klub yang tidak ingin pemainnya pulang dalam keadaan cedera. Dengan karakter dan kemampuan El Loco, kemungkinan dia bakal menjadi striker tunggal di lini depan.

Bisa saja dia diapit winger seperti Boaz Solossa, Tantan, Ferdinand Sinaga, atau Zulham Zamrun. “Apa pun strategi pelatih, tidak ada masalah bagi saya. Menjadi striker tunggal atau berdua, saya siap,” ujar El Loco.

Terkait banyaknya pemain baru dan muda di tim Garudatidak merisaukan pemain naturalisasi itu. Dia melihat pemain yang dipanggil Pelatih Benny Dollo memiliki kemampuan yang baik walau secara pengalaman masih minim.

Kukuh setyawan